Pilkada 2024

Tak Ada Acil Odah, Elektabilitas Muhidin dan Ibnu Sina di Pilgub Kalsel 2024 Tertinggi Versi LSPP

Nama Muhidin dan Ibnu Sina di Pilgub Kalsel 2024 menjadi yang tertinggi. Sedangkan nama Acil Odah tak ada dalam hasil jajak pendapat LSPP

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Lembaga Survei Politik dan Pemerintahan (LSPP) merilis hasil jajak pendapat elektabilitas kandidat Kepala Daerah di Pilgub Kalsel 2024, Jumat (29/3/2024) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Lembaga Survei Politik dan Pemerintahan (LSPP) merilis elektabilitas terbaru kandidat Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) di Pilgub Kalsel 2024, Jumat (29/3/2024) malam.

Berdasarkan survei tersebut, nama Muhidin dan Ibnu Sina di Pilgub Kalsel 2024 menjadi yang tertinggi. Sedangkan nama istri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Raudatul Jannah atau Acil Odah tak ada dalam hasil jajak pendapat LSPP.

Muhidin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalsel menempati posisi pertama sebagai tokoh harapan masyarakat untuk melanjutkan tongkat estafet Sahbirin Noor.

Angka elektabilitas Muhidin mencapai 24,07 persen. Jauh lebih tinggi dari Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina di urutan kedua dengan 15,90 persen.

Baca juga: MRK Tegaskan Maju Pilgub Kalsel 2024, Sebut Tugas Hadirkan Kursi NasDem di Senayan Selesai

Baca juga: Nama Istri Paman Birin Muncul Dalam Bursa Pilgub Kalsel, Ini Kata Pengamat Politik Banua

Baca juga: Kans Persaingan Dua Eks Banjarmasin 1 di Pilgub Kalsel 2024 & Mencuatnya Nama Istri Paman Birin

Urutan ketiga diisi politisi Golkar, Hasnuryadi Sulaiman. Elektabilitas pemilik klub sepak bola PS Barito Putera itu mencapai 11,57 persen.

Disusul mantan Calon Gubernur Kalsel 2020, Denny Indrayana dengan 6,79 persen. Kemudian Rosehan Noor Bahri 5,71 persen dan Zairullah Azhar sebesar 5,56 persen.

Sementara nama Muhammad Rifqinizamy Karsayuda yang sudah menyatakan siap maju di Pilgub Kalsel 2024, hanya memperoleh 3,40 persen atau menempati urutan delapan tertinggi versi LSPP.

Direktur Riset LSPP, Safa Muzdalifah mengatakan, jajak pendapat dilakukan selama satu pekan dari periode 26 Februari sampai 3 Maret 2024.

Menurutnya, hal itu yang berpotensi jadi pemicu tak ada nama Acil Odah dalam hasil survei sementara.

“Karena memang nama Acil Odah di bursa Pilgub baru mencuat belakangan terakhir, tepatnya saat kedatangan Gus Miftah ke Banjarmasin kan,” katanya.

Sedangkan untuk nama Ibnu Sina, menurut Safa, merupakan faktor jabatannya sebagai Wali Kota Banjarmasin dua periode.

“Banjarmasin memang selalu menjadi sorotan, sehingga berdampak terhadap Ibnu Sina. Ketenaran nama di media sosial juga termasuk yang mempengaruhi,” ujarnya.

Safa menjelaskan, jajak pendapat dilakukan melalui metode kualitatif atau wawancara secara langsung dengan responden yang dipilih.

“Tim di lapangan tak menyodorkan nama-nama pilihan. Tim hanya menanyakan siapa gubernur yang diharapkan responden. Jika tak ada nama (disebutkan), maka masuk kategori jawaban tidak tahu,” jelasnya.

Jumlah sampel yang diambil oleh LSPP sebanyak 1.074 responden. Tersebar dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.

Sementara itu, total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kalsel pada Pemilu 14 Februari 2024 sebanyak 3.025.220 orang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved