Serambi Ummah

Sampaikan Walau Satu Ayat, Kiprah Ustadz Muhammad Lutfi Lulusan Yaman Dakwah di Banjarbaru

Hampir tiap hari, ustadz Muhammad Lutfi sibuk ceramah di masjid di Kota Banjarbaru dan Martapura serta agenda tausiah

Penulis: Muhammad Andra Ramadhan | Editor: Rahmadhani
Istimewa
Ustadz Muhammad Lutfi 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hampir tiap hari, ustadz Muhammad Lutfi sibuk ceramah di masjid di Kota Banjarbaru dan Martapura serta agenda tausiah di beberapa instansi. Seperti saat ditemui Serambi UmmaH pada

Rabu (23/10) malam. Dia sedang mengisi pengajian seusai salat magrib di Masjid Nurul Iman Banjarbaru. Dia menyampaikan tentang akhlak kebaikan dan menekankan pentingnya beribadah daripada mengejar dunia.

Cara penyampaian ustadz lulusan Hadramaut, Yaman ini, santun mudah dipahami, sejuk didengar, menjadikannya banyak disukai, dari anak-anak sampai orang tua. Ada sekitar 36 orang yang hadir, belum termasuk jemaah perempuan.

Lebih jauh mengenai kiprahnya, berikut petikan wawancara dengan ustadz Lufti yang dikenal kerap berpenampilan sederhana.

Apa yang menginspirasi Anda berperan di masyarakat lewat dakwah?

Memang ini perintah dari Allah SWT. Artinya, menyampaikan dan menyebarkan ilmu agama, membimbing umat kepada syariat yang diajarkan Nabi Muhammad, untuk keselamatan umat manusia di dunia dan akhirat. Di balik itu semua ada ganjaran, ada pahala yang besar, yang dijanjikan Allah.

Baca juga: Hukum dalam Islam tentang Memakan Ikan Buas di Lautan, Ustadz Muthohar: Air Laut itu Suci

Baca juga: Viral Orang Pamer Berdoa Minta Uang di Depan Ka’bah, Ketua MUI Banjarbaru: Cukup Didengar Sendiri

Teladan apa yang Anda ajarkan?

Teladan itu sumber utamanya dari nabi kita Muhammad SAW. Artinya tujuan dari ibadah itu sendiri adalah supaya memperbaiki akhlak. Nah akhlak kita kepada makhluk, kepada manusia, karena kata nabi dalam Al-Qur’an, sesuatu yang paling banyak memasukkan ke surga itu Fathuwallah Wahidtulqhuluk kembali ke akhlak tujuan ibadah kita supaya akhlak kita semakin baik. Salat, berbakti kepada orangtua, itu kan perintah. Berbuat baik kepada tetangga itu ibadah akhlak. Bahkan kata nabi al muslim man sal al muslimun minisani wayadih. Muslim yang sebenarnya itu ialah orang yang selamat dari kejahatan lisan dan tangannya. Nah itu orang muslim selamat dari orang lain dari kejahatan lidah dan lisannya jadi keteladanan itu ya akhlak karimah akhlak yang mulia. Tujuan nabi diutus untuk memperbaiki akhlak dan kita bisa melihat iman seseorang itu dengan akhlak yang ditunjukkannya. Semakin baik akhlak, makin imannya kuat. Dan akhlak baik itu ada tiga. Pertama Baglul Maruf, memberikan kebaikan membantu atau menolong. Kedua Kafful Adza, menahan gangguan. Artinya tidak menyusahkan orang, tidak mengganggu orang, tidak menakuti orang. Ketiga Talakatul, wajah yang gembira berjumpa orang lain. Wajah yang gembira itu akhlak.

Apa motivasi Anda melakukan ini?

Tidak ada motivasi karena ini adalah perintah, menyebarkan ilmu agama kepada umat.

Adakah hadis atau ayat yang menjadi inspirasi Anda?

Allah menyuruh di dalam Al-Qur’an ayatnya Wadzakkir A’inabikrokarun Mu’minin. Berilah peringatan maka sesungguhnya peringatan itu manfaat kepada orang beriman. Itu perintah Wadzakkir beri peringatan artinya peringatan itu dengan Quran dengan hadis dan juga perintah Allah dalam Qur’an U’udusabililarabbik kuntumkhairuumatin ukhrizad dinasmuturun bilmaruf matanhawnahdimuhktar watil albiard. Kalian, kata Allah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia tugasnya memerintah kebaikan melarang dari kemungkaran. Serta hadis nabi, ayatnya Balilawani waayah sampaikan dariku walaupun satu ayat.

Bagaimana Anda menyikapi perkembangan teknologi dan zaman saat ini?

Jadi teknologi itu tergantung yang menggunakan. Seperti pisau, kalau kita menggunakan yang baik untuk masak, untuk keperluan kita. Bisa pula untuk melukai orang, nah itu jahat. Jadi teknologi itu sebenarnya membantu untuk kemudahan. Sebaiknya digunakan untuk kebaikan. Tapi ketika digunakan untuk kejahatan, maka itu kehancuran. Misal fitnah buat melakukan sesuatu yang dilarang agama. Jadi teknologi itu sebenarnya membantu, tergantung penggunanya.

Apa pesan Anda bagi generasi muda?

Pesannya kata Sayyidina imam Syafi’i, isi kehidupan pemuda itu dengan ilmu dan takwa. Ilmu tadi terserah ilmu dunia, ilmu agama dan semuanya itu kalau untuk kebaikan bisa jadi pahala, kalau kita gunakan untuk kebaikan.

Jika tidak ada ilmu dan takwa, maka tidak ada arti. Maka dirinya itu tidak ada peran tidak ada kepentingan. Tidak ada arti apabila tidak ada ilmu dan takwa. Pemuda itu kan masa depan bangsa dan juga menentukan sebuah negara. Makanya sahabat nabi itu banyak masih muda yang dipilih beliau. Karena itu tadi, dengan ilmu dan takwa untuk meraih kesuksesan. Karena manusia ini sesuatu yang paling membedakan dengan makhluk yang lain adalah akal . Jadi mensyukuri akal itu dengan cara menuntut ilmu itu mensyukuri nikmat akal yang diberikan Allah. Karena kebahagiaan yang abadi itu di hanya ada di surga. Nah surga itu tidak bisa didapat kalau tidak ibadah dengan amal saleh. Amal saleh tidak akan diterima kecuali dengan ilmu. Jadi ilmu yang utama.

 

Biodata

Nama : Muhammad Lutfhi
TTL : Pelaihari, 20 Agustus 1990
Domisili : Dalam Pagar Ulu Martapura Timur Kabupaten Banjar
Pendidikan : Darul Musthofa Tarim Hadramaut Yaman dan pernah belajar di Darussalam Martapura
Kegiatan : Dewan Pengajar Ponpes Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Dalam Pagar Martapura

Aset Banua dan Negara

Mukhlis Ridhani, Kepala Kementerian Agama Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Mukhlis Ridhani, Kepala Kementerian Agama Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (banjarmasin post)

KEPALA Kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru, H Mukhlis Ridhani menyebut, para ustadz dan ustadzah yang aktif mengisi majelis adalah aset negara, khususnya yang ada di Kota Banjarbaru.

Termasuk ustadz Muhammad Lutfi. Dia satu di antara dai muda yang mengisi majelis di era digitalisasi saat ini. Dengan derasnya informasi zaman sekarang, dampak buruk maupun baik tercampur jadi satu, jadi memilahnya pun sulit tentang kebenaran.

Dengan adanya bimbingan-bimbingan ustadz dan ustadzah sangat penting secara langsung (face to face). Seperti ustadz Muhammad Lutfi mengisi taklim di majelis-majelis langsung berhadapan dengan masyarakat.

Hal ini jadi penting di era sekarang. Tak hanya melalui media, namun juga secara langsung turun ke masyarakat. Seperti ini menjadi penting dan bernilai. Dia bisa berinteraksi dengan masyarakat yang terdiri atas banyak suku dan berbeda karakter.

Cara-cara penyampaian santun mudah dicerna dan memberikan kemaslahatan di seluruh umat beragama karena islam adalah Rahmat Tan Lil Alamin. Seperti disampaikan ustadz Lutfi.

Artinya dakwah itu bukan tentang dirinya tapi bermanfaat bagi sesama manusia. Umat Islam yang berdakwah seperti itu juga memberikan efek sosial. Karena hal itu membawa kebaikan.

Kementerian Agama Kota Banjarbaru sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya peran para ustadz dan ustadzah di masyarakat. Terlebih figur-figur ini tidak dibayar. Mereka tentu jadi aset bagi negara secara keseluruhan tidak hanya Kota Banjarbaru. Para dai ini bantu pemerintah dalam berikan bimbingan pencerahan bagi masyarakat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved