Idul Adha 2024, ini Cara Aman Mengonsumsi Daging Sapi ala Thibbun Nabawi dengan Teori Panas Dingin

BANJARMASINPOST.CO.ID - Di momen Idul Adha 2024, salah satu yang jadi perhatian adalah terkait mengkonsumsi daging sapi.

Pasalnya, bagi sebagian orang, mengonsumsi daging sapi bisa memicu kambuhnya sejumlah penyakit.

Terkait hal tersebut, Ustadz Abdurrahman Dani menerangkan bagaimana cara aman mengonsumsi daging sapi sesuai teori panas dingin thibbun nabawi.

Cara ini bisa digunakan untuk menyeimbangkan kandungan di dalam daging sapi untuk menghindari beragam resiko penyakit.

Hal ini seperti yang diterangkan Ustadz Abdurrahman Dani lewat unggahan di akun instagram miliknya, Kamis (24/4/2024).

Diterangkan Ustadz Abdurrahman Dani, salah satu cara mengonsumsi daging sapi agar seimbang adalah dengan mencampurkan daging dan gajih.

"PANAS DINGIN PADA HEWAN SAPI

Anda bisa dapati pada menu Sate Maranggi, dalam satu tusuknya sudah ada daging (sifat dingin kering) dan gajihnya (sifat panas lembab), demikian pada SOP daging sapi yang disertai gajihnya, demikian pula steak yang perlu anda request gajihnya,"

Ustadz Abdurrahman Dani pun menghimbau agar tidak terlalu takut dan khawatir saat mengonsumsi beragam makanan.

"Lupakan diet yang riweuh alias ruwet, manfaatkan hidup yang hanya sekali dengan makanan halal sekaligus kombinasinya, makan di jadwal yang tepat, tidak makan berlebihan, tidak banyak ngemil, jangan makan langsung minum, jangan mvariasi protein hewani, jangan gabungkan susu dengan protein hewani, buah dengan protein hewani.

Baca juga: Kumpulan Kalimat Ucapan Hari Raya Idul Adha 2024 Bahasa Banjar untuk Dikirim ke Keluarga dan Sahabat

Baca juga: Niat Mandi Sunnah Hari Raya Idul Adha 2024 Dikerjakan Sebelum Sholat Ied, Bahasa Arab dan Artinya

Jadikan makanan anda sebagai obat, jangan terjang pantangan makanan bagi tubuh anda.

Sehat sakit juga pilihan anda, demikian gemuk kurus," tambahnya.

Sementara itu dikutip melalui tribunjogja.com, Banyak yang menghindari daging sapi karena dianggap mengandung lemak jahat yang bisa menyebabkan penyakit kronis.

Namun sebenarnya, daging sapi sah-sah saja dijadikan lauk harian, bahkan kita tetap bisa memakannya meski dalam diet ketat.

Daging sapi juga kaya akan kandungan berbagai mineralnya seperti zat besi, zink, serta kalsium.

Sebenarnya, satu potong sedang (40 gram) daging sapi punya kandungan lemak yang sama seperti satu potong ikan, yaitu sekitar 2 gram lemak.

Akan tetapi, hal tersebut tergantung dengan potongan daging sapi mana yang kita makan.

Pasalnya, setiap bagian daging sapi tentu punya kadar lemak yang berbeda-beda.

Biasanya, ketika berbelanja di pasar swalayan, kita akan menemukan berbagai potongan daging sapi, dari yang banyak lemak seperti gajih hingga yang tak berlemak sama sekali.

Biasanya, bagian daging yang paling sedikit lemaknya adalah bagian gandik atau tanjung sapi.

Sementara bagian yang lumayan berlemak adalah bagian samcan atau flank dan has dalam, misalnya sirloin.

Cara memilih daging sapi yang tidak banyak lemak Kita tidak perlu menghafal anatomi bagian daging sapi untuk cari tahu daging mana yang paling sedikit lemaknya.

Cukup perhatikan seberapa banyak garis-garis putih yang ada di daging tersebut.

Garis putih lemak ini biasanya disebut dengan marbling.

Semakin banyak garis putih pada daging, maka semakin tinggi pula kandungan lemaknya.

Dalam 100 gram daging sapi yang tidak punya banyak marbling rata-rata terkandung kurang dari 5 gram lemak total, 2 gram lemak jenuh, dan 95 mg kolesterol.

Meski begitu, bukan berarti potongan daging itu tidak bergajih atau berlemak.

Karenanya sebaiknya tetap perhatikan porsi makan agar tidak menyebabkan jumlah lemak tubuh meningkat.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)