Liga Inggris

Transfer Besar-besaran Man City, Guardiola Adang Arsenal dan Liverpool, Lemahkan Rival Liga Champion

Manchester City mencoba mempertahankan kekuasaannya di Liga Inggris dan Liga Champions. Transfer besar-besaran adang Arsenal dan Liverpool.

Editor: Murhan
Anne-Christine POUJOULAT / AFP
Gelandang Bayern Munchen Jamal Musiala (depan) berjuang untuk bola dengan bek Paris Saint-Germain (PSG) Sergio Ramos dalam pertandingan sepak bola Liga Champions di Parc des Princes di Paris, pada 14 Februari 2023. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Manchester City mencoba mempertahankan kekuasaannya di Liga Inggris dan Liga Champions dengan transfer pemain besar-besaran.

Maklum, Man City masih dibawah Arsenal dan Liverpool dalam perebutan gelar juara Liga Inggris.

Kini, Man City akan meluncurkan transfer besar-besaran yang secara signifikan akan melemahkan salah satu rival mereka di Liga Champions.

Menurut The Athletic, City dapat mencoba untuk mendatangkan Joshua Kimmich dan Jamal Musiala dari Bayern Muenchen.

Guardiola merupakan pengagum berat Kimmich, dan pernah bekerja sama dengan gelandang merangkap bek kanan asal Jerman tersebut selama tiga tahun menangani Bayern.

Baca juga: Maunya Roman Abramovich Kembali ke Chelsea Usai Skuat Pochettino Hancur di Liga Inggris, Fans Kangen

City juga akan mempertimbangkan untuk merekrut gelandang serang berusia 20 tahun, Musiala, yang belum memperpanjang kontraknya di Bavaria yang akan berakhir pada 2026.

Musim panas lalu, The Citizens mendatangkan Mateo Kovacic, Matheus Nunes, Josko Gvardiol, dan Jeremy Doku saat Ilkay Gundogan, Riyad Mahrez, dan Cole Palmer meninggalkan klub.

Sedang musim dingin ini, City baru sekali melakukan transaksi saat meminjamkan Kalvin Phillips ke West Ham.

Waspadai Ancaman Ivan Toney

PEP Guardiola mewaspadai ancaman Ivan Toney saat Manchester City bertandang ke kandang Brentford, Stadion Gtech Community, Middlesex dalam pekan ke-23 Liga Primer Inggris, Selasa (6/2) dini hari nanti.

Toney, yang mencetak dua gol saat The Bees menang 1-2 di Stadion Etihad musim lalu, baru-baru ini kembali beraksi setelah menjalani hukuman larangan bermain selama delapan bulan karena terlibat judi ilegal.

Penyerang berusia 27 tahun itu mencetak gol dalam dua penampilannya sejak menyelesaikan masa skorsingnya. Dan Guardiola senang melihat pemain bertalenta seperti itu kembali ke lapangan.

"Dia adalah pemain yang luar biasa. Tidak hanya dengan bola-bola panjang, dengan menjaga (bola), dan bola mati, dengan penalti sebagai jaminan," kata Guardiola jelang laga.

"Karenanya dia termasuk tipe penyerang yang komplet, dan dia adalah pemain yang luar biasa. Saya sangat senang dia kembali dan semoga periode itu terlupakan dalam hidupnya dan untuk keluarganya. Pemain luar biasa selalu disambut dengan baik di Liga Primer," ujarnya.

Brentford jadi satu-satunya tim yang di Liga Primer musim lalu mengalahkan sang juara bertahan City, di kandang dan tandang.

emenangan pertama yang terinspirasi oleh Toney terjadi pada pertandingan terakhir sebelum jeda Piala Dunia, saat City mengalami masa-masa sulit di musim gugur.

Yang kedua, di Gtech Community Stadium, terjadi di hari terakhir musim ini, saat City yang telah mengunci gelar juara, sedang mempersiapkan diri untuk final Piala FA dan Liga Champions.

Guardiola melihat Brentford bagaimana pun adalah ancaman serius saat City ingin mempertahankan momentum baru-baru ini setelah delapan kemenangan beruntun.

"Kami tahu di masa lalu betapa sulitnya mereka. Bahkan ketika kami menang, pertandingan selalu berlangsung ketat dan kami kalah dalam dua pertandingan yang kami mainkan musim lalu," kata pelatih asal Spanyol ini.

"Jadi kami tahu kesulitan untuk meladeni cara mereka bermain, standar yang mereka miliki. Mereka jelas dan mereka mempercayainya dan mereka menerapkannya dengan sangat baik. Ini adalah pertandingan lain yang harus dihadapi, sebuah tantangan baru," tuturnya.

Namun, Brentford musim ini sedang tak baik-baik saja. Skuat asuhan Thomas Frank ini menelan delapan kekalahan dari sepuluh laga terakhir di Liga Primer, dengan dua sisanya meraup kemenangan. Dua kemenangan itu didapat dari tim-tim papan bawah yakni Nottingham Forest 3-2, dan Luton Town 3-1.

Selebihnya mereka berturut-turut delapan kali kalah sehingga terjerambab ke peringkat 15 klasemen sementara dengan 22 poin dari 21 laga. Dan mereka hanya terpaut tiga poin dari Everton (23 kali main) yang berada di peringkat 18 di zona degradasi.

Kekalahan teranyar diderita Brentford saat ditekuk Tottenham Hotspur 3-2. "The Bees" alias "si lebah", julukan Brentford lebih dulu menyengat lewat gol Neal Maupay, namun Spurs membalas dengan tiga gol, dan tim tamu memperkecil lewat gol Ivan Toney untuk menutup skor jadi 3-2.

Sementara Brentford masih tersaruk-saruk berjalan di paruh musim kedua, Manchester City justru makin mengerikan. Juara bertahan Liga Primer, dan Liga Champions itu meraih delapan kemenangan berturut-turut ketika menghancurkan Burnley 3-1 di Stadion Etihad (1/2).

Julian Alvarez merayakan ulang tahunnya yang ke-24 dengan mencetak brace, yang ditutup dengan tendangan melengkung klasik Rodri dari jarak 24 meter dari luar kotak penalti.

Selain menandai kemenangan kedelapan berturut-turut di semua turnamen, kemenangan rutin atas Burnley juga menjadi kemenangan keempat beruntun City di Liga Primer.

Namun, mereka masih di peringkat kedua dengan 46 poin dari 21 laga, terpaut lima poin dari Liverpool yang sudah bermain 22 laga. Arsenal di peringkat tiga punya poin sama dengan City 46, tapi sudah 22 kali bermain.

City memiliki skuat lengkap untuk laga ini, dengan bek Manuel Akanji yang telah kembali bermain setelah mengalami cedera lutut. Sang mesin gol, Erling Haaland dapat menjadi starter untuk pertama kalinya.

Dia absen dua bulan lamanya gara-gara cedera kaki, dan comeback sebagai pemain pengganti saat menghadapi Burnley di laga terakhir. (Tribunnews/den)

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved