Selebrita

Keanehan Dante Sehari Sebelum Meninggal, Guru TK Beber Fakta Anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas

Kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas masih dalam proses kepolisian. Guru TK beber keanehan.

|
Editor: Murhan
Tribunnews/instagram
Kolase foto Dante bersama Angger Dimas serta momen Dante ditenggelamkan Yudha Arfandi. 

Akibat perbuatannya kepada Dante, Yudha Arfandi pun ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana dan kelalaian oleh Polda Metro Jaya.

Kini, Yudha Arfandi telah ditahan.

Baca juga: Kabar Ivan Gunawan Usai Tinggalkan Brownis yang Dipandu Ruben Onsu Cs, Mental Terganggu Efek Netizen

Baca juga: Perlakuan Adik Lettu TNI Fardhana ke Ayu Ting Ting Terekam, Sosok Dinar Salsa si Calon Ipar Disorot

Terkait kasus tersebut, salah seorang guru sekolah Dante, Wani Siregar pun mengurai kegeramannya.

Ia mengaku kesal atas kasus yang menimpa anak didiknya.

"Dante meninggal kami nangis, melihat CCTV-nya kami semua murka. Kami berduka kepada ibu Tamara dan omanya yang setiap hari anterin ke sekolah. Dante harusnya graduate di Juni, selesai TK dan lanjut ke SD," ujar Wani Siregar.

Tak Terima Ada Bela YA

DJ Angger Dimas sekaligus ayah mendiang Dante merasa heran ada pihak keluarga yang masih membela tersangka pembunuhan putranya.

Seperti diketahui, Yudha Arfandi alias YA telah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh kepolisian Polda Metro Jaya.

Lantaran diduga YA membenamkan Dante ke kolam renang sebanyak 12 kali, aksinya pun telah tertangkap kamera CCTV di lokasi kejadian.

Meski aksinya tertangkap basah, namun ada pihak keluarga yang justru membela YA atas kasus pembunuhan tersebut.

Bahkan, tidak sedikit dari pihak keluarga yang malah mengunggah postingan kedekatan antara YA dan bocah berusia 6 tahun itu.

Merasa tak terima masih ada yang membela YA, Angger Dimas sampai dibuat heran.

Pernyataan Angger itu disampaikan dalam wawancara bersama awak media, dikutip dari YouTube Cumicumi, Senin (19/2/2024).

Mantan suami Tamara Tyasmara itu meminta seharusnya YA tak perlu menyangkal perbuatannya lagi.

"Nggak ada yang namanya kita harus (menyangkal)," terang Angger.

"Nggak tahu ya kalau ada yang masih bilang itu bukan pembunuhan anak, saya heran aja," lanjutnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved