Berita Nasional

Biaya Makan Siang Gratis Program Presiden Terpilih Prabowo akan Dipangkas, Jadi Rp 7.500 Per Porsi

Biaya makan siang gratis program dari presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan dipangkas menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

Editor: Mariana
TRIBUNNEWS.COM
Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Biaya makan siang gratis program dari presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan dipangkas menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

Menteri Pertahanan itu disebut akan kembali memangkas biaya makan siang gratis menjadi Rp 7.500 per porsi atau per anak.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan dalam sebuah acara seperti dimuat Kompas.com pada Rabu (17/7/2024).

Heriyanto membeberkan dirinya diajak mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak, oleh tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Salah satu pembahasannya adalah mengenai keinginan Prabowo mengefisienkan pagu anggaran Rp 71 triliun, agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.

Baca juga: Update Harga Emas Antam Rabu 18 Juli 2024 Naik: Rp 1.427.000 per Gram, Simak Rinciannya

Baca juga: Tiga Wakil Menteri Dilantik Jokowi Hari Ini, Ada Penambahan Posisi Wamen

“Yang saya mau sharing itu adalah angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo gitu, yang dikomunikasikan ke saya. Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, enggak begitu. Mereka sudah agree on that,” ujar Heriyanto.

Dari situ, Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk bisa menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal, tanpa perlu menambahkan atau mengurangi pagu anggaran Rp 71 Triliun.

Menurut Heriyanto, opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak, dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.

“Yang menarik buat saya Bapak Ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.

“Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” sambungnya.

Heriyanto pun menyadari bahwa efisiensi itu memang diperlukan agar program makan bergizi gratis tetap berjalan secara bertahap, dengan anggaran yang tersedia.

Langkah mengefisienkan anggaran itu juga dinilai sebagai upaya baik dari pemerintah mendatang, untuk menjaga keberlanjutan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Jadi yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah, pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu. Di dalam keterbatasan Rp 71 triliun, tidak kemudian mendorong Rp 71 triliun itu ke Rp 200 triliun ataupun ke Rp300 triliun,” pungkasnya.

Tanggapan Airlangga

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program makan siang gratis memang bakal dilaksanakan secara fleksibel.

Pelaksanaan program itu bakal mengikuti pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBN.

"Dalam RAPBN (anggaran makan bergizi) masih sama, namun nanti implementasi punya fleksibilitas," kata dia ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved