UMKM Kalsel
Roti Gambung Iin Makin Kondang di Banua Enam, Pesanan Tembus 1.000 Pieces
Sejak tahun 2004, Roti Iin eksis hingga saat ini. Roti gambung yang semula dijual Rp 400 per pieces kini jadi Rp 1.200
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Mulyadi Danu Saputra
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Sejak tahun 2004, Roti Iin eksis hingga saat ini. Roti gambung yang berbahan dasar tepung, telur itik, susu, gula dan garam itu, cocok dinikmati bersama teh hangat sebagai sarapan.
Iin sang pemilik usaha ini menuturkan, dia bersama keluarga bekerja sama membangun usaha tersebut. Mereka memakai resep hasil dari percobaan, hingga menemukan komposisi dan takaran yang paling sesuai dan dijaga hingga saat ini.
“Awalnya masih mengantar ke warung-warung dengan harga satuan Rp 400 . Tapi kini pengelola warung yang langsung mengambil untuk dijual kembali,” cerita Iin, Rabu (25/9/2024).
Harganya memang mengalami kenaikan karena bahan baku juga semakin mahal. Saat ini dijual satuan seharga Rp 1.200. Harga itu tergolong murah untuk roti gambung dengan ukuran dan rasanya yang enak. Makanya terkenal di kawasan Banua Enam (Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong).
Saat ini, dalam sehari Iin minimal membuat 400 roti untuk pelanggan harian. Dia juga menerima pesanan untuk acara. Terlebih pada saat peringatan maulid nabi seperti ini bisa menerima pesanan hingga 1.000 pieces.
Iin mengatakan, saat ini ada lima pekerja yang membantu memenuhi pesanan. Selain ukuran normal, juga ada roti gambung dalam ukuran lebih besar, meski tidak dalam jumlah yang banyak.
Ada beberapa varian rasa yaitu cokelat, melon, strawberry, nanas dan blueberry. Bagi yang ingin memesan atau mencoba roti gambung Iin bisa langsung datang ke tempat produksi sekaligus penjualan di Desa Palampitan Hulu Jalan Saberan Effendi Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Lebih jauh Iin membeberkan, pembuatan adonan roti gambung dimulai pukul 04.00 Wita dan selesai sekitar pukul 05.30 Wita. Adonan didiamkan terlebih dahulu hingga mengembang, sekitar pukul 10.00 Wita baru dilanjutkan proses pemanggangan.
Proses menunggu adonan mengembang memang cukup lama agar hasil adonannya lembut dan mengembang saat setelah dipanggang. Iin sang pemilik usaha mengatakan usaha ini sejak 2004 dan masih dengan resep yang tidak berubah.
Bahan dasar yang digunakan sebenarnya sederhana yaitu tepung, telur itik, gula dan garam serta pengembang kue. Setelah proses pemanggangan dilanjutkan penambahan selai dan juga pengemasan.
Terdapat rasa rasa cokelat, melon, strawberry, blueberry dan nanas serta bisa juga memesan tanpa isian. “Kami juga menerima pesanan, yang bisa disesuaikan dengan keinginan untuk ukuran misalnya ingin lebih besar dan harganya lebih mahal,” ujar Iin.
Pengemasan dilakukan menunggu roti dingin, dengan kertas yang bertulis Roti Iin. Untuk membedakan isi rasa bisa dilihat dari kertas dengan warna yang berbeda. (banjarmasinpost/reni kurniawati)
UMKM Kalsel: Intip Pendapatan Hj Maspah, Tekuni Usaha Kerupuk Ikan Haruan di Banjarmasin |
![]() |
---|
UMKM Kalsel: 15 Tahun Jual Kerupuk Ikan Haruan di Banjarmasin, Hj Maspah Wariskan Usaha pada Anak |
![]() |
---|
UMKM Kalsel: Kiprah Hj Maspah Produksi Kerupuk Ikan Haruan Selama 15 Tahun di Banjarmasin |
![]() |
---|
UMKM Kalsel - Orderan Keripik Biji Gatah Kai Gaul Kian Banyak, Sahrul Ungkap Kendala Bahan Baku |
![]() |
---|
UMKM Kalsel - Trik Marketing Keripik Kai Gaul Buatannya, Sahrul Mubarak Menyamar Jadi Kakek-kakek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.