Thibbun Nabawi

Cara Aman Berpuasa Bagi Penderita Maag ala Thibbun Nabawi, Perhatikan Menu Sahur yang Dianjurkan

Ustadz Abdurrahman Dani menerangkan, dalam thibbun nabawi ada menu sahur puasa Ramadhan yang dianjurkan bagi penderita maag.

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Rahmadhani
net
Ilustrasi penyakit maag. Ustadz Abdurrahman Dani menerangkan, dalam thibbun nabawi ada menu sahur puasa Ramadhan yang dianjurkan bagi penderita maag. 

Perut perlu waktu untuk mencerna makanannya.

Apabila langsung makan dengan porsi banyak, maka hal ini merangsang naiknya asam lambung yang dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam lambung semakin parah.

Sama halnya dengan berbuka, makanlah secukupnya dengan porsi yang wajar saat sahur.

Sediakan waktu sekitar dua hingga tiga jam untuk sahur sebelum imsak sehingga tidak merasa terburu-buru saat menyantap makanan.

3. Hindari makanan tinggi lemak

Selain membuat lesu, dan secara umum tidak terlalu sehat, makanan yang mengandung lemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.

Makanan yang mengandung lemak seperti daging, gorengan, makanan bersantan, coklat, dan lain-lain.

Hal ini dapat menyebabkan sakit perut dan menimbulkan rasa mual.

4. Tidak langsung tidur saat perut kenyang

Setelah sahur, mungkin masih merasa mengantuk dan ingin kembali tidur.

Namun, sebaiknya jangan langsung tidur setelah makan.

Idealnya, harus menunggu sekitar 3 jam setelah makan bila ingin kembali tidur.

Tidur setelah makan hanya akan membuat gangguan asam lambung memburuk dan perut terasa tak nyaman.

Namun, bila rasa kantuk tidak tertahankan, Anda bisa tidur dengan posisi setengah duduk.

Jadi, posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi daripada perut.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved