Mahasiswa Kedokteran Asal Kotim Tewas
Ini Reaksi Keluarga di Kotim Kalteng saat Tahu Mahasiswi Kedokteran Dibunuh Teman Korban Sejak Kecil
Inilah respon keluarga di Kotim Kalteng saat tahu sang anak mahasiswa fakultas kedoteran dibunuh teman korban sejak kecil
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT -Inilah respon keluarga di Kotim Kalteng saat tahu sang anak mahasiswa fakultas kedoteran dibunuh teman korban sejak kecil.
Winda Mahasiswi Kedokteran meninggal usai menegak racikan minuman fermentasi atau miras oplosan yang ditawarkan temannya.
Winda Mahasiswi Kedokteran meninggal usai menegak racikan minuman fermentasi atau miras oplosan yang di tawarkan temannya.
Polres Kotim menetapkan dua tersangka berinisial A dan R 2 yang diduga terlibat dalam kasus tewasnya Winda Mahasiswi kedokteran salah satu universitas di Surabaya.
Baca juga: Kronologi Warga Desa Tanjung Buka Bulungan Kaltara sampai Tenggelan saat Mandi di Sungai, Dicari
Baca juga: Penampakan Rumah di RT 11 Balikpapan Tengah yang Terumbun Longsor, Para Korban Langsung Dievakuasi
Adapun A ditetapkan sebagai tersangka Pembunuh Winda Mahasiswi Kedokteran, karena telah meracik minuman tanpa disertai sertifikasi atau ilmu untuk meracik minuman fermentasi.
Sementara yang membuat keluarga syok adalah penetapan R sebagai tersangka, karena menurut pengakuan keluarga Winda dan R berteman sudah sangat lama.
R ditetapkan sebagai tersangka karena telah menawarkan minuman mengandung metanol tersebut dan lalai tidak melaporkan kondisi korban yang tak biasa usai meneguk minuman yang dia tawarkan.
Bahkan R sempat berbohong ketika ditanyai keluarga korban, R mengatakan kepada keluarga korban mereka hanya meminum wine.
Kebohongan R membuat Winda terlambat mendapatkan pertolongan.
Ibu kandung korban tidak menyangka malam saat Winda pamit ingin bertemu dengan R merupakan terakhir kalinya putrinya berpamitan.
Baca juga: Personel Pengamanan di Pos Pelayanan Kotabaru Diminta Intens Pantau Mobilisasi Masyarakat
"Kami tidak menyangka, mereka berteman sejak SD bahkan sempat satu kelas," ungkap Ibu kandung Winda.
Ayah kandung Winda, Erwin Open Pakpahan sama sekali tidak mencurigai R begitu juga dengan putrinya.
"Mungkin putri saya sama sekali tidak menganggap ada niat buruk dari R makanya dia minum yang ditawarkan R," ujar Erwin.
Keluarga menyayangkan R memilih berbohong, jika Erwin tahu yang diminum putri sulungnya bukan wine mungkin saja Winda dapat pertolongan lebih cepat.
"Yang kami tahu mereka meminum wine jadi kami pikir hanya mabuk biasa saja," kata Erwin.
R bahkan mengatakan Winda seorang peminum, perkataan itu membuat keluarga tak terima.
Keluarga tidak menyangka R yang dipercaya korban sebagai sahabatnya dari kecil justru berbicata seperti itu tentang dirinya.
"Kepolisian juga mengatakan putri Saya bukan peminum," tegas Erwin.
Kasatreskrim Polres Kotim AKP Besrom Purba mengatakan korban memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Korban juga percaya kepada R yang menawarkan minuman yang mengandung metanol tersebut.
"R menawarkan kepada korban minuman yang diracik A, karena penasaran dan memang mengenal korban akhirnya korban mencicipi minuman tersebut," beber Purba.
Keluarga berterima kasih pada kepolisian yang telah mengungkap kematian Winda.
"Kami mengapresiasi kepolisian berhasil mengungkap kasus putri kami, kami berharap tidak ada Winda lainnya," pungkas Erwin.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Warga Desa Tanjung Buka yang Dikabarkan Tenggelam saat Mandi di Sungai Belum Ditemukan,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.