Liga Inggris

Pemenang dan Pecundang di Arsenal saat Gabriel Jesus Menjawab Kritik, Matt Turner Kesulitan

Pemenang dan Pecundang di Arsenal saat Gabriel Jesus Menjawab Kritik, Matt Turner Kesulitan di Liga Inggris

Editor: Aprianto
X Arsenal
Pemenang dan Pecundang di Arsenal saat Gabriel Jesus Menjawab Kritik, Matt Turner Kesulitan 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Gabriel Jesus dan Bukayo Saka mencetak gol saat Arsenal meninggalkan Nottingham Forest dengan tiga poin di Liga Inggris.

Penampilan dominan Arsenal mampu menutup kesenjangan di puncak Liga Premier dari Liverpool dan Man City.

Arsenal harus terengah-engah sebelum akhirnya mendapatkan gol yang pantas untuk dominasi mereka di Nottingham Forest .

Gol Gabriel Jesus membawa mereka menuju tiga poin penting dan mereka terus berupaya meraih gelar Liga Premier setelah periode perayaan yang sulit.

Bermain di depan rival mereka memberi kesempatan bagi The Gunners untuk memperkecil ketertinggalan, meski hanya selama 24 jam.

Baca juga: Arsenal Menghubungi untuk Menandatangani Mesin Gol Rp 2,3 Triliun akan Buat Saka Dipecat Lagi

Baca juga: Update Bursa Transfer Liga Inggris, Newcastle Incar Kesepakatan Ramsey dan Leao, Chelsea ke Benrahma

Babak pertama di mana mereka menguasai penguasaan bola dan wilayah menyebabkan kurangnya tembakan ke gawang, yang dengan sendirinya menjadi perhatian.

Dominasi Arsenal berlanjut di babak kedua dan upaya Jesus membawanya memecahkan kebuntuan di depan para pendukung yang bertandang di City Ground.

Bukayo Saka mampu menggandakan keunggulan Arsenal tak lama kemudian saat The Gunners melakukan serangan balik secara efektif.

Menggarisbawahi betapa mengesankannya mereka dalam transisi, dalam perjalanan menuju tiga poin.

Meskipun gol telat Taiwo Awoniyi memastikan The Gunners mendapat ketakutan di menit-menit akhir.

Dikutip dari Mirror, Rabu (31/1/2024) melihat siapa yang bersinar dan siapa yang tidak di skuad Arsenal di Nottingham.

* Pemenang

Jibril Yesus

Satu minggu dialah masalahnya, minggu berikutnya dialah jawabannya.

Nah, pada kesempatan ini dia adalah orang yang menjadi pemenang setelah bertahan selama lebih dari satu jam di sepertiga akhir.

Gabriel Jesus mencetak gol pembuka pertandingan itu.

Jesus sangat energik di babak pertama, namun kurang tajam.

Hal itu telah dilontarkan kepadanya sepanjang kariernya dan pemain Brasil itu masih memiliki pertanyaan untuk dijawab mengenai menjadi striker dengan 20 gol per musim yang dibutuhkan Arsenal.

Melawan Forest, Jesus adalah orang yang akhirnya mematahkan tekad tuan rumah dengan penyelesaian akhir yang khas dari striker.

Dia kemudian memberikan umpan jitu agar Saka bisa mencetak gol.

*Mikel Arteta

Akan mudah jika semua spekulasi yang beredar minggu ini seputar masa depan manajer bisa menjadi pengalih perhatian.

Laporan di Spanyol menunjukkan bahwa Arteta sedang mengincar pintu keluar, namun dia dengan cepat menyangkalnya, bersikeras bahwa dia berkomitmen pada proyek tersebut.

Timnya kemudian keluar dan menghasilkan penampilan yang menyoroti betapa fokusnya mereka.

Bermain di depan rival mereka memberi Arsenal peluang untuk memberikan tekanan.

Dan ahli taktik asal Spanyol itu melihat timnya menghasilkan penampilan tandang yang sempurna di stadion yang telah menjadi musuh bebuyutan dalam beberapa tahun terakhir.

Pecundang

* Matt Turner

Melawan mantan klubnya, dia bertekad untuk menampilkan performa yang menegaskan kualitas yang tidak pernah bisa dia tunjukkan di Emirates.

Sebaliknya yang terjadi justru sebaliknya, dimana Turner mengetahui sepenuhnya bahwa dialah yang bertanggung jawab atas gol pembuka yang krusial tersebut.

Forest bertahan dengan impresif namun penyelesaian dengan jari kaki Jesus mampu memecah kebuntuan, karena bola melewati kaki Turner.

Tendangannya mungkin akan melewati gawang, namun memantul dari kaki kiper dari sudut yang tajam, meninggalkannya dengan kepala di tangan.

* Kai Havertz

Kai Havertz mendapati dirinya berada di bangku cadangan di City Ground

Pemain Jerman itu hanya gagal tampil dalam satu pertandingan liga Arsenal sejauh musim ini dan itu karena skorsing.

Di tengah semua keraguan, Arteta tetap percaya dan terus memainkan Havertz, yang terus menghadapi pertanyaan mengenai posisi terbaiknya.

Namun pada Selasa malam sang playmaker mendapati dirinya mendapat tempat sebagai pengamat ketika Smith Rowe mendapat panggilan untuk bermain dalam peran lini tengah yang biasa di depannya.

Lulusan akademi ini kesulitan mendapatkan peluang tetapi langsung ditempatkan di lini tengah dan setidaknya menyamai kontribusi Havertz yang biasa.

(Banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved