Kolom

Ekonomi Hijau dan Peta Pasar Kerja Masa Depan

Ini kata United Nations Environment Programme (UNEP) mengenai ekonomi hijau atau green ekconomy

Editor: Irfani Rahman
Foto Ist
R Wulandari, Pemerhati masalah ekonomi dan bisnis 

Kedua, kompetensi ilmiah. Kompetensi ini sangat diperlukan di setiap tahap rantai nilai, khususnya di sektor industri utilitas yang memberikan layanan dasar seperti air bersih, saluran pembuangan, dan listrik.

Ketiga, kompetensi manajemen operasi. Ini terkait dengan bagaimana struktur organisasi akan berubah dengan diadopsinya green economy.

Keterampilan ini penting bagi para insinyur, analis perubahan iklim, spesialis keberlanjutan, manajer keberlanjutan, dan para perencana transportasi.
Keempat, kompetensi supervisi.

Ini diperlukan untuk secara akurat menilai aspek kepatuhan dengan kriteria teknis dan standar hukum. Terutama dibutuhkan oleh para inspektur, manajer kedaruratan, dan pekerja di bagian legal.

Perlu diantisipasi

Tak disangsikan green skills menjadi faktor yang ikut mendorong percepatan menuju transisi ke green economy. Transisi menuju green economy akan berjalan mulus jika ditopang oleh angkatan kerja yang memiliki green skills memadai.

Sementara itu, meningkatnya jumlah ketersediaan green jobs pada gilirannya membuat kebutuhan akan green talent meningkat pula. Ini perlu diantisipasi oleh dunia kerja di Tanah Air agar jangan terjadi ketimpangan yang dapat menggangu pasokan tenaga kerja, yang akhirnya dapat menghambat jalannya roda green economy kita.

Kajian yang dilakukan LinkedIn beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa permintaan akan green talent telah melampaui pasokan. Berdasar hasil kajian LinkedIn, pertumbuhan green jobs mencapai 8 persen per tahun selama lima tahun terakhir ini, sementara pertumbuhan green talent hanya tumbuh sekitar 6 persen per tahun selama periode yang sama.

Kondisi ini perlu segera direspons oleh para pembuat kebijakan, baik itu pemerintah maupun kalangan bisnis. Pilihan kebijakan harus diambil dengan fokus bagaimana meningkatkan green skills di kalangan pekerja dan calon pencari kerja.

Untuk mereka yang sudah bekerja, program reskilling tampaknya adalah opsi yang paling tepat. Sementara untuk menyiapkan para calon pencari kerja, pembenahan kurikulum, terutama pada sektor pendidikan vokasi, perlu dilakukan.

Di samping itu, program-program pelatihan bagi calon tenaga kerja, kursus-kursus serta program magang perlu pula disiapkan dengan baik.
Investasi di sektor pendidikan pada akhirnya menjadi bagian integral dari langkah transisi menuju green economy.

Pengembangan sumberdaya manusia yang terampil dan tepat menjadi kunci penting dalam membuat green economy benar-benar membumi. (*)

Investasi di sektor pendidikan pada akhirnya menjadi bagian integral dari langkah transisi menuju green economy. Pengembangan sumberdaya manusia yang terampil dan tepat menjadi kunci penting dalam membuat green economy benar-benar membumi.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aneh Tapi Waras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved