Aurora di Indonesia

Adakah Fenomena Aurora Terlihat di Indonesia? Simak Penjelasan Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN

Badai Matahari telah memunculkan fenomena Cahaya Utara atau Aurora Borealis di belahan Bumi Utara, adalah terlihat Aurora di Indonesia?

Editor: Rahmadhani
Vladimir NIKOLAYEV / AFP
Cahaya utara atau aurora borealis menerangi langit malam di kawasan Novosibirsk pada dini hari 12 Mei 2024. Badai Matahari telah memunculkan fenomena Cahaya Utara atau Aurora Borealis di belahan Bumi Utara, sementara untuk kemunculan di Bumi selatan dinamakan Aurora Australis. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Badai Matahari telah memunculkan fenomena Cahaya Utara atau Aurora Borealis di belahan Bumi Utara, sementara untuk kemunculan di Bumi selatan dinamakan Aurora Australis.

Lantas adakah fenomena Aurora bisa terlihat di Indonesia?

Fenomena Aurora dipicu oleh partikel energik yang diarahkan ke kutub Bumi dan bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer bumi, CNN melaporkan.

Beberapa negara pun melaporkan kemunculannya, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa.

Namun, banyak warganet di Indonesia dan Malaysia mempertanyakan mengapa aurora tidak pernah muncul di langit negara mereka.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan proses terjadinya aurora beserta alasan mengapa fenomena ini tidak akan pernah teramati di Indonesia.

Menurut Thomas, aurora adalah fenomena alami yang terjadi akibat adanya partikel bermuatan dari Matahari yang mengarah ke Bumi.

Badai matahari kelas X yang terjadi pada Selasa (10/6/2014) pukul 20.42 WIB seperti dipotret kamera NASA.
Ilustrasi - badai matahari kelas X yang terjadi pada Selasa (10/6/2014) pukul 20.42 WIB seperti dipotret kamera NASA. (NASA)

Partikel tersebut kemudian berinteraksi dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer Bumi sehingga menghasilkan cahaya dengan warna beragam.

"Partikel berenergi tinggi terbawa medan magnet Matahari yang kemudian berinteraksi dengan medan magnet Bumi," ujar Thomas dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).

Aurora hanya akan muncul di sekitar kutub utara dan selatan Bumi karena partikel dari Matahari tersebut dibelokkan oleh medan magnet Bumi untuk menuju ke dua kutub tersebut.

Aurora yang muncul di kutub utara disebut aurora borealis, sedangkan di kutub selatan disebut aurora australis.

"Medan magnet Bumi cukup kuat untuk melindungi Bumi dari pancaran partikel berenergi tinggi," tuturnya.

Lebih lanjut, ia membenarkan bahwa langit Indonesia dan Malaysia tidak akan pernah "dihiasi" aurora karena faktor medan magnet Bumi serta posisi kedua negara yang berada di garis khatulistiwa atau lintang tengah.

"Karena partikel dari Matahari hanya masuk lewat kutub magnetik, aurora hanya bisa dinikmati oleh pengamat di negara-dekat dekat kutub. Tidak mungkin teramati di wilayah tropis seperti Indonesia," jelas dia.

Meski demikian, Thomas mengakui bahwa aurora dapat muncul di sejumlah lokasi yang biasanya tidak ada fenomena tersebut.

Namun, lokasinya masih cukup jauh dari garis khatulistiwa dan disebabkan oleh kuatnya badai Matahari yang terjadi pada Rabu (8/5) dan mencapai Bumi pada Jumat (10/5).

Berita ini sudah tayang di Kompas TV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved