Berita Banjarmasin

Musim Pemilu, Usulan Bedah Rumah tidak Layak Huni di Banjarmasin Meningkat

Memasuki tahun politik di 2024 ternyata banyak usulan untuk bedah rumah tidak layak huni alias rutilahu.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Edi Nugroho
Unit Binmas Polsek Angkinang untuk Banjarmasin Post
Ilustrasi: Salah satu rumah tak layak huni di Desa Tawia Kecamatan Angkinang, HSS yang telah diperbaiki melalui program bedah rumah Polda Kalsel. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Memasuki tahun politik di 2024 ternyata banyak usulan untuk bedah rumah tidak layak huni alias rutilahu.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana, saat di Balai Kota Banjarmasin. Ia menyebutkan saat seperti musim pilkada dan pileg banyak sekali usulan.

Hanya saja beber Dolly, pihaknya tidak bisa mengakomodir usulan tersebut. Selain karena anggaran yang terbatas. Rupanya, usulan untuk program rutilahu ini masuk satu tahun sebelum anggaran.

"Yang banyak mengusulkan dewan," katanya.

Baca juga: Dua Desa di Kecamatan Mentewe Tanah Bumbu Terendam Banjir, Warga Mengungsi ke Rumah Kerabat

Baca juga: Respons Bocah Tenggelam di Sungai Barabai, SAR Banjarmasin Terjunkan Tim Unit Siaga SAR Tabalong

Ia sempat mengusulkan 400 rumah untuk dibantu. Hanya saja, dari 400 disetujui 100 rumah.

Dolly menyebut, hingga saat ini tersisa 325 rumah tidak layak huni.

Untuk anggaran juga meningkat dari Rp 25 juta untuk rehab satu unit rumah. Menjadi Rp 30 juta untuk satu unit rumah.

Dolly menyebutkan hanya bisa 100 rumah bukan karena refocusing anggaran. Sebab, dari Dinas Sosial yang direfocusing itu pembanguan gedung assessment sebesar Rp 1,5 miliar.

"Itu yang ditunda," ujarnya.

Terkait rutilahu ini, menurutnya paling banyak berasal dari Banjarmasin Selatan. Sekadar diketahui jumlah rumah yang direhab pada 2023 lalu mencapai 38 rumah dari 46 usulan. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved