Lama Bungkam, Inara Rusli Mendadak Ungkap Trauma Usai Bertahun-tahun Alami KDRT: Seberat Itu

BANJARMASINPOST.CO.ID - Lama bungkam, Inara Rusli mendadak ungkap trauma usai bertahun-tahun alami KDRT.

Nama Inara Rusli naik daun di dunia entertainment usai membongkar dugaan perselingkuhan sang mantan suami, Virgoun.

Keberaniannya untuk buka suara hingga menggugat cerai Virgoun membuatnya jadi sorotan.

Kini dengan eksistensinya itu Inara kembali memupuk karier di dunia hiburan sebagai brand ambassador dan selebgram.

Namun dibalik ketenarannya itu, Inara Rusli rupanya menyimpan trauma mendalam.

Baca juga: Isu Pernikahan Laudya Cynthia Bella dan Ustadz Nuzul Dzikri Akhirnya Terjawab, Kerabat Buka Suara

Baca juga: Sudah Tak Betah Hidup di Gang Senggol? Ayu Ting Ting Ngebet Boyong Bilqis Tinggal Luar Negeri

Ibu tiga anak itu mengaku pernah jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Mantan istri Virgoun itu mengungkap, KDRT yang dialaminya dilakukan oleh sang ibu.

Meski tak menjelaskan apakah mengalami KDRT secara fisika atau verbal, namun Inara mengaku hal menyakitkan itu terjadi sejak usianya 7 tahun hingga beranjak remaja.

Kejadian itu ujar Inara dimulai setelah orangtuanya bercerai dan Ia diasuh oleh sang ibu.

Selama hidup bersama, ia mengaku selalu mendapatkan perlakuan yang berbeda dari ibunya.

Karena itu Inara selalu mempertanyakan apakah dirinya benar-benar anak kandung atau bukan.

"Aku nggak bisa menceritakan secara detail traumanya seperti apa. Yang jelas ya ada beberapa abuse lah yang aku alami," kata Inara dalam acara Hari Menjadi Manusia di Kuningan City, Jakarta Selatan dikutip dari Grid.id, Sabtu (27/7/2024).

"Jadi aku merasa kayak aku tidak diperlakukan selayaknya seorang anak gitu dan itu membuat aku sebagai seorang anak mempertanyakan value diri aku dan mempertanyakan diri aku sendiri. Apakah aku ini diinginkan atau tidak? Apakah aku ini seorang anak kandung atau bukan?" jelasnya.

Begitu menginjak usia 15 tahun, ibu tiga anak ini memutuskan untuk pindah dan tinggal bersama sang ayah.

Karena begitu trauma dan terluka, Inara pun langsung memutus kontak dengan ibunya selama dua tahun.