Jalan Rusak Parah, Truk Fuso Pengangkut Semen Kembali Terguling di Balangan

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Aktifitas angkutan berat yang melintas di Kabupaten Balangan saat ini sudah mulai normal seperti biasa, setelah sebelumnya angkutan berat dilarang melintas sebelum dan sesudah Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah. 

Di awal kembali adanya lalu lintas truk bermuatan berat,  insiden truk terguling terjadi di jalan Garuda Maharam yang menjadi jalan alternatif untuk kendaraan bermuatan.

Saat ini di Kabupaten Balangan dua jalan yang bisa dilintasi kendaraan bermuatan  tak bisa dilalui. 

Jalan menuju Kelurahan Paringin Timur tengah ada pengerjaan peningkatan kualitas jalan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan dan jembatan Paringin yang masih terpasang portal. 

Baca juga: Persiapan Hari Jadi Kabupaten Balangan, Bakal Hadirkan Seventeen dan Band Kotak

Baca juga: Turut Diundang Pertemuan DPP Partai Golkar Kalsel, Abdul Hadi Akui Jadi Kandidat Pilbup Balangan

Sehingga jalan yang bisa dilalui adalah jalan Kabupaten yaitu jalan Garuda Maharam yang menjadi akses utama menuju rumah dinas Bupati Balangan dan Rumah Sakit Datu Kandang Haji Balangan.

Kondisi ini, menyebabkan  kerusakan di jalan Kabupaten tersebut sehingga memicu kecelakaan lalu lintas.

Kasat Lantas Polres Balangan Iptu Simon Jumadi mengatakan anggota diturunkan untuk membantu proses evakuasi kendaraan bermuatan yang terguling di Jalan Garuda Maharam.

"Kami meminta bantuan alat berat untuk membantu evakuasi serta mengatur lalu lintas agar jalan agar lalu lintas kembali lancar," ujarnya. 

Baca juga: Menengok Keindahan Objek Wisata Maranting Balangan, Ramai Dikunjungi Saat Lebaran

Amad salah satu warga sekitar kejadian mengatakan truk terguling karena adanya truk yang berselisihan dan keluar dari jalur.

Truk fuso yang membawa bahan mentah semen terguling, hingga mengenai tiang listrik yang ada dipinggir jalan. 

Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan eksavator dan ditarik menggunakan truk fuso lain. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)