Nisfu Syaban 2024

Niat Puasa Ayyamul Bidh Bertepatan Nisfu Syaban 2024, Ustadz Adi Hidayat Urai Bahaya Hadits Palsu

Ustadz Adi Hidayat menerangkan anjuran bagi umat Islam untuk beramal shaleh bertepatan momen Nisfu Syaban 2024 salah satunya ada Puasa Ayyamul Bidh.

Editor: Mariana
Youtube GenQurani
Ustadz Adi Hidayat menerangkan anjuran bagi umat Islam untuk beramal shaleh di Bulan Syaban 1445 Hijriyah tepatnya di momen Nisfu Syaban 2024 di antaranya ada Puasa Ayyamul Bidh. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menerangkan anjuran bagi umat Islam untuk beramal shaleh di Bulan Syaban 1445 Hijriyah, tepatnya di momen Nisfu Syaban 2024 salah satunya ada Puasa Ayyamul Bidh.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga di bulan Sya'ban atau bertepatan dengan Nisfu Syaban 2024, yakni pada Minggu (25/2/2024).

Disampaikan Ustadz Adi Hidayat, Puasa Ayyamul Bidh disebut juga puasa hari-hari putih yang dilaksanakan setiap bulan hijriyah.

Sama halnya dengan puasa sunnah lainnya, Ustadz Adi Hidayat menuturkan Puasa Ayyamul Bidh juga memiliki keutamaan dan ganjaran pahala bagi kaum muslimin yang mengerjakan.

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan, tepatnya setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya, termasuk di bulan Syaban.

Baca juga: Amalan bagi Wanita Haid saat Nisfu Syaban 2024, Buya Yahya Imbau Perbanyak Dzikir

Baca juga: Jadwal, Niat Puasa, dan Doa Malam Nisfu Syaban, Buya Yahya Urai Sesuai Petunjuk Nabi Muhammad SAW

Niat Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syaban 2024

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat Puasa Ayyamul Bidh:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Jadwal Ayyamul Bidh bulan Syaban 1445 Hijriyah

Saat ini memasuki bulan Syaban 1445 Hijriyah sebentar lagi Malam Nisfu Syaban 2024 tiba.

Diketahui 1 Sya'ban 1445 Hijriyah bertepatan pada Minggu (11/2/2024). Sehingga jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Sya'ban 1445 H atau Februari 2024 adalah sebagai berikut:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari kesatu pada 13 Sya'ban 1445 H = Minggu 23 Februari 2024

2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua pada 14 Sya'ban 1445 H = Senin, 24 Februari 2024

3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga pada 15 Sya'ban 1445 H = Selasa, 25 Februari 2024

Pada pertengahan bulan Sya'ban dikenal adanya Malam Nisfu Syaban yang mana bertepatan dengan Puasa Ayyamul Bidh.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hadits shahih diriwayatkan Abu Musa Al Asy'ari yang menunjukkan keutamaan malam Nisfu Sya'ban.

Hadits tersebut berbunyi:

"Sesungguhnya Allah akan mengamati kepada hamba-Nya, di malam pertengahan Sya’ban, dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku kalb."

"Keutamaan malam Nisfu Sya'ban yang disebutkan dalam hadits itu biasa berlaku pula di malam-malam lain sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih lainnya, jadi kalau Anda tidak meminta atau berdoa akan rugi karena itu setiap hari Allah berikan perhatian kepada hamba-Nya," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube GenQurani.

Sehingga Ustadz Adi Hidayat mengingatkan tak terjebak pada hadits palsu atau lemah ketika memasuki pertengahan bulan Sya'ban.

"Contoh hadits palsu sangat populer yang berbunyi, jika telah datang malam pertengahan bulan Sya'ban, maka hidupkan malamnya dengan banyak menunaikan sholat, dan siangnya lakukan dengan puasa, maka siapapun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya, ini statusnya palsu," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Hadits palsu yang populer di bulan Sya'ban:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا

Artinya: “Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban, maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.”

Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, hadits itu palsu atau cacat statusnya terletak pada penulis pertamanya yang dinilai para ulama hadits sebagai perawi yang kerap memalsukan hadits.

Sementara itu, amalan di bulan Sya'ban Nabi Muhammad SAW tidak menyebut spesifik, karena para sahabat Nabi banyak beramal shaleh apapun yang bisa dikerjakan.

"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Sya'ban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Di antara sholat malam yang bisa ditunaikan di malam Nisfu Sya'ban disebutkan Ustadz Adi Hidayat yakni sholat Tahajud.

Sehingga bagi umat Islam yang ingin menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan sholat-sholat sunnah disilakan. Begitu pula amalan lainnya baca Alquran, dzikir, dan istighfar boleh dan dianjurkan.

Adapun cara sholat malam, umat muslim bisa melaksanakannya sesuai dengan syarat sah dan ketentuan sholat sunnah pada umumnya. Misalnya berwudhu terlebih dulu, lalu sholat diawali dengan niat tergantung niat sholatnya, jika sholat Tajahud, maka niatkan dalam hati sholat Tahajud, kemudian Takbiratul Ihram dan diakhir salam, terkait jumlah rakaat tergantung keinginan dan keringanan hati dari umat muslim yang melakukannya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadhan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.

"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadhan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," jelas Adi Hidayat.

Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadhan.

Orang-orang yang tidak punya persiapan sejak Sya'ban, akan merasakan hal yang berbeda saat masuk bulan Ramadhan, misalnya tampak lemas saat berpuasa karena tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah.

Diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, Saat masuk bulan Sya'ban Nabi Muhammad memiliki kebiasaan meningkatkan amalan.

"Amalan yang spesifik banyak dikerjakan Nabi SAW itu ternyata puasa," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Banyak sahabat yang heran lanjut Ustadz Adi Hidayat, karena di Bulan Rajab sudah berpuasa, namun di Bulan Syaban Rasulullah SAW melakukan puasa yang lebih banyak lagi.

“Lalu sahabat pun mengkonfirmasi tentang kebiasaan puasa Rasulullah SAW di Bulan Syaban, kemudian Rasulullah SAW menjawab, Bulan Syaban itu agung tidak seperti yang kamu bayangkan, Syaban juga punya keistimewaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengimbau bagi yang ingin berpuasa di siang Nisfu Sya'ban, maka bisa menunaikan puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan pada pertengahan bulan Hijriyah.

"Sah-sah saja jika ingin berpuasa, namun jangan disandarkan pada hadits-hadits yang bermasalah," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Hal yang membuat bulan Sya'ban istimewa adalah amal-amal yang dikerjakan langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT.

"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan, Nabi Muhammad SAW sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.

Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal. Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.

"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," kata Ustadz Adi Hidayat.

Yang kedua, menjaga diri agar terhindar dari beramal salah atau melakukan maksiat.

"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," tutup Ustadz Adi Hidayat.

Baca juga: Momen Rombongan Pembawa Keranda Jenazah Lintasi Tenda Pernikahan di Gresik, Diduga Sebab Hal Ini

Niat Sholat Tahajud

Bagi yang melafadzkan niat, niat shalat tahajud adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”

(Banjarmasinpost.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved