Berita Kalteng
Pasokan Pupuk ke Kalteng Ditambah Hingga 100 Persen, Ini Alasan Mentan
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Kurnaiwan saat melakukan kunjungan kerja di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Persoalan kekurangan pupuk yang dikeluhkan petani Kalimantan Tengah disikapi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan menambah pupuk hingga 100 persen.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Kurnaiwan saat melakukan kunjungan kerja di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Andi Amran Kurnaiwan mengatakan, pemerintah sudah menambah kuantum pupuk di Kalimantan Tengah, sesuai dengan permintaan daerah.
“Pemerintah sudah menambah alokasi pupuk sebesar 100 persen. Satu di antara keluhan terbesar sebelumnya adalah dari Kalimantan Tengah. Kami telah menaikkan jumlah kuantum pupuk sesuai dengan permintaan daerah, yaitu naik 100 persen," ujar Mentan.
Kemudian, Amran menegaskan, Kementan akan terus memantau dan memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ia juga menegaskan, setiap pelanggaran yang terjadi akan ditindak tegas demi kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia.
Langkah tegas Mentan ini diharapkan dapat memberikan kepastian kepada para petani, pemerintah serius dalam mengatasi masalah distribusi dan harga pupuk bersubsidi.
Dengan demikian, para petani dapat bekerja dengan tenang dan fokus pada peningkatan produksi pertanian mereka.
Sementara, Mentan menerima laporan dari satu di antara Petani asal Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Ahmad yang menyampaikan di wilayahnya terdapat pengecer yang menjual pupuk bersubsidi di Atas Harga Eceran Tertunggi (HET).
Laporan ini diterima Amran saat menghadiri dan mendengarkan langsung suara masayarakat dalam kegiatan apel siaga alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang berlangsung di Lapangan Korem 102/Panju Panjung, Jalan Imam Bonjol Nomor 5, Palangkaraya.
Keluhan ini menjadi perhatian serius Mentan, mengingat pupuk bersubsidi adalah satu di antara kebutuhan vital, bagi para petani untuk memastikan produksi pertanian yang optimal.
Mentan menegaskan, pemerintah tidak akan mentolerasi praktik curang yang dilakukan para pengecer yang mencoba untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan menaikkan harga di atas HET.
"Kami dengar ada pengecer yang bermain-main dengan harga, kami pastikan mereka akan dicabut izinnya. Ini tanggung jawab Kementerian Pertanian, dan anggaran ini berasal dari Kementan. Kami meminta kepada direktur tadi untuk sepakat bahwa tidak boleh ada kompromi dalam masalah ini karena ini sangat vital," katanya.
Menyangkut kemajuan signifikan terhadap optimalisasi lahan (Oplah) di Kalteng, Mentan akan mewujudkan dan mengapresiasi kinerja pemangku kepentingan sekaligus memberi bantuan sebesar Rp 500 miliar kepada Pemprov Kalteng.
Bantuan ini diharapkan dapat mendorong realisasi mimpi menjadikan Kalimantan Tengah sebagai bagian dari lumbung pangan Indonesia.
“Kemudian saya juga memberikan bantuan Rp 500 miliar, nanti Insya'Allah jika ini bisa selesai tepat waktu kami mimpikan Kalteng menjadi bagian lumbung pangan Indonesia,” jelasnya. (Tribunkalteng)
| Perbaiki Papan Reklame, Pekerja di Kotim Kesetrum Listrik, Begini Kondisinya |
|
|---|
| Diduga Gelapkan Dana Penjualan Gabah Rp800 Juta, Ketua Bumdes Lampuyang Kotim Dilaporkan ke Polisi |
|
|---|
| Cegat Dua Pria Pengendara Motor, Polisi di Baamang Kotim Amankan Tiga Paket Sabu |
|
|---|
| Disambar Buaya, Warga Desa Camba Kota Besi Kalteng Menderita Luka di Kaki |
|
|---|
| Tebas Parang Seteru Hingga Bersimbah Darah, Ini Motif Penyerangan Dua Pria di Eks Golden Kotim |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.