Kalsel Maju

Kalsel Masuk 10 Besar Jadi Pencemar Sampah, Begini kata Pegiat Lingkungan

Sensus sampah plastik BRUIN 2023, Kalsel termasuk 10 besar jadi pencemar terbesar.

|
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
Foto Ema untuk BPost
Komunitas Putik Bersih saat melakukan aksi bersih-bersih sampah di got kawasan Pasar Ujung Murung Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sensus sampah plastik BRUIN 2023, Kalsel termasuk 10 besar jadi pencemar terbesar.

Sensus Sampah Plastik ini adalah audit sampah plastik di perairan yang pertama kali dilakukan di jumlah titik terbanyak di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan.

Sensus Sampah Plastik itu dilakukan di periode Maret 2022 hingga November 2023, dengan melibatkan 270 relawan dari 38 komunitas/kampus.

Kota Banjarmasin tampaknya juga menjadi penyumbang sampah plastik hingga mengakibatkan Kalsel masuk menjadi 10 besar pencemar terbesar.

Baca juga: Digelar Tengah Malam, Operasi Jaran Intan Polres HSU Sita Ranmor Sajam Hingga Obat Terlarang

Baca juga: Musrenbang RKPD 2025 Digelar, Ini Isu Strategis dan Empat Prioritas Pembangunan di Tanahlaut

Koordinator Recycle Anorganik Putik Bersih Aqlima Nursamawati menyebutkan pencemaran sungai yang diakibatkan oleh sampah plastik di wilayah Banjarmasin masih terbilang signifikan. Hal itu katanya dapat dilihat dari kondisi overload-nya TPA Basirih dan juga kondisi sampah yang bertebaran di sepanjang jalan serta di pinggiran sungai.

“Pencemaran sampah plastik pada sungai di Banjarmasin ini sangat berdampak pada masyarakat,” katanya, Kamis (28/3/2024).

Sungai bagi warga Seribu Sungai adalah kebutuhan.

Sayangnya kata Ema sapaannya, dampak pencemaran sungai sudah terlihat jelas dengan kurangnya kualitas air, seperti air keruh atau kotor, berbau atau pun ada rasa.

Belum lagi keberadaan ikan yang dulu masih banyak dan besar-besar, sekarang malah semakin sedikit dan ukurannya pun mengecil.

Mayoritas sampah plastik di Banjarmasin kebanyakan adalah sampah hasil dari limbah rumah tangga dan industri. Musababnya permukiman, industri makan & minum, dan industri hotel semakin masif.

Belum lagi minimnya kesadaran dan kepedulian warga dalam menyayangi lingkungan sangat kurang.

“Hasilnya dari berbagai aspek itu, berpengaruh kepada prilaku konsumtif warga dalam penggunaan sampah plastik sehari-hari,” kata Ema.

Dari catatan Putik Bersih, sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah rumah tangga. Seperti sampah plastik kresek, kemasan makanan minuman, plastik kemasan sabun, botol-botol plastik, dan kaleng-kalengan.

Pihaknya pun berupaya berkampanye menjaga kebersihan sampah dengan cara mengadakan aksi bersih sebulan sekali, mengadakan kegiatan workshop maupun sosialiasi tentang penanganan sampah.

“Bagaimana cara memilah sampah dan juga mendaur ulang sampah, memberikan edukasi-edukasi terkait penanganan sampah di media sosial. Kami juga membuka donasi sampah,” tuturnya. “Yang mana donasi sampah tersebut akan kami setorkan ke bank sampah atau kami daur ulang kembali.”

Hasil daur ulangnya itu bisa dijadikan contoh dalam workshop maupun dijadikan benda yang bernilai ekonomi.

Upaya yang lain yakni bekerjasama dengan pemerintah, komunitas dan penggiat lingkungan yang ada di Kalimantan Selatan.

Ema tak menampik jika komunitasnya itu masih sering mengalami kesulitan seperti banyaknya lokasi yang terdapat banyak sampah.

Belum lagi akses dan fasilitas penunjang dalam mengelola sampah atau pun mendaur ulang yang sangat minim, sehingga produk daur ulang sampah plastik dari Putik Bersih masih terbilang sedikit.
Banjarmasin yang dikenal dengan Kota Seribu Sungai tentu memegang sungai sebagai ikonnya. Jika penanganan terhadap sampah, terutama sampah di sungai dibiarkan maka akan ada kerugian besar yang nantinya juga akan didapat.

“Harapan kami, semoga masyarakat dan pemerintah dapat bekerjasama dengan baik dalam menjaga lingkungan kita. Sungai di Banjarmasin ini memiliki daya tarik tersendiri untuk para pelancong dari luar daerah maupun luar negeri.”
(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved