Real Madrid Bersiap Panggil Zinedine Zidane Efek Jude Bellingham, Don Carlo Dalam Situasi Sulit

BANJARMASINPOST.CO.ID - Zinedine Zidane mungkin dipanggil untuk membantu gelandang Real Madrid yang sedang berjuang, Jude Bellingham, yang performa dan kebugarannya musim ini dilaporkan membuat klubnya khawatir.

Dewan direksi Real Madrid dikabarkan terganggu oleh penurunan performa Jude Bellingham yang mengkhawatirkan, sehingga muncul dugaan bahwa Zinedine Zidane akan turun tangan sebagai penyelamat. 

Raksasa La Liga itu menghadapi masa-masa sulit musim ini, saat ini berada di belakang Barcelona dalam perebutan gelar liga dengan selisih sembilan poin yang mencolok setelah mengalami kekalahan telak 4-0 di El Clasico bulan lalu.

Meskipun memiliki lini depan bertabur bintang yang menampilkan Vinicius Junior, Rodrygo, dan Kylian Mbappe yang baru saja direkrut.

Bersama Bellingham yang bermain lebih dalam, penampilan tim tersebut kurang bergairah, yang juga membuat mereka terpuruk di Liga Champions pada posisi ke-18 dengan dua kekalahan yang telah merusak rekor mereka.

Baca juga: Pemain Juventus Kenan Yildiz Gabung Bintang Man United dan Real Madrid Masuk 10 Pemain U21 Termahal

Baca juga: AC Milan Siap Dengarkan Tawaran Untuk Superstar yang Belum Puas, Kessie Baru Paulo Fonseca Muncul

Pemain internasional Inggris itu khususnya menjadi bahan perdebatan, setelah berjuang melawan cedera dan kegagalan mencetak gol atau menunjukkan pengaruhnya dalam taktik baru manajer Carlo Ancelotti.

Dengan petinggi klub Spanyol itu dilaporkan tidak puas dengan penampilan Bellingham yang kurang maksimal di lapangan, Ancelotti dituduh salah mengelola bakat.

Media yang berkantor pusat di Madrid, Relevo, melaporkan: "Situasi Bellingham membuat dewan direksi khawatir.

Tidak dikenali, frustrasi, tidak akurat. Ia telah menjadi salah satu korban terbesar eksperimen Ancelotti; terkadang di kanan, terkadang di kiri, dan sekarang tanpa kehadiran di area yang menjadi penentunya musim lalu."

19 gol liga yang luar biasa dari Bellingham musim lalu sangat penting bagi timnya untuk merebut gelar liga dengan selisih 10 poin, dan kontribusinya berupa empat gol Eropa mendorong perjalanan mereka menuju kemenangan Liga Champions ke-15 yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Namun, musim ini ia mulai kehilangan ketajamannya karena cedera dan kehadiran Mbappe yang mengganggu sebagai pemain No. 9.

"Saya pikir Jude mengejutkan semua orang musim lalu ketika ia menjadi pemain inti, dan sekarang, ia bermain dengan sangat baik," kata Ancelotti di awal musim panas.

"Ia benar-benar dewasa dan mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam skuad. Ia pemain yang sangat penting bagi kami. Seperti yang ia lakukan musim lalu, ia akan melakukan hal yang sama musim ini."

"Saya pikir begitu," jawab Ancelotti, menanyakan apakah Bellingham bisa berkembang. "Ia memiliki banyak kualitas, sangat dewasa, dan berkarakter kuat.

Ia pemain yang sangat penting dalam skuad, tidak hanya karena apa yang ia lakukan di lapangan, tetapi juga karena lingkungan yang sangat penting bagi kepribadiannya."

Akan tetapi, terlepas dari pernyataan optimis ini, belum ada peningkatan performa yang signifikan.

Bellingham dan rekan-rekannya masih belum menunjukkan performa yang baik, Mbappe masih belum bersinar setelah menyingkirkan pemain Inggris itu dari posisi yang disukainya, dan Ancelotti menjadi kambing hitam.

Dikutip Sabtu (9/11/20240 menurut ED, legenda Real Madrid Zidane, yang saat ini tidak terikat kontrak di tempat lain, muncul sebagai kandidat terdepan untuk mengambil alih kendali jika Ancelotti terancam dipecat. 

Dengan tiga kemenangan Eropa dan dua gelar La Liga yang diraih selama masa jabatannya bersama raksasa Spanyol itu.

Zidane malu-malu tetapi mengirim pesan yang jelas pada tahun 2022 mengenai apakah ia akan menyambut baik untuk kembali.

"Sebagai pelatih, tidak ada 50 klub yang bisa saya datangi. Ada dua atau tiga kemungkinan," kata Zidane kepada L'Equipe.

"Jika saya kembali ke satu klub, itu untuk menang. Saya katakan ini dengan rendah hati. Itulah mengapa saya tidak bisa pergi ke mana pun. Karena alasan lain, saya mungkin tidak bisa pergi ke mana-mana. Yang mana? Bahasa, misalnya. Kondisi tertentu membuat segalanya lebih sulit.

"Ketika orang bertanya kepada saya: 'Apakah Anda ingin pergi ke Manchester United? ' 

"Saya mengerti bahasa Inggris tetapi saya tidak menguasainya sepenuhnya. Saya tahu bahwa ada pelatih yang pergi ke klub tanpa berbicara bahasa tersebut, tetapi saya bekerja dengan cara yang berbeda," tambahnya.

(Banjarmasinpost.co.id)