Liga Italia

Juventus Menghadapi Persaingan AC Milan dan Barcelona Soal Pelatih Muda Thiago Motta yang Didambakan

Juventus menghadapi persaingan dari AC Milan, Barcelona dan banyak klub top lainnya untuk mendapatkan pelatih muda yang didambakan yakni Thiago Motta

Editor: Aprianto
X Fútbol Italiano
Pelatih Bologna Thiago Motta berada di puncak daftar kandidat klub di tengah pembicaraan Juventus, AC Milan dan Barcelona 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Juventus menghadapi persaingan dari AC Milan, Barcelona dan banyak klub top lainnya untuk mendapatkan pelatih muda yang didambakan.

Juventus dikabarkan sedang mengawasi Thiago Motta, tetapi mereka mungkin menghadapi tantangan besar demi kepentingan ahli taktik muda tersebut.

Perjalanan pemain berusia 41 tahun bersama Bologna sungguh sensasional.

Tim Emilian saat ini memimpin perebutan tempat keempat yang didambakan, di depan Atalanta, Roma, Fiorentina, Lazio dan Napoli.

Namun meski pemain Italia-Brasil itu mampu memimpin Rossoblu ke kualifikasi Liga Champions yang bersejarah.

Baca juga: Hot Transfer Arsenal: Kehilangan Anak Emas Serie A, Tawaran Pemain Chelsea Mudryk & Striker Juventus

Baca juga: Juventus Melemah, Pemain Top Inter Milan Cedera, Roma dan Fiorentina Senasib di Liga Italia Serie A

Masa depannya masih diselimuti misteri, dengan kontraknya yang akan berakhir pada akhir musim.

Bologna berusaha keras menjanjikan Motta untuk menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2026. 

Namun, Motta juga mempertimbangkan peluang lainnya, jelas La Gazzetta dello Sport melalui IlBianconero, dikutip Rabu (28/2/2024).

Seperti yang dijelaskan sumber tersebut, Juventus telah memasuki persaingan untuk mendapatkan manajer yang sangat didambakan. 

Dia mungkin akan berada di puncak daftar klub jika mereka berpisah dengan Max Allegri di akhir musim.

Namun, Bianconeri akan menghadapi pertarungan sengit, karena Motta memiliki peminat domestik dan Eropa.

Di semenanjung tersebut, AC Milan telah muncul sebagai kandidat lain dalam perebutan tanda tangan pemain berusia 41 tahun itu.

Karena Stefano Pioli kemungkinan akan dipecat pada akhir musim Liga Italia Serie A.

Apalagi, dua Barcelona dan Paris Saint-Germain juga sudah mengidentifikasi mantan gelandangnya sebagai opsi untuk musim depan.

Blaugrana akan berpisah dengan Xavi Hernandez pada bulan Juni, sementara nasib Luis Enrique di ibu kota Prancis masih belum memutuskan.

Yang terakhir, sumber tersebut menyebut Porto sebagai salah satu pelamar dalam persaingan yang semakin meningkat menjadi sebuah pertempuran besar.

* Mantan direktur Roma memprediksi kembalinya Conte ke Premier League

Mantan direktur Roma Gianluca Petrachi, teman dekat Antonio Conte, memprediksi mantan pelatih Juventus dan Inter itu akan kembali ke Liga Inggris.

Conte tidak memiliki klub sejak meninggalkan Tottenham melalui kesepakatan bersama pada Maret 2023. 

Dia telah dikaitkan dengan AC Milan dan Napoli di Serie A, tetapi laporan yang berkembang menunjukkan klub asing lain akan menunjuknya pada musim 2024-25.

Bild pekan lalu melaporkan bahwa klub impian Conte adalah Bayern Munich.

Petrachi, teman dekat dan mantan rekan setim Conte di Lecce, yakin ahli taktik asal Italia itu akan kembali ke Premier League pada musim panas.

“Conte adalah orang yang sangat ambisius dan sebelum memilih klub berikutnya, dia akan menganalisis setiap detailnya,” ujarnya kepada TV Play, seperti dikutip TMW.

“Saya pikir dia akan kembali ke Liga Premier karena, di Italia, ada terlalu banyak pembicaraan dan tidak cukup sepakbola," katanya.

Tentu saja Italia akan menjadi prioritas jika ada proyek penting, tapi saat ini, dia tidak melihat klub Serie A bisa mendapatkan Conte.

Conte tidak hanya memenangkan empat gelar Serie A sebagai pelatih, tiga di Juventus dan satu di Inter, tetapi juga menjadi juara Premier League di musim pertamanya di Chelsea dan memenangkan Piala FA di musim kedua dan terakhirnya di Stamford Bridge.

Di saat yang sama, Petrachi juga dikaitkan dengan Napoli yang menggantikan Cristiano Giuntoli dengan Mauro Meluso musim panas lalu.

“Napoli adalah klub penting dan apa yang mereka lakukan selama beberapa musim terakhir sungguh luar biasa,” aku direktur asal Italia itu.

Mereka selalu tampil di level tertinggi di Italia dan Eropa. 

"Saya punya motivasi besar untuk bergabung dengan klub seperti ini, tapi jelas itu bukan terserah saya," katanya.

Aurelio De Laurentiis harus bertindak sebagai presiden dan, pada saat yang sama, dia harus mengizinkan seorang direktur bekerja, begitulah cara kerjanya di bisnis lain. 

"Saya selalu berpikir Aurelio adalah seorang visioner, tapi dia adalah orang pertama yang mengakui bahwa beberapa kesalahan telah dilakukan musim ini," tambahnya.

(Banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved