Berita Banjar

Kala Warga Martapura Kebanjiran Pesanan Gerobak Kopi dan Teh, Karya Rongsokan Anshari Sampai  Jawa

Saat ini gerobak kopi dan teh hasil bikinan warga Desa Tunggul Irang , Kabupaten Banjar Kalsel yakni Ahmad Anshari banyak idpesan masyarakat

|
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Gerobak kopi dan teh hasil bikinan warga Desa Tunggul Irang , Kabupaten Banjar Kalsel yakni Ahmad Anshari saat ini banyak ipesan masyarakat 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tren penjualan kopi dan teh sekarang bergeser. Dari biasa dijual di tenant, kini banyak yang mengubahnya dengan berjualan keliling hanya menggunakan gerobak. Penjualannya pun di pinggir jalan.

Tren ini ternyata membawa berkah tersendiri bagi Ahmad Anshari. Pria berusia 46 tahun bukan penjual kopi dan teh keliling. Belakangan ini dia kebanjiran orderan membuat gerobak kopi dan teh.

Saat dikunjungi di workshopnya Jalan Melati, Desa Tunggul Irang Ulu, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (6/11), Anshari sibuk merakit gerobak. Berjejer sudah beberapa gerobak setengah jadi. Ada yang polos, ada juga yang masih diproses warnanya.

Siang itu, tangan kanan Anshari megang alat las, sedang tangan kirinya menyodorkan kawat sebagai perekat. Percikan api solderan kerap mengenai kulitnya. Namun Anshari tak menghirukannya dan terus menyambung rangka besi gerobak.

Baca juga: Resah dengan Aktivitas Warung Remang,  Warga Desa Tapus Dalam Ngadu ke DPRD HSU

Baca juga: Bawang Merah Melambung lagi, di Pasar Bauntung Banjarbaru Rp38 Ribu Per Kilogram

 

Tapi untuk mata, dia tetap pakai kaca mata hitam agar tidak silau dan terhindar dari percikan las.

Anshari tengah merampungkan pesanan 20 gerobak kopi. “Duapuluh gerobak harus selesai minggu ini. Semua didesain roda tiga. Pemesannya orang di Banjarbaru,” tutur Anshari.

Bapak satu anak itu mengakui belakangan ini banyak orang yang memesan gerobak untuk berjualan. “Rata-rata untuk berjualan kopi, teh dan pentol,” jelasnya.

Karena orderan banyak, dia pun merekrut satu orang untuk membantu menyelesaikan orderan agar dapat selesai tepat pesanan.

“Ya lumayan yang pesan gerobak kopi kotak kayak ini mas. Sampai saya tambah satu karyawan. Empat bulan terakhir saya sudah membuat 70 gerobak kopi atau teh,” cerita dia.

Pemesanan gerobak yang datang ke bengkel Anshari bukan hanya dari Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru saja. “Serius mas, bahkan ada pengorder dari Samarinda, Kotabaru hingga Pulau Jawa. Kami biasanya pakai paket kargo besar untuk mengirimnya,” sebut Anshari.

Soal bahan, gerobak dibuat  menggunakan aluminium composite panel (ACP) dan besi hollow yang kemudian dipasangi sepeda.

“Kalau sepeda kan bisa kami beli dari pemulung atau pengepul rongsokan. Biasanya ban sepeda, pedal dan rantainya saya ganti baru, baru sepeda disatukan ke gerobaknya,” ceritanya.

Karena mengandalkan bahan bekas, harganya pun lebih terjangkau. Untuk harga, Anshari menjualnya bervariasi. Misal untuk gerobak kotak atau standar Rp 2,5 juta. Sedangkan untuk gerobak bulat Rp 2,4 juta.

Bahkan, ada juga permintaan pelanggan yang ingin gerobak kopinya dipasangi sepeda listrik dan motor. “Kalau pakai motor listrik pasti agak mahal. Kami taksir Rp 6 juta,” jelas Anshari. Harga produk tersebut belum termasuk gambar atau branding.

Di tengah kesibukan bengkel Anshari, datang Rahmatullah, warga Keliling Benteng Kabupaten Baritokuala. Dia mengaku tertarik untuk memesan gerobak sepeda buatan Anshari.

“Hari ini kami survei dulu. Kepingin juga order. Soalnya di kampung saya ada banyak penjual jamu. Nanti bisa dibuatkan gerobak untuk berjualan jamu, “ ujarnya. (nurholis huda)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved