Selebrita
Keanehan Dante Sehari Sebelum Meninggal, Guru TK Beber Fakta Anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas
Kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas masih dalam proses kepolisian. Guru TK beber keanehan.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas masih dalam proses kepolisian.
Kini, guru Dante mengungkap fakta terkait anak yang diduga ditenggelamkan Yudha Arfandi.
Kala itu gelagat Dante memang beda dari biasanya.
Penyebabnya, raut kesedihan terpancar jelas di wajah guru-guru TK yang saban hari mendampingi Dante di kelas.
Para guru turut pilu saat mengetahui salah satu anak didiknya meninggal dunia akibat ditenggelamkan secara keji.
Karenanya, para guru pun mengurai cerita soal kenangan terakhir sebelum Dante, putra artis Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu meregang nyawa pada 27 Januari 2024.
Baca juga: Nasib Asmara Tamara Tyasmara dan Yudha Arfandi Usai Nyawa Anak Melayang, Sahabatnya Buka Suara
Baca juga: Pesona Calon Ipar Ayu Ting Ting, Dinar Salsa Adik Lettu Fardana Si Jago Komunikasi Bisnis
Sebab sehari sebelum Dante tewas di kolam renang, bocah 6 tahun itu sempat menunjukkan gelagat tak biasa di depan gurunya. Seperti apa?
Adalah Ema, guru TK yang sehari-hari mendampingi Dante di kelas yang bercerita terkait momen pertemuan terakhirnya dengan almarhum.
Sebelum Dante meninggal di hari Sabtu, Ema sempat bertemu dan mendampingi anak Tamara Tyasmara itu di kelas pada hari Jumat.
Diakui Ema, kala itu gelagat Dante memang beda dari biasanya.
Dikenal penurut, Dante di hari Jumat itu justru ogah diminta pulang ke rumah.
"Dante tuh lagi happy banget. Di hari Jumat (sebelum Sabtunya meninggal), udah waktunya clean up berarti waktu main udah selesai. Dia (Dante) tuh belum mau selesai. (Kata guru) 'Dante udah dong Dante, ini kan udah clean up'. Katanya 'hmmm'. Makanya aku syok waktu aku dengar sabtunya Dante udah enggak ada," ungkap Ema dilansir TribunnewsBogor.com dari kanal Youtube cumicumi indigo pada Minggu (18/2/2024).
Selain itu, Ema pun masih ingat dengan momen pelajaran terakhirnya saat mendampingi Dante.
Saat itu Dante terlihat ceria dan sempat membuat para guru terkejut.
Sebab saat baru pertama kali diminta memainkan biola, Dante adalah murid yang paling mahir.
"Aku ketemu Dante sehari sebelumnya, kita pertama kali eksplore (belajar musik) violin biola. Dante itu paling pertama yang begitu pegang biola dia langsung bisa mainin 'wah Dante hebat' kataku," pungkas Ema.
Di momen itulah Ema mengaku sempat membercandai Dante.
Namun entah kenapa diakui Ema di hari Jumat itu Dante tampak beda dari biasanya.
"Aku godain 'Dante mau enggak les ini biola'. Katanya 'no miss, Dante mau main aja'. Emang udah berapa kali disuruh udahan (main biola) dia bilang 'no miss'. Aku syok banget kan aku yang terakhir ketemu pas Jumat, dia memang biasa aja, sehat banget," akui Ema.
Bahkan kala diminta menyelesaikan kelas, Dante menolaknya mentah-mentah.
Dante mengaku masih ingin bermain dengan temannya sehingga tak mau pulang.
"Di hari Jumat itu Dante lagi nice banget. Cuma pas play time kan kita langsung pulang, dia engak mau pulang masih mau main sama temannya. Sedih sih," pungkas Ema.
Selain itu, ada hal yang lebih mengejutkan terkait Dante.
Sedih saat tahu Dante tiada, Ema mengurai gerak-gerik sang anak didik.
Bak punya firasat akan meninggal, Dante sempat bercerita tentang cita-citanya yang berbeda dengan murid lain.
Mengingat cerita Dante, Ema pun jadi paham soal alasan kenapa anak Tamara dan Angger Dimas itu bercita-cita untuk jadi pilot.
"Kalau untuk cita-cita sih enggak spesifik. Tapi kalau di play time kan ada kostum, Dante suka pakai baju pilot, pas ditanya kenapa mau jadi pilot, katanya 'Dante mau terbang'," ujar Ema.
Sementara itu, kasus meninggalnya Dante membuat guru di sekolahnya ikut murka.
Terlebih saat mereka tahu kronologi tewasnya Dante akibat ulah Yudha Arfandi.
Seperti diketahui, Dante meregang nyawa setelah 12 kali dibenamkan kepalanya oleh Yudha Arfandi ke kolam renang kawasan Jakarta Timur.
Akibat perbuatannya kepada Dante, Yudha Arfandi pun ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana dan kelalaian oleh Polda Metro Jaya.
Kini, Yudha Arfandi telah ditahan.
Baca juga: Kabar Ivan Gunawan Usai Tinggalkan Brownis yang Dipandu Ruben Onsu Cs, Mental Terganggu Efek Netizen
Baca juga: Perlakuan Adik Lettu TNI Fardhana ke Ayu Ting Ting Terekam, Sosok Dinar Salsa si Calon Ipar Disorot
Terkait kasus tersebut, salah seorang guru sekolah Dante, Wani Siregar pun mengurai kegeramannya.
Ia mengaku kesal atas kasus yang menimpa anak didiknya.
"Dante meninggal kami nangis, melihat CCTV-nya kami semua murka. Kami berduka kepada ibu Tamara dan omanya yang setiap hari anterin ke sekolah. Dante harusnya graduate di Juni, selesai TK dan lanjut ke SD," ujar Wani Siregar.
Tak Terima Ada Bela YA
DJ Angger Dimas sekaligus ayah mendiang Dante merasa heran ada pihak keluarga yang masih membela tersangka pembunuhan putranya.
Seperti diketahui, Yudha Arfandi alias YA telah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh kepolisian Polda Metro Jaya.
Lantaran diduga YA membenamkan Dante ke kolam renang sebanyak 12 kali, aksinya pun telah tertangkap kamera CCTV di lokasi kejadian.
Meski aksinya tertangkap basah, namun ada pihak keluarga yang justru membela YA atas kasus pembunuhan tersebut.
Bahkan, tidak sedikit dari pihak keluarga yang malah mengunggah postingan kedekatan antara YA dan bocah berusia 6 tahun itu.
Merasa tak terima masih ada yang membela YA, Angger Dimas sampai dibuat heran.
Pernyataan Angger itu disampaikan dalam wawancara bersama awak media, dikutip dari YouTube Cumicumi, Senin (19/2/2024).
Mantan suami Tamara Tyasmara itu meminta seharusnya YA tak perlu menyangkal perbuatannya lagi.
"Nggak ada yang namanya kita harus (menyangkal)," terang Angger.
"Nggak tahu ya kalau ada yang masih bilang itu bukan pembunuhan anak, saya heran aja," lanjutnya.
Sementara itu, pihak sekolah mengungkapkan fakta baru yakni Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante memiliki trauma pada kolam renang.
Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar mengatakan fakta itu diketahui ketika Dante mengikuti sesi pembelajaran renang di sekolah.
Kala itu, ia tampak takut dan tak percaya diri.
"Saat pertama kali awal kala sesi renang diadakan di sekolah Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya," katanya, Jumat (16/2/2024).
Tidak hanya sekali, kejadian itu terus diulangi oleh Dante.
Disebutkan, Dante selalu terlihat cemas jika mengikuti pelajaran berenang.
Walau begitu, hingga akhirnya ia terbiasa dan bisa mengikuti pelajaran renang meski kurang percaya diri.
"Tapi Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang, meskipun sudah dengan panduan dari coach nya maupun dengan menggunakan swimming board," jelas Wani.
"Dante memilih untuk melihat keadaan kolam dan kondisi teman-temannya bermain di kolam sebelum akhirnya siap dan mau untuk berada dalam air," lanjutnya.
Wani mengatakan, rupanya Dante pernah mengalami insiden di kolam renang hingga membuatnya trauma.
Baca juga: Beda Nasib Komeng, Dede Sunandar yang Jual 2 Mobil Modal Caleg Baru Dapat 7 Suara di Pileg 2024
Baca juga: Tindakan Happy Asmara untuk Denny Caknan Usai Lahiran Anak Berbuntut Panjang, Bella Bonita Galau
"Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk. Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam menurut penjelasan dari Ibu Tamara, Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel," tutur Wani.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)
Nafa Urbach Tetiba Terseret Kisruh Nikita Mirzani dan Reza Gladys, Tessa Mariska Ungkit Masa Lalu |
![]() |
---|
Nasib Film Animasi Merah Putih One For All 6 Hari Tayang di Bioskop, Jumlah Penonton Tak Terduga |
![]() |
---|
Postingan Sarwendah Ramai Dikaitkan Tabiat Ruben Onsu dan Giorgio Antonio: Seumur Hidup Itu Lama |
![]() |
---|
Nasib Adik Sus Rini Setahun Kerja ke Raffi Ahmad dan Nagita, Ayu Pamer Hasil Jadi Pengasuh Baby Lily |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan CA Anak Lisa Mariana Mestinya Keluar Setelah 10 Hari, Ini Kabarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.