Berita Banjarbaru
Dosen Pertanian ULM Banjarbaru Sebut Padi Apung Jadi Solusi Petani di Wilayah Curah Hujan Tinggi
Dosen Pertanian ULM Banjarbaru menyebut padi apung jadi solusi petani di wilayah dengan curah hujan tinggi
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO,ID-Dr Ir HM Fauzi MP Dosen Pertanian ULM menyebut program atau sistem padi apung merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan pada areal rawa ketika curah hujan tinggi yang menyebabkan masih tingginya air di areal lahan rawa tersebut.
Ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan pertumbuhan dan perolehan hasil tanaman padi dengan sistim apung.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh kawan-kawan di jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM), beberapa faktor tersebut adalah varietas yang digunakan, kualitas media tanamnya dan air tempat apungnya media tanam tersebut.
Pada beberapa lokasi tertentu, hasil penelitian dari Dosen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian ULM Dr Ir Fakhrurrazie Msi, justru menemukan ada airnya yang tercemar oleh zat besi dan juga sulfat tanah masam.
Baca juga: Padi Apung Jadi Sasaran Tikus, Ini yang Dilakukan Dinas Pertanian Kalsel
Baca juga: Mutasi Tiga Pejabat Eselon, Pemko Banjarmasin Bakal Lelang Dua Jabatan Kosong
Tentu saja bila beberapa faktor tersebut terabaikan atau tidak tertangani dengan baik maka hasil yang diharapkan dari sistem padi apung ini tidak akan optimal.
Faktor keahlian petani sangat menentukan. Belum banyak petani kita yang terbiasa dengan sistem padi apung. Namun karena menghindari lahannya fuso akibat terus terendam, mereka mencobanya.
Ketika sistem ini mengalami kegagalan, banyak biaya produksi yang sudah dikeluarkan akan hilang atau petani mengalami kerugian. Salah satu item biaya produksi yang besar dalam sistim adalah biaya penyiapan media tanam.
Walaupun saat ini ditemui banyak kegagalan, upaya sistim ini tetap harus dilakukan terutama pada areal areal yang terdampak oleh kedalaman air.
Tentu saja para petaninya yang tergabung dalam kelompok tani harus disiapkan dengan baik melalui penyuluhan dan pelatihan oleh pihak Dinas Pertanian ataupun Balai Penyuluhan Pertanian. Para petani juga harus belajar dari kegagalan sebelumnya.
Selain itu perlu bantuan program kepada kelompok tani terutama bantuan penyiapan media tanam untuk sistim apung yang baik.
Prinsipnya, selain penyiapan SDM petani, semua faktor produksi mulai dari varietas, media tanam, pupuk dan lain-lain harus disiapkan dengan baik. Tanpa itu semua, tidak tertutup kemungkinan kegagalan akan terulang. (Banjarmasinpost.co.id/muhhamad Riki)
| BikersMu Korwil Kalsel Resmi Dikukuhkan, Sebarkan Dakwah ke Pelosok |
|
|---|
| Soroti Masalah Banjir hingga Pemilu di Kalsel, Diskusi Sejumlah Aktivis dan Akademisi di Banjarbaru |
|
|---|
| Hadapi Musim Hujan, Pemprov Kalsel Aktifkan Pos Siaga dan Pantau Ketat Kondisi Sungai |
|
|---|
| Jembatan Sungai Ulin Banjarbaru Dibuka, Tiga Halte Bus Trans Banjarbakula Kembali Aktif |
|
|---|
| Tembok Jalan Nadjmi Adhani Jadi Menarik, Kreasi Pegiat Seni di Ajang Banjarbaru Mural Festival 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.