BTalk

Btalk : Vaksin Cegah Infeksi Pemicu Kanker

Saat ini tengah dikembangkan vaksin pencegah kanker yakni vaksin humas papillomavirus (HPV)

|
Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Dok
Dokter Spesialis Anak RSUD Ulin Banjarmasin, dr Wulandewi Marhaeni Sp. A(K). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penyakit kanker pada anak di Kalimantan Selatan (Kalsel) cukup mengkhawatirkan.

Tragisnya, kesadaran mengenai bahaya penyakit kanker pada anak, terbilang masih rendah.

Terkait persoalan ini, program B-Talk Bicara Apa Saja menghadirkan nara sumber dokter Spesialis Anak RSUD Ulin Banjarmasin, dr Wulandewi Marhaeni Sp. A(K), dipandu jurnalis BPost Irfani Rahman, Rabu (30/3).

Apa sih yang bisa menyebabkan kanker pada anak?

Sebenarnya kanker anak ini sesuatu hal yang tidak pernah disangka. Mungkin sesuai hal yang membuat orangtua ‘kiamat’ lah kira-kira.

Jadi secara umum orang yang sakit kanker ini, secara genetis punya bakat. Walau bakat ini sekarang tidak diketahui, misalnya gen apa, semuanya tidak diketahui.

Tapi ada kecenderungan memang pada keluarga yang mempunyai riwayat kanker itu lebih punya kemungkinan untuk sakit kanker. Dibandingkan kebetulan yang keluarganya tidak ada satupun yang sakit kanker.

Ya jadi itu ibaratnya bakat. Wajah saja bisa mirip. Berarti pola penurunan penyakit, tingkah laku itu kan tidak diturunkan. Termasuk juga pola penyakit kanker.

Pola-pola di kanker juga bisa terjadi. Terutama kanker retinoblastoma, mata. Itu ada yang diturunkan.

Saya punya pasien yang bapaknya juga kanker mata, kemudian anaknya juga kanker mata. Sekarang sedang dirawat, kakaknya juga kanker mata. Sekarang adiknya, ada gejala seperti itu.

Ini bisa muncul kalau ada beberapa hal yang membantu memicu. Misal tadi infeksi. Makanya sekarang ada ini yang kita kenal sebagai vaksin humas papillomavirus (HPV). Sekarang dikembangkanlah vaksinya supaya orang tidak menderita infeksi tersebut.

Kalau ada vaksin, artinya sedini mungkin kita bisa mengikuti?

Bisa. Sekarang sekian belas tahun ya vaksin itu diedarkan terutama di dunia. Kalau di Indonesia menjadi program pemerintah baru tahun kemarin. Bahkan akhir tahun, bukan-bukan di awal tahun.

Kalau pemerintah baru tahun kemarin yang tidak berbayar. Mereka yang mendapat vaksin itu sampai sekarang tidak menderita sakit. Penelitian yang ada sekarang seperti itu. Oh ternyata bisa dicegah dari infeksi.

Jadi program pemerintah ini sayang untuk dilewatkan?

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved