Berita Tanahlaut

Cegah Karhutla, BPBD Tanahlaut Awasi Hamparan Jerami Kering Tambangulang dan Bati-bati

BPBD Tanahlaut awasi areal semak-belukar yang luas di Kecamatan Tambangulang dan Kecamatan Batibati 

|
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
SUFIE BHASKARA UNTUK BPOST GROUP
KEBAKARAN LAHAN - Petugas Daops Manggala Agni Kalimantan VI_Tanah Laut berjuang keras memadamkan api di lahan bondong di Desa Lianganggang, 2 September 2024 lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI- Areal semak-belukar yang luas di Kecamatan Tambangulang dan Kecamatan Batibati Kabupaten Tanahlaut, serta hamparan jerami kering di banyak kecamatan lain menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kebakaran kerap melanda kawasan tersebut.

Pencegahan serta penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun kerap dilakukan. “Kami edukasi petani supaya tidak membakar sawah. Memang sulit karena kebiasaan dengan alasan membasmi hama,” sebut Kepala Pelaksana BPBD Tala H Sahrudin, Senin (14/10).

Pihaknya juga menggandeng Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tala. Kebetulan saat ini berlangsung program percepatan tanam pada semua kecamatan.

Pada program tersebut, kata Sahrudin, Distanhorbun membimbing petani untuk melakukan penanaman tanpa melakukan pembakaran jerami.

Baca juga: Debat Calon Kepala Daerah Banjarmasin Tiga Kali, Tahap Pertama Bahas Revitalisasi  

Baca juga: Pendaftar Tenaga Teknis Terbanyak di HST, Begini Rinciannya

Persawahan terluas berada di Kecamatan Kurau dan Kecamatan Bumimakmur. Jenis persawahan setempat pasang surut dengan musim tanam serempak sehingga pascapanen terdapat hamparan jerami kering yang luas.

Sahrudin mengatakan pihaknya juga terus memantau kondisi di lapangan terhadap titik-titik rawan karhutla. Pihaknya membuka Pos Siaga dan menurunkan TRC (Tim Reaksi Cepat) Karhutla. “Kami juga saling bersinergi dengan Tim Manggala Agni,” kata Sahrudin.

Mengenai penyebab karhutla, Sahrudin mengatakan banyak faktor. Material alam yang sangat kering saat kemarau memang menjadi mudah terbakar manakala misalnya ada puntung rokok yang terjatuh.

Selain itu diakui selalu ada kemungkinan adanya faktor tangan iseng atau kesengajaan. Namun hal ini sulit dilakukan penindakan jika tidak tertangkap tangan.

Karena itu sosialisasi mengenai bahaya karhutla dengan efek negatif yang ditimbulkan juga terus dilakukan. Harapannya warga kian sadar sehingga secara bersama-sama menjaga lingkungan dan menghindarkan diri dari hal yang dapat memunculkan karhutla.(roy/lis/ady)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved