Liga Italia

Tiga Bintang Inter Milan Kurang Dihargai saat Meraih Scudetto, Beda Reaksi Lautaro, Thuram, Barella

Tiga bintang Inter Milan yang kurang dihargai saat Meraih Scudetto Liga Italia, Beda Reaksi Lautaro Martinez, Marcus Thuram dan Nicolo Barella

Editor: Aprianto
Instagram Inter Milan
Tiga bintang Inter Milan yang kurang dihargai saat Meraih Scudetto, Beda Reaksi Lautaro Martinez, Marcus Thuram, Nicolo Barella 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tiga bintang yang kurang dihargai di musim peraih Scudetto Inter Milan di Liga Italia.

Banyak yang telah ditulis tentang bintang-bintang yang tampil dalam musim kemenangan Scudetto Inter Milan.

Namun ada tiga tokoh yang kurang dihargai di balik kesuksesan tersebut.

Simone Inzaghi telah mentransformasi Nerazzurri selama tiga tahun terakhir.

Mengawali siklus kemenangan yang penuh pasang surut.

Termasuk beberapa kemenangan di Coppa Italia dan kekalahan di final Liga Champions dari Manchester City.

Baca juga: Inzaghi Bungkam Kritik Saat Raih Scudetto Liga Italia Saat Inter Milan Kalahkan AC Milan 2-1

Baca juga: Peluang Inzaghi Jadi Pengganti Klopp di Liverpool Mencuat, Pelatih Inter Milan Beri Jawaban Tegas

Pada musim 2023-24, Inter asuhan Inzaghi menemukan ritmenya.

Memanfaatkan kekalahan mereka di Istanbul untuk membawa mereka meraih kejayaan di Serie A.

Tidak butuh waktu lama bagi klub untuk memimpin dalam perburuan gelar dan momentum mereka bertahan, epanjang musim.

Memungkinkan mereka mengamankan bintang Scudetto kedua mereka.

Para pemain seperti Lautaro Martinez, Marcus Thuram, Nicolo Barella, dan Hakan Calhanoglu mendominasi berita utama berkat kesuksesan Nerazzurri musim ini.

Namun ada tiga pemain kunci yang pantas mendapatkan pengakuan lebih, dikutip dari Football Italia, Selasa (23/4/2024).

Tiga bintang kunci Inter yang diam-diam Ikut membantu Inter Milan.

* Matteo Darmian

Bek sayap asal Italia berusia 34 tahun ini jarang menjadi pusat perhatian di skuat Nerazzurri.

Namun kinerjanya yang konsisten telah menjadi bagian penting dari mesin mereka di musim ini.

Dia telah menyaksikan lebih dari 2800 menit aksi dalam 39 pertandingan pertamanya.

Menjadi bek sayap andal yang tidak takut dengan pekerjaan kotor.

Darmian adalah pemain yang fleksibel secara taktik.

Mampu bermain sebagai bek tengah dan bek sayap.

Dia memberikan ketenangan pikiran bagi Inzaghi dan Inter sepanjang musim, memainkan perannya dalam kesuksesan Scudetto mereka.

* Yann Sommer

Di awal musim, konsistensi dan kemampuan menghentikan tembakan yang kuat dari pemain veteran Swiss ini membuatnya dengan cepat mendapatkan reputasi yang baik.

Namun seiring berjalannya waktu, dia dengan cepat mulai keluar dari perbincangan, meski sering bersinar di bawah mistar gawang.

Meskipun jelas Sommer memiliki pertahanan yang bersinar di depannya.

Dia masih mampu melakukan tugas tersebut saat dibutuhkan.

Menjaga 23 clean sheet dan hanya kebobolan 21 gol dalam 39 pertandingan pertamanya musim ini.

* Stefan de Vrij

Pernah menjadi andalan pertahanan Inter , pemain asal Belanda ini mulai sedikit menghilang musim ini.

Gagal melewati menit ke-2000 sebelum klub mengamankan Scudetto mereka.

Meski begitu, pemain berusia 32 tahun itu bekerja keras untuk menjadi sosok yang berguna bagi Inzaghi.

De Vrij bukan bek tengah pilihan pertama Nerazzurri namun mengisi posisinya saat dibutuhkan.

Terbukti menjadi pilihan yang konsisten membantu di bangku cadangan.

Sehingga pelatihnya sering merotasi lini belakang untuk menjaga kebugaran.

Meski tidak mencolok, pemain seperti De Vrij adalah elemen penting bagi tim pemenang gelar.

(Banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved