Muhammad Riduan Tutup Usia, Legenda Barito Putera Ini Teman Coach Frans Sejak Kecil

BANJARMASINPOST.CO.ID BANJARMASIN - Barito Putera Legend kembali berduka, kali ini mantan gelandang juga bisa bermain di posisi bertahan angkatan pertama Barito Putera, Muhammad Riduan Bin Hamberan HB, telah meninggal dunia di usianya yang ke-60 tahun.

Riduan meninggal di Bali, pada hari Kamis (29/2/2024) sore, kurang lebih sekira pukul 17.30 Wita.

Dari informasi yang didapat, jenazah telah diterbangkan dari Bali menuju Banjarmasin, sekira pukul 10.00 Wita hari ini, Jumat (1/3/2024).

Jenazah pun akan dibawa ke rumah duka di Jalan A Yani Km 7, Gang Abuzar Algifary, Kab Banjar.

Baca juga: Muhamad Riduan Tutup Usia, Begini Sosok Legenda Barito Putera di Mata CEO Harnuryadi Sulaiman    

Baca juga: Cek Jadwal Lengkap Barito Putera di Bulan Maret, Dua Pertandingan Masuk Bulan Ramadan

Selanjutnya jenazah akan disalatkan setelah salat Jumat atau Ba'da Jumat, di Masjid Al-Munawarah Km 7, Kertak Hanyar. Dan akan di makamkan di Alkah Keluarga, di Bincau, Martapura.

Bagi yang kurang akrab, Muhammad Riduan atau yang lebih akrab disapa Duan ini adalah legenda Barito Putera angkatan pertama pada tahun 1988.

Duan sendiri biasa bermain di posisi stopper atau gelandang.

Sebelum ke Barito Putera, Duan bermain untuk Peseban Banjarmasin.

Almarhum Duan sendiri dikenal sebagai sosok yang sangat baik dan sosok yang sabar.

"Iya benar, salah satu legend Barito Putera, beliau sangat baik orangnya," tutur Yunan Helmi yang saat ini menjadi Head Coach Barito Putera U20 itu kepada Banjarmasinpost.co.id melalui pesan WhatsApp, Jumat (1/3/2024)

Bahkan ujar Coach Yunan sapaan akrabnya, awal-awal dia melatih sekira tahun 2003 dulu, ia sering melakukan diskusi dengan almarhum.

"Sering saya minta saran dan pendapat kepada almarhum," ujarnya.

Almarhum Duan rupanya juga rekan seperjuangan Frans Sinatra Huawe yang juga Legenda Barito Putera yang saat ini menjabat sebagai Dirtek di PS Barito Putera.

"Kawan sekampung dari kecil di Batu Benawa Banjarmasin. Kami biasanya pada sore hari main bola di Lapangan SKB Banjarmasin atau di Stadion 17 Mei di belakang gawang," jelas Coach Frans.

Bahkan ujar Frans, dirinya bersama almarhum pernah bersama-sama menjadi atlet sepakbola perwakilan kota Banjarmasin yang memperkuat tim sepakbola Kalsel pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI) zona Indonesia Wilayah Timur pada tahun 1981 silam.

Baca juga: Barito Putera Kalah dari Persik Kediri, Coach RD : Lawan Lebih Baik Dalam Kecepatan