Mahasiswa Politala Raih Medali ASEAN University Games 2024, Sering Kalah Bikin Afif Berlatih Keras

BANJARMASINPOST.CO.ID - Prestasi internasional ditorehkan mahasiswa Politeknik Negeri Tanahlaut (Politala), Muhammad Afif Lubis.

Dia meraih medali perak dalam ajang karate ASEAN University Games 2024 pada 4-7 Juli 2024 di Surabaya, Indonesia.

Medali perak diperoleh atlet Ferderasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kalimantan Selatan tersebut di kelas 75 kilogram.

Keberhasilan Afif tidak lepas dari kerja keras dan dukungan berbagai pihak termasuk orangtua.

“Orangtua sangat bangga karena ini merupakan kali pertama saya mewakili Indonesia di pekan olahraga mahasiswa (POM) ASEAN, “ kata Afif, Minggu (7/7/2024).

ASEAN University Games (AUG) 2024 diikuti 10 negara di Asia Tenggara. Ada 21 cabang olahraga yang dilombakan meliputi futsal, petanque, bola voli, tenis, renang, sport climbing, 3x3 bola basket, judo, bola tangan, wushu, bridge, catur, atletik, bola basket, badminton, panahan, voli pantai, sepak takraw, taekwondo, pencak silat dan karate.

Tak mudah mendapatkan medali perak di ajang tersebut bagi Afif. Dia harus melakukan banyak persiapan sebelum mengikuti perlombaan.

Mulai dari menjalani pelatihan di tingkat daerah kemudian mengikuti pelatihan nasional sekitar 10 hari.

“Sebelum memasuki Pelatnas saya sudah Pelatda di Banjarbaru yaitu di Ambulung sejak Januari sampai sekarang yakni Pelatda PON di Aceh-Sumut, “ tutur mahasiswa semester akhir Program Studi Akuntansi ini.

Afif memang punya darah karateka. Ayah adalah atlet karateka.

“Sebelum memasuki Pelatda, saya dilatik ayah yakni Sensei Lubis. Kami berlatih di Dojo Kayu Abang,“ bebernya.

Dia pun berhasil meraih juara pada POM nasional. Keberhasilan Afif tak lepas dari dukungan Ketua Forki Kalsel H Sahbirin Noor, Kepala Seksi Bidang Pembinaan Prestasi (Kasi Binpres) Forki Kalsel Anton Arisandi dan pengurus Pelatda Ambulung.

Karateka asal Tambangulang ini menggeluti  karate sejak duduk di bangku kelas 3 SD.  Tentu, tidak semua pertandingan ia menangkan dengan mudah. Hal itulah yang membuatnya termotivasi untuk terus bangkit.

“Saya juga sering mengikuti pertandingan dan kalah tapi itu membuat saya untuk terus bangkit dan tambah terus motivasi untuk meraih hasil yang diinginkan,“ cetusnya.

Sementara, sebagai mahasiswa akhir, Afif akui kini seharusnya telah menyelesaikan studi. Namun, tampaknya ia harus menambah masa studi lantaran akan mengikuti pertandingan kembali.

Afif mengatakan, hal itu tidak menjadi masalah karena merupakan keputusannya sendiri.

“Pasti ada komplain (orangtua) namun ini sudah menjadi keputusan saya sendiri, “ tandasnya. (Banjarmasinpost.co.id/kristin juli saputri)