Berita Viral

Sosok Mayat Wanita di Dalam Perut Hiu Ditemukan Nelayan di Kepulauan Alor, Identifikasi via Tes DNA

Kejadian viral di media sosial, memperlihatkan mayat wanita ditemukan seorang nelayan di dalam perut hiu.

Editor: Mariana
Tribun Jabar
Mayat wanita ditemukan seorang nelayan di dalam perut hiu, di Kepulauan Alor, Maluku. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kejadian viral di media sosial, memperlihatkan mayat wanita ditemukan seorang nelayan di dalam perut hiu.

Diketahui, mayat tersebut ditemukan di dekat Kepulauan Alor. Jenazah pun diidentifikasi melalui tes DNA

Kabar tersebut ramai dan viral di media, salah satunya dibagikan oleh akun X.

Dalam keterangan, nelayan tersebut menemukan potongan mayat wanita di dalam perut hiu pada Minggu (6/10/2024).

Dalam foto-foto yang dibagikan, terlihat seorang pria yang membelah tubuh ikan hiu.

Kemudian, ada potongan tubuh mayat wanita yang masih menggunakan baju diving atau menyelam.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Siswi di Palembang, 1 dari 4 Pelaku Dituntut Hukuman Mati

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka, Bab 3 Diskusi Ide Kewirausahaan

Hingga artikel ini ditulis, Rabu (9/10/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 4,5 juta kali.

Warganet di kolom reply pun ada yang membagikan foto seorang wanita yang diduga adalah korban.

Wanita tersebut adalah wisatawan asal Amerika Serikat yang hilang saat menyelam di Pulau Reong, Maluku Barat Daya.

Keterangan UPTD Kepulauan Alor

Kepala UPTD pengelola taman perairan Kepulauan Alor dan laut sekitarnya, Muhammad Saleh Goro buka suara soal viralnya mayat wanita di dalam perut hiu itu.

Saleh membenarkan bahwa mayat tersebut ditemukan oleh nelayan di Distrik Liquica Republik Demokratic Timor Leste (RDTL) pada Minggu (6/10/2024).

Pihaknya pun berkoordinasi dengan KBRI Timor Leste dan manajemen LOB yang digunakan oleh korban.

"Berdasarkan informasi awal yaitu dugaan bahwa korban adalah wisatawan mancanegara yang hilang di perairan salah satu pulau di Maluku Barat Daya," kata Saleh, Selasa (8/10/2024), dikutip dari Kompas.com.

Saleh menjelaskan, pihak Kedubes AS di Timor Leste telah berkoordinasi dengan aparat setempat dan pihak asuransi.

Mereka akan melakukan identifikasi untuk mengungkap identitas jenazah melalui tes DNA.

Saleh juga menuturkan, identitas korban yang diduga wisatawan asal AS pun belum bisa dipastikan.

"Pihak keluarga wisatawan yang hilang mengharapkan untuk tidak mempublikasikan bahwa yang ditemukan adalah wisatawan yang hilang tersebut sampai adanya hasil tes DNA dan hasil tersebut bisa memastikan identitas korban," ujar Saleh.

Menurut Saleh, sesuai data kunjungan dalam Kawasan Konservasi Taman Perairan Kepulauan Alor Provinsi NTT Tahun 2024 untuk kegiatan pariwisata alam perairan jenis diving, snorkling maupun penelitian dan pendidikan, maka dapat dipastikan bahwa tidak ada wisatawan atau peneliti yang hilang di kawasan itu saat beraktivitas. 

"Jadi, UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya dapat memastikan bahwa potongan tubuh yang menggunakan pakaian diving tersebut bukan berasal dari wisatawan atau peneliti yang melakukan aktivitas dalam Taman Perairan Kepulauan Alor Provinsi NTT," ujar dia.

Sosok Diduga Korban

Seperti disinggung sebelumnya, korban yang ditemukan di dalam perut hiu tersebut diduga wisatawan asal Amerika Serikat.

Wisatawan tersebut bernama Carol Colleen Monfore (68).

Dirinya menyelam bersama enam rekannya dan seorang pemandu wisata di Perairan Laut Pulau Reong, Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, pada Kamis (26/9/2024).

Kepala Polsek Wetar, Ipda Giovani B. M.Toffy, menyatakan, hilangnya Carol diduga akibat terseret arus kencang di bawah laut.

"Penyelaman dilakukan saat kondisi laut sedang buruk karena adanya pergerakan arus bawah air yang kencang, sehingga diduga korban terseret arus," kata Giovani kepada wartawan pada Jumat (4/10/20204).

Giovani menjelaskan, sebelum kejadian, korban dan rekannya berlayar menggunakan KM. Phinisi Tiare milik korban, dan KM. Seemore serta KM.Neiomi, dengan tujuan Kepulauan Banda. 

Mereka lalu singgah di Pulau Reong untuk menyelam.

"Ketika korban hilang, rekan-rekannya sempat melakukan pencarian, namun tidak berhasil menemukan korban," ujar Giovani. 

Tim SAR yang mengetahui kejadian tersebut juga melakukan upaya pencarian.

Namun, setelah lima hari pencarian tanpa hasil, operasi pencarian dinyatakan ditutup.

"Kami juga mengarahkan warga untuk membantu pencarian, tetapi setelah lima hari, korban tidak ditemukan. Kami berkoordinasi dengan pihak Basarnas dan operasi pencarian dinyatakan ditutup," tambah dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved