Berita Tapin

Diguyur Hujan Deras, Jalan Menuju Kecamatan Piani Tapin Longsor

Longsor di Desa Bitahan Baru Kecamatan Lokpaikat membuat akses ke kecamatan Piani, Tapin terputus

Editor: Hari Widodo
Foto Ist
Kondisi jalan poros Rantau - Piani yang longsor dan tidak bisa dilintasi, Kamis (6/6/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Masyarakat yang ingin menuju Kecamatan Piani dari Kota Rantau Kabupaten Tapin maupun sebaliknya harus menahan diri sementara waktu, Kamis (6/6/2024).

Jalan poros yang ada di Desa Bitahan Baru Kecamatan Lokpaikat longsor hingga tidak bisa dilewati. Longsor terjadi sekitar pukul 16.00 Wita setelah hujan deras saat siang.

Tak hanya badan jalan kabupaten yang ambles. Aliran listrik ke Piani juga terhenti. Hal ini karena ada tiang listrik yang miring.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Tapin, Karliansyah, mengungkapkan indikasi terjadinya longsor terlihat sekitar sebulan terakhir. Pita agar pelintas berhati-hati pun telah dipasang.

“Sudah sekitar sebulan terakhir ada aspal retak. Kami juga sudah menyampaikan ke perusahaan yang beroperasi di sekitarnya. Namun baru sekitar empat hari terakhir dilakukan pengerjaan jalan alternatif,” ujar tokoh masyarakat Piani tersebut.

Saat pengerjaan jalan baru belum rampung, longsor terjadi.

Karli mengatakan setidaknya tujuh desa terancam terisolasi jika akses tak bisa dilintasi. Desa itu yakni Baramban, Miawa, Buniin Jaya, Pipitak Jaya, Harakit, Batu Ampar dan Balawaian.

Hingga kemarin, pengerjaan badan jalan darurat dikerjakan, namun masih sulit dilewati.

Pihak perusahaan, Dinas PUPR Tapin, TNI, kepolisian dan PLN telah berada di lokasi untuk penanganan. Puluhan pengendara bertahan di lokasi sambil menunggu jalan alternatif bisa dilewati.

Mereka melewati jalan secara bergantian. Pengendara sepeda motor harus bersusah payah saat lewat karena jalan baru ini becek. Papan pun dijejer agar pengendara sepeda motor bisa lebih mudah lewat.

Warga yang menggunakan kendaraan roda empat harus lebih berhati-hati. Sejumlah pengemudi mobil menurunkan penumpangnya.

Rustam Nawawi, mantan Kepala Desa Baramban, berharap jalan bisa tertangani malam. “Diharapkan rampung malam ini. Paling tidak dihampari batu sehingga mobilisasi bisa pulih,” ucapnya.

Longsornya jalan membuat truk bermuatan batu tertahan. Setelah melakukan pembicaraan dengan petugas, sopirnya pun menumpahkan muatan agar lebih mudah melewati jalan alternatif.

Setidaknya ada dua truk yang menumpahkan batu. Batu kemudian diratakan untuk mempermudah akses kendaraan lainnya.

Bersamaan dengan itu, sejumlah mobil bergantian melintas secara perlahan karena badan jalan yang baru dibuka masih berlapis tanah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved