Berita Banjar

Ratusan Santri di Ponpes Darussalam Martapura Ikuti Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut

Sekitar 700 santri, ikuti Pondok Pesantren Darussalam Martapura ikuti Pelatihan Santri Berseri.

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Irfani Rahman
Foto Ist Humas Uniliver
Beberapa santri Ponpes Darussalam Martapura yang ikuti praktek menyikat gigi yang baik dan benar untuk memaksimalkan kesehatan gigi dan mulut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Ratusan santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura ikuti Pelatihan Santri Berseri: Bercahaya, Sehat dan Percaya Diri pada Selasa (27/2/2024) kemarin. 

Dengan melibatkan sekitar 700 santri, pelatihan itu dilakukan untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut di lingkungan pesantren. 

Pelatihan yang dilakukan Unilever Indonesia melalui Pepsodent sebagai brand perawatan gigi dan mulut ini menjadi bagian dari Program Pesantren Hijau Berdaya yang dijalankan Unilever Indonesia sejak 2020. 

Dalam kegiatan itu, serangkaian aktifitas diikuti para santri seperti edukasi kesehatan gigi dan mulut, lalu sikat gigi bersama dipandu langsung oleh tim dokter gigi dari FKG dan RSGM Universitas Lambung Mangkurat. 

Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan, Ahmad Sawiti mengapresiasi atas pelaksanaan acara itu. 

Sebab menurutnya, pelatihan ini menjadi wadah bagi para santri untuk mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat menjadi pengembangan karakter mereka. 

“Semoga program ini tidak hanya berjalan di saty atau dua pesantren saja, tapi bisa lebih luas lagi dan bisa lebih merata,” tukasnya.

Baca juga: Lifebuoy Berkolaborasi dengan Ponpes Darussalam, Berikan Pelatihan dan Edukasi Kesehatan ke Santri

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Thayassus Diniyyah Darussalam, KH Ahmad Tarhib menjelaskan, acara ini menjadi momen yang tepat dalam menyambut Ramadan 1445 H di Ponpes tersebut.

“Kita tau bahwa berpuasa mempengaruhi kondisi kesegaran mulut. Namun berkat Pelatihan Santri Berseri ini, maka anak-anak santri kita akan lebih dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sekalipun tengah berpuasa,” katanya. 

Senior Brand Manager Pepsodent, Andrie Kurniarahman menyebut melalui Program ‘Sekolah dan Pesantren Sehat’, Pepsodent sudah berhasil mengedukasi hampir 30 juta anak Indonesia.  

“Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, 7 dari 10 orang Indonesia mengalami gigi berlubang. Angka indeks karies yang hampir sama yaitu sebesar 7,8 juga dialami penduduk di Kabupaten Banjar,” jelasnya. 

Kondisi itu kata Andrie menempatkan Kabupaten Banjar termasuk salah satu dari lima kabupaten dengan indeks karies tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan. 

Salah satunya dipicu oleh hanya 0.72 persen penduduk usia di atas 3 tahun yang rutin kontrol ke dokter gigi.

Hal tersebut menjadi tanda bahwa kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut masih kurang. Padahal kata Andrie, gigi dan mulut memiliki beragam fungsi yang digunakan sehari-hari seperti mengunyah, berbicara, dan tersenyum.

“Semoga program ini akan terus berlanjut sepanjang tahun 2024 hingga akhir tahun melalui peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut (World Oral Health Day) dan Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (BKGN) di berbagai kota di Indonesia,” tutupnya.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved