Tahun Baru Islam 2024
Hal-hal yang Dilarang Dilakukan di Malam 1 Suro 2024 Menurut Adat Jawa, Alasan Jangan Keluar Rumah
Apa saja hal-hal yang tidak boleh dilakukan di malam 1 suro 2024? Simak penjelasannya berikut ini.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebagian masyarakat Jawa masih menganggap malam 1 suro sebagai malam yang sakral dan banyak hal yang tidak boleh dilakukan.
Apa saja hal-hal yang tidak boleh dilakukan di malam 1 suro? Simak penjelasannya berikut ini.
Malam Satu Suro diperingati pada malam hari setelah magrib di hari sebelum tanggal 1 Sura atau 1 Muharam.
Menurut kalender Kementerian Agama (Kemenag), 1 Muharam 1446 hijriah sehingga artinya malam 1 Suro 2024 berlangsung pada Sabtu, 6 Juli 2024 mulai pukul 18.00 WIB.
Penanggalan 1 Suro ( 1 Muharram ) ini menjadi pertanda awal bulan pertama dalam Islam yang dikenal sebagai Tahun Baru Islam.
Awal mula 1 Suro ini berawal dari penanggalan Jawa yang diterbitkan pertama kali oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Kalender Jawa merupakan penggabungan antara penanggalan hijriyah atau kalender Islam, Hindu, dan masehi.
Malam 1 Suro juga bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam dan diperingati setelah maghrib.
Malam Satu Suro memiliki sejarah panjang yang berkelindan dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Jawa.
Dipercaya bahwa malam ini merupakan malam penuh mistis, di mana alam gaib terbuka lebar dan roh-roh leluhur turun ke dunia.
Malam Satu Suro juga dikaitkan dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Bagi umat Islam Jawa, malam ini menjadi momen untuk memperingati peristiwa penting tersebut dan melakukan introspeksi diri.
Pantangan di Malam 1 Suro
Seperti mitos yang beredar di masyarakat terutama di Jawa, banyak yang percaya bahwa ada pantangan di malam 1 Suro, yakni dilarang berpergian kecuali untuk melakukan ibadah.
Lantas apa saja larangan atau pantangan di malam 1 Suro atau Satu Suro ini? Inilah empat hal yang memang harus Tribunners ketahui di malam Tahun Baru Islam ini.
1. Larangan keluar rumah
Sebagian masyarakat masih percaya dengan larangan keluar rumah di malam 1 Suro.
Tak heran jika di malam ini, sebagian besar orang akan memiliki berdiam diri di rumah.
Beberapa keyakinan menyebut bahwa orang yang memiliki kesialan weton tertentu memang dilarang keluar rumah karena dapat mengalami kesialan.
Tidak hanya itu, pada malam 1 Suro juga diyakini bahwa orang-orang yang bersekutu dengan setan sedang mencari tumbal untuk memupuk kekayaan atau menambah kesaktian mereka.
2. Dilarang memotong kuku dan rambut
Menurut buku Mistik Kejawan karya Kuntowijoyo, memotong kuku dan rambut pada malam 1 Suro dipercaya dapat mendatangkan kesialan.
Hal ini karena kuku dianggap sebagai perisai yang melindungi diri dari gangguan makhluk halus.
3. Membangun hingga Pindah Rumah
Ketika malam 1 Suro menjadi hari terlarang untuk keluar rumah.
Apalagi membangun rumah di bulan Suro atau malam Satu Suro tentu dilarang, karena bisa membawa hal-hal buruk bagi rumah atau rumah tangga orang tersebut.
Waktu tersebut dianggap dapat memberikan kesialan jika seseorang melakukan pindah rumah.
4. Dilarang berkata kasar atau buruk
Terdapat larangan untuk berkata kasar dan berbicara hal buruk saat malam 1 Suro.
Hal tersebut dipercaya akan menjadi kenyataan.
Selain itu, larangan ini juga dikaitkan dengan sebagian orang Jawa yang percaya keberadaan makhluk gaib di bulan Suro yang keluar dan mencari manusia bertindak lalai dan waspada (eling lan waspada).
5. Tak boleh bersuara keras
Selain keluar rumah, di malam 1 Suro ini biasanya masyarakat Jawa ada yang melakukan ritual bisu atau tidak bersuara keras.
Ritual ini biasa dikenal sebagai tradisi atau ritual di area Keraton Yogyakarta yang dikenal sebagai Mubeng Benteng.
Tradisi atau ritual ini dilakukan sebagai bentuk tirakat atau pengendalian diri dan memohon keselamatan kepada Tuhan YME.
Pada malam itu, mubeng benteng dilakukan dengan berjalan kaki mulai dari Keraton Yogyakarta, alun-alun utara, ke daerah barat (Kauman), ke selatan (Beteng Kulon), ke timur (Pojok Beteng Wetan), sampai ke utara lagi dan kembali ke Keraton.
Tak hanya itu, layaknya orang berpuasa, ketika melakukan ritual ini, dilarang makan, minum, bahkan merokok.
6. Tidak boleh menikah di bulan Suro
Sebagian masyarakat, khususnya pulau Jawa percaya bahwa menikah di bulan Muharram atau Suro itu dilarang karena memiliki efek yang buruk.
Dilansir Tribunjogja.com dari laman Kompas.com, Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) Dr. Sunu Wasono mengatakan, larangan menikah di bulan Suro dianggap sebagai mitos oleh sebagian masyarakat.
Namun, sebagian masyarakat Jawa meyakini larangan tersebut, bukan sebagai mitos.
“Boleh juga dibilang mitos, tapi bagi orang Jawa yang masih setia atau konsisten kepada keyakinannya, larangan itu tak dianggap mitos. Mareka menganggap hal itu sebagai pedoman,” ujar Sunu.
Menikah di bulan Suro, terutama pada malam 1 Suro diyakini berpeluang akan mendapatkan kesialan.
Meskipun demikian, menikah di bulan Suro tidak pernah dilarang dalam agama Islam.
Dalam Islam sendiri, seluruh tanggal, bulan, dan waktu apapun merupakan waktu-waktu baik untuk mengegelar pernikahan.
Sebagian masyarakat Jawa masih mempercayai hitungan hari atau bulan baik dan tidak baik dalam melakukan berbagai kegiatan, terutama kegiatan penting seperti pernikahan.
Adapun, hitungan hari atau bulan baik dan tidak baik dalam dilihat pada primbon.
Namun, tidak semua masyarakat Jawa memahami serta menganut kepercayaan primbon ini.
“Umumnya, orang Jawa tidak memilih bulan Suro untuk menyelenggarakan pesta pernikahan. Masyarakat Jawa mengenal hari baik (cocok) dan hari tidak baik (tidak cocok) dalam melaksanakan berbagai kegiatan,” lanjutnya.
Menurut Sunu, pada umumnya masyarakat Jawa menghindari bulan Suro untuk menyelenggarakan pesta pernikahan sebab bulan ini dipercaya sebagai bulan penuh keprihatinan.
Jadi, masyarakat Jawa cenderung menghindari berpesta sepanjang bulan Suro.
“Bulan Suro itu bulan prihatin. Tidak tepat melakukan kegiatan pesta di bulan seperti itu, karena diyakini akan berakibat tidak baik jika ketentuan itu dilanggar,” jelasnya.
Berita ini sudah tayang di Tribun Jogja
Jadwal Mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram 2024, Ustadz Abdul Somad Urai Keutamaannya |
![]() |
---|
Referensi Quotes Tahun Baru Islam 2024, Bermakna Motivasi Melangkah Lebih Baik |
![]() |
---|
Kumpulan 30 Kalimat Islami Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2024 Bahasa Inggris dan Indonesia |
![]() |
---|
Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam 2024, Simak Pandangan Buya Yahya Tentang 1 Muharram |
![]() |
---|
Buya Yahya Beri Wejangan bagi Yang Ingin Bangun Rumah di Bulan Muharram, Imbau Hindari Mitos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.