Pilkada 2024

Buka Penjaringan Balon Kepala Daerah Banjarbaru Hingga 20 Mei, PKS Cari Pendamping Nurkhalis

Kader DPD PKS Banjarbaru, Nurkhalis Anshari, dinilai memiliki kapasitas dan elektabilitas, dalam kontestasi Pilkada 2024 Kota Banjarbaru.

|
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Ketua DPD PKS Kota Banjarbaru, Arif Sumarsono, saat menyampaikan informasi pendaftaran Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah Kota Banjarbaru 2024 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Ketua DPD PKS Kota Banjarbaru, Arif Sumarsono, menyebut Kader DPD PKS Banjarbaru, Nurkhalis Anshari, dinilai memiliki kapasitas dan elektabilitas, dalam kontestasi Pilkada 2024 Kota Banjarbaru.

Arif mengatakan itu saat menyampaikan informasi pendaftaran Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah Kota Banjarbaru, Kamis (9/5/2024).

Menurutnya, Khalis telah dinilai siap maju pada Pilkada 2024 Banjarbaru, berdasarkan hasil survei internal partai.

"Ini merupakan modal awal kami, untuk menggaet partai maupun para kandidat peserta Pilkada serentak," katanya.

Melalui penjaringan Balon Kepala Daerah Banjarbaru tersebut, pihaknya ujar Arif berharap bisa menemukan pasangan yang ideal pendamping Khalis.

"Bagi kami pasangan ini nantinya punya kapasitas membangun Banjarbaru ke depan. Maju kotanya, bahagia rakyatnya," ujarnya.

Penjaringan tersebut dilakukan oleh DPD PKS Banjarbaru sampai dengan 20 Mei 2024. Selama itu pintu lebar terbuka bagi siapa pun yang ingin berkolaborasi.

Baca juga: Muhidin-Hasnuryadi Daftar ke NasDem untuk Maju Pilgub Kalsel 2024

Baca juga: Acil Odah Antar Formulir Pendaftaran di Luar Masa Penjaringan Cagub Kalsel, NasDem Tetap Terima

Meski kursi yang diperoleh PKS pada Pileg 2024, hanya berjumlah dua, namun hal tersebut menurut Arif bukan menjadi halangan untuk turut serta dalam Pilkada Kota Banjarbaru 2024.

"Kami memiliki pengurus yang militan untuk memenangkan paslon, apalagi satu di antaranya dari PKS," jelasnya.

Selain mencari pasangan ideal untuk Khalis dalam Pilwali Banjarbaru nanti, penjaringan tersebut ujar Arif juga sekaligus untuk menentukan arah dukungan partai.

"Komunikasi politik dengan sejumlah partai masih kami lakukan, karena politik bersifat dinamis bisa berubah sewaktu-waktu," terang Arif. (mel)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved