Selebrita

Lihat Kondisi sang Ayah Bertani di Kampung, Lesti Kejora Bereaksi Kala Endang Mulyana Panen Duku

Profesi ayah pedangdut Lesti Kejora, Endang Mulyana yang kini jadi petani di kampung kerap disorot. Kini istri Rizky Billar soroti panen duku.

|
Editor: Murhan
Instagram lestikejora/ayah_kejora
Kolase Lesti Kejora dan Endang Mulyana yang panen duku. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Profesi ayah pedangdut Lesti Kejora, Endang Mulyana yang kini jadi petani di kampung kerap disorot.

Bukan tanpa sebab, pasalnya Endang Mulyana merupakan ayah dari seorang artis besar seperti Lesti Kejora.

Bahkan, ia juga mempunyai seorang menantu yang cukup hits yakni aktor Rizky Billar.

Namun, Endang Mulyana tak malu untuk menunjukkan profesinya di kampung halaman.

Sebagai seorang petani, Endang Mulyana kerap pergi ke sawah.

Diketahui, sawahnya memang cukup terkenal berkat Lesti Kejora.

Baca juga: Akhirnya Arya Saloka Buat Pengakuan Tak Lagi dengan Putri Anne, Nama Amanda Manopo Jadi Heboh

Baca juga: Perlakuan Teman-teman Ayah Lettu Inf Fardhana pada Ayu Ting Ting Terekam, Hadiri Acara Dharsyi Akib

Nah selain bertani di sawah, ternyata Endang Mulyana juga punya kebun duku.

Belum lama ini, Endang Mulyana pamer sedang memanen buah duku melalui Instagram pribadinya, @ayah_kejora.

“Panen buah dukuh deui, “ ujar Endang Mulyana melalui caption dilansir Banjarmasinpost.co.id pada Selasa (23/4/2024).

Melihat ayahnya lagi memanen hasil kebun, Lesti Kejora pun bereaksi.

Melalui kolom komentar unggahan tersebut, pelantun lagu Arsy-Mu itu mengatakan ingin makan buah duku hasil panen sang ayah tercinta.

Dengan antusias, ibunda Abang L itu menuliskan komentar panjang.

“Mauuuuuuuuuuuuuuu, “ tulisnya.

Menanggapi komentar putri tersayang, Endang Mulyana pun mengatakan siap menyisihkan bagian untuk Lesti.

“Siap atos disiapken sa karanjang, “ kata Endang Mulyana menggunakan bahasa Sunda.

Ya tampak dalam foto yang dibagikan, Endang Mulyana sedang berada di tengah sawah sambil memegang buah duku.

Kedua tangannya penuh dengan buah duku hasil panennya.

Buah duku yang dipanen pun tampak besar-besar.

Hal ini cukup mencuri perhatian publik sebagai berikut.

Rara LIDA: MAAAUUUUUUUUU ABAAAAHH

megga308: Alhamdulillah, Lg musim dukuh y yah, Masya Allah, seger bngtz liat buah dukunya

da2_intannova_new: Kirim Jemberrrr ayahhhhh

dwititrishidayati709: Nyuwun yah

idah23647: Suka dng keluarga kejora..karena dng kesederhanaan xa

nooraabdallah59: mashallah hayang

Sawah Lesti Kejora Panen

Penyanyi dangdut Lesti Kejora sempat mudik ke kampung halaman, Cianjur Jawa Barat.

Pada mudik Lebaran kali ini, ia pulang bersama Rizky Billar dan Abang L.

Baca juga: Elly Sugigi Kena Batunya Usai Komentari Asmara Nikita Mirzani dan Rizky Irmansyah, Diserbu Netizen

Baca juga: Ayu Dewi Akhirnya Bicara Imbas Dikaitkan Harvey Moeis, Nama Raffi Ahmad dan Atta Halilintar Terbawa

Lesti Kejora dan Rizky Billar serta Abang L bahkan sempat mendatangi sawah.

Sawah milik Lesti Kejora tersebut memang dikelola oleh sang ayah, Endang Mulyana.

Diketahui, Endang Mulyana dan Sukartini sekarang tinggal di kampung.

Sementara, Lesti dan keluarga kecilnya menetap di Jakarta.

Meski demikian, nasib sawah milik Lesti Kejora tetap terawat berkat orangtuanya.

Terbaru, Endang Mulyana telah panen padi dari sawah tersebut.

Hal tersebut diketahui dari postingan Endang Mulyana melalui akun Instagram pribadinya, @ayah_kejora belum lama ini.

Melalui caption, Endang Mulyana menuliskan kata semangat.

“Tetap semangat boss, “ ujarnya dilansir Banjarmasinpost.co.id pada Jumat (19/4/2024).

Tampak dalam video, terekam aktivitas Endang Mulyana langsung turun tangan memanen padi-padinya.

Kendati punya anak seorang artis besar, namun tak membuatnya malu untuk bertani.

Bahkan, Endang Mulyana sangat bersemangat untuk bekerja sendiri di sawah.

Lahan sawah yang cukup luas membuat Endang Mulyana memerlukan bantuan orang lain.

Terpantau, suasana di sawah saat panen cukup ramai.

Mereka gotong doyong menebang padi-padi yang sudah menguning.

keukeu_ajn: Maa Syaa Allah lagi panen

mamahiis_aiswa: Alhamdulillah 0000 panen BPK aki

jurana_ns: Anak berhasil karena ada ayah dan ibu yang luar biasa dan pantang menyerah.... orang tua teladan...

intendewangga.official: semngatt ayah

bunda_mayasari: Alhamdulillah panen aki nya abang L

Baca juga: Keadaan Tukul Arwana Kini Bikin Tim Srimulat Mau Jenguk, Kadir dan Doyok Tunggu Perintah Tarzan

Baca juga: Pengakuan Jordi Soal Ruben Onsu Hingga Tak Tegur Sapa, Sentil Suami Sarwendah Soal Darah Kandung

Bangga Anaknya Jadi Petani

 Alih fungsi lahan di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus menggerus lahan-lahan pertanian.

Tak hanya mengancam ketahanan pangan, alih fungsi lahan juga pelan-pelan merubah cara pandang masyarakat.

Sejurus makin berkurangnya lahan pertanian ini, sebagian masyarakat pun kini seakan enggan untuk bertani.

Mereka memilih menjual lahannya untuk kepentingan industri dan perumahan yang kini semakin tumbuh pesat di Cianjur.

Namun, kondisi ini tak menyurutkan semangat sekelompok pemuda asal Desa Sukamaju, Cianjur, untuk bertani.

Di atas lahan seluas 3.000 meter persegi, para taruna tani ini mengolah aneka tanaman hortikultura. Hasil panennya pun cukup memuaskan, dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah.

“Sekarang sudah memasuki musim tanam ke enam, kemarin sudah lima kali panen,” kata Ihsan Perkasa (33), seorang taruna tani kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022) sore.

Sempat menanam cabai dan tomat, tetapi kelompok taruna tani yang diberi nama Doa Berkah Sepuh ini, kini fokus membudidaya mentimun.

Selain biaya produksi tidak terlalu mahal, tanaman ini cenderung tahan dengan kondisi cuaca, dan perlakuan yang tidak terlalu rumit.

“Hasil panennya dipasok ke Tangerang, Banten. Kita sudah ada pangsa pasar ke sana,” ujar dia.

Ihsan menuturkan, sudah setahun lebih menjadi petani sejak memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

Sebelumnya, ia merupakan seorang karyawan swasta yang bergerak di bidang pemasaran teknologi digital. Ihsan mengaku berat saat pertama kali menekuni pekerjaan barunya ini.

Selain sempat dipandang sebelah mata oleh lingkungan dan teman sebayanya, juga butuh tekad dan mental baja untuk memulainya.

“Tapi yang menguatkan saya adalah respons dari orangtua. Mereka ternyata lebih bangga anaknya ini jadi petani, ketimbang waktu jadi kuli dulu,” ujar Ihsan.

Kiprah Taruna Tani

Sebagai inisiator, bukan perkara mudah baginya untuk mengajak teman-teman sebayanya bertani.

Mereka lebih memilih menjadi kuli atau hanya berdiam diri di rumah daripada harus berkubang tanah dan bau pupuk di sawah.

Namun, berkat tekad yang kuat dan upaya tak kenal lelah, ia berhasil menghimpun 15 anggota.

Para taruna tani ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari buruh pabrik, tenaga honorer, hingga mantan preman.

“Ada yang gabung karena terdampak pandemi kemarin (di-PHK), ada juga yang sengaja resign karena ingin bertani,” kata Ihsan.

Dengan modal yang didapat secara swadaya, ia dan kelompoknya pun menyewa lahan sawah seluas 3.000 meter persegi.

“Ternyata untuk mendapatkan lahan sekarang ini tidak mudah. Sudah banyak yang sudah alih fungsi,” ucapnya.

Ihsan mengatakan, lahan pertanian seperti sawah telah banyak djual dan dijadikan kawasan industri dan perumahan.

Masyarakat petani pun tak sedikit yang sudah alih pekerjaan setelah menjual lahan mereka.

“Alasan dijual karena sudah tidak produktif atau tidak ada yang meneruskannya lagi,” kata dia.

Oleh karena itu, Ihsan dan para taruna tani ini bertekad “menyelamatkan” lahan-lahan yang masih tersisa agar tetap bisa dgarap.

“Setidaknya jangan sampai alihfungsi, tapi tetap dijadikan lahan pertanian. Tidak terbayangkan kalau sudah tidak ada lagi orang yang mau tanam,” ujar Ihsan.

Dibidik Program Kementerian

Beberapa bulan berjalan, perjuangan Ihsan dan para taruna tani ini mulai mendapat perhatian dari pemerintah.

Ihsan dan kelompok tani Doa Berkah Sepuh ini pun kini menjadi bagian dari program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Kementerian Pertanian.

Ihsan bersyukur, melalui program ini kelompoknya mendapat pendampingan dan pengetahuan baru di bidang pertanian yang selama ini hanya didapat secara otodidak.

Ia pun berharap, selain bisa terus melakukan intensifikasi lahan yang ada, juga bisa membuka lahan baru.

Menurutnya, sejauh ini pemerintah sudah menunjukkan keberpihakan terhadap petani melalui sejumlah kebijakan dan berbagai program akseleratif maupun permodalan.

“Tinggal implemetasinya saja di lapangan yang harus lebih tepat sasaran,” imbuhnya.

Fasilitatator Pemuda YESS Program Kementan wilayah Cianjur, Hilmi Hilman Imanullah mengatakan, pendampingan kepada taruna tani berkaitan dengan pelatihan teknik bercocok tanam, pembuatan pupuk organik, hingga peluang pasar, termasuk hibah kompetitif.

“Sebagai bagian dari upaya mencetak generasi tani baru, maka program pendampingan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan,” kata Hilmi kepada Kompas.com. Kamis.

Menurut dia, mencetak generasi tani baru menjadi sebuah keniscayaan di tengah alih fungsi lahan yang nyata terjadi saat ini.

“Karena itu, mereka perlu terus dibimbing dan dimotivasi agar mau serta bisa berusaha di sektor pertanian secara mandiri,” ujar Hilmi.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved