DPRD Batola

Guru Danau Wafat, Pimpinan dan Anggota DPRD Batola Sampaikan Ucapan Duka Cita

Pimpinan beserta anggota DPRD Kabupaten Barito Kuala menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya KH Asmuni atau Guru Danau, sapaan akrabnya.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
DPRD Batola untuk Banjarmasinpost.co.id
Pimpinan beserta anggota DPRD Kabupaten Barito Kuala menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya KH Asmuni atau Guru Danau, sapaan akrabnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Pimpinan beserta anggota DPRD Kabupaten Barito Kuala menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya KH Asmuni atau Guru Danau, sapaan akrabnya.

"Semoga amal ibadah beliau diterima oleh-Nya diampuni segala khilaf dan kesalahan.

Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan iman. Aamiin," ujar Ketua DPRD Kabupaten Barito Kuala, Saleh, Minggu (4/2/2024).

Pimpinan Majelis Taklim Darul Aman itu meninggal dunia dalam usia 69 tahun di rumahnya di Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Jumat (2/2/2024) sekitar pukul 16.30 Wita.

Sebelumnya,KH Asmuni yang akrab disapa Guru Danau meninggal dunia, Jumat (2/1/2024) sekitar pukul 16.30 Wita.

Guru Danau mengembuskan napas terakhirnya di kediaman di Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).  Guru Danau dimakamkan di tempat kelahiran, Desa Danau Panggang, Sabtu (3/2/2024).

Dikutip dari kalselprov.go.id, Guru Danau dilahirkan pada tahun 50-an di Danau Panggang. Ada yang menulis pada 1951, 1955 dan ada pula yang menulis 1957.

Ayahnya yakni H Masuni dan ibunya bernama Hj Masjubah. H Masudi asli Danaupanggang, sedangkan Hj Masjubah dari Marabahan.

Guru Danau merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara. Beliau menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Pesantren Mu’alimin Danaupanggang dan Madrasah Tsanawiyah Pesantren Mu’alimin Danaupanggang. Setelah itu dia studi di Pesantren Darussalam Martapura.

Selama belajar di Pesantren Darussalam, beliau juga belajar dengan sejumlah ulama berpengaruh di Martapura seperti Tuan Guru Semman Mulya, Tuan Guru Royani dan Tuan Guru Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.

Bahkan meski telah memiliki pengajian dan pesantren sendiri, secara rutin Guru Danau mengikuti pengajian Guru Sekumpul baik ketika masih di Keraton (Langgar Darul Aman) maupun setelah pindah ke Sekumpul (Langgar Arraudah). Guru Danau terus mengikuti pengajian Guru Sekumpul sampai sang guru meninggal dunia pada 2005. (AOL/*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved