Kalsel Maju
Namanya Sempat Dinilai tak Sopan di Sosmed, Pemprov Kalsel Sempurnakan Program Siska Ku Intip
Siska Ku Intip merupakan kepanjangan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan, Suparmi menyatakan “Siska Ku Intip” merupakan kepanjangan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma.
Siska Ku Intip adalah salah satu program prioritas Pemprov Kalsel untuk upaya meningkatkan swasembada sapi demi mendukung ketahanan dan penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Dasar hukum Siska Ku Intip berdasarkan Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 053 Tahun 2021 tentang Percepatan Swasembada Sapi Melalui Sistem Integrasi Kelapa Sawit – Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma,” katanya, Senin (15/7/2024).
Suparmi mengatakan, program Siska Ku Intip sudah menjadi role model nasional. Banyak provinsi lain yang turut melaksanakan program serupa.
Baca juga: BREAKING NEWS : Temuan Janin Gegerkan Warga Handil Daham Anjir Muara Batola, Sempat Dikira Bangkai
Baca juga: Palsukan Oli Merk, Pemilik Bengkel di Jalan Trikora Banjarbaru Ini Diamankan Anggota Polda Kalsel
Sebab, Siska Ku Intip mampu mendorong percepatan peningkatan populasi dan produksi sapi dengan keterlibatan semua perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Karena ini merupakan role model, sehingga Siska Ku Intip juga sering disebut Siska Kalsel,” tuturnya.
Sejak dicanangkan pada 2021, Siska Ku Intip sudah banyak menerima penghargaan nasional.
Seperti Tanda Kehormatan Satya Lencana Wirakarya Bidang Pertanian Tahun 2023 dari Presiden RI kepada Gubernur Kalsel, Pembangunan Daerah 2023 dari Kementerian PPN/Bappenas, Penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tingkat Provinsi Kawasan Kalimantan dari Presiden RI dan Sertifikat Hak Cipta dari Kemenkumham tentang Siska Ku Intip.
Di sisi lain, Suparmi mengatakan program Siska Ku Intip bakal disempurnakan. Pemprov melalui Disbunnak akan mengolaborasikan Siska Ku Intip dengan beberapa program pengembangan sapi di Kalsel.
Seperti Si Komandan, pengembangan peternakan sapi di lahan batu bara, pengembangan sapi di Silvopastura akan dijadikan satu untuk menjadi program peternakan sapi berkelanjutan menuju Kalsel sebagai gerbang logistik Kalimantan.
“Ini sesuai arahan Pak Gubernur dan Ibu Ketua TP PKK, sebagi bukti keseriusan Pemprov Kalsel menjadi pintu gerbang IKN untuk mendukung ketahanan pangan dan tercapainya swasembada sapi,” ujarnya.
Suparmi mengungkapkan, saat ini Disbunnak sudah mendata potensi-potensi wilayah untuk pengembangan peternakan sapi dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di Kalsel. Khususnya lahan kelapa sawit yang cukup luas.
“Dan ini menjadi salah satu sumber pakan yang ada,” tambahnya.
Sejauh ini, kata dia, Pemprov Kalsel mampu meningkatkan populasi dan produksi daging melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Si Komandan) yang setiap tahun melahirkan anak sapi atau pedet sebanyak 28 ribu ekor.
Dengan program ini, selain meningkatkan kepemilikan sapi di daerah, juga akan membuka lapangan pekerjaan yang akan membuat masyarakat lebih sejahtera.
“Program pengintegrasian sapi ini juga akan membuka kesempatan bagi peternak kecil untuk meningkatkan produksi dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” ujarnya.
Sebelumnya, Siska Ku Intip milik Pemprov Kalsel tengah menjadi perbincangan publik secara nasional di media sosial. Ini karena Siska Ku Intip masuk daftar aplikasi pemerintah daerah (pemda) dengan nama yang dinilai tidak sopan.
Padahal Siska Ku Intip singkatan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma, yang dikelola Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel.
Daftar pertama kali diunggah akun instagram @bigalphaid. Dalam akunnya, pengunggah menyampaikan setidaknya ada 11 aplikasi atau laman resmi pemerintah daerah yang diberi nama saru atau tidak senonoh sehingga berkonotasi negatif.
Selain Siska Ku Intip, ada Sipepek dari Kabupaten Cirebon. Simontok dari Kota Surakarta, Sisemok dari Kabupaten Pemalang, Mas Dedi Memang Jantan dari Kota Tegal dan Jebol Ya Mas dari Kota Bengkulu.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
Plt Gubernur Kalsel Mendapatkan Top Leader On Digital Implementation |
![]() |
---|
Sinergitas BMKG dan Dinas Kominfo Kalsel Edukasi Masyarakat Melalu Sekolah Lapangan Iklim |
![]() |
---|
Gedung Baru, Sarana Prasarana di Puskesmas Sungai Tabuk Pakai Fasilitas Lama, Begini Kata Pasien |
![]() |
---|
Kawasan Sekolah di Jalan A Yani Balangan Bakal Terpasang ZoSS, Pastikan Keamanan Pelajar |
![]() |
---|
Gapoktan Rukun Tani Desa Jejangkit Pasar Batola Ungkap Pengalaman Pahit saat Cuaca Kemarau Basah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.