Gula Merah A Kasrun
UMKM Kalsel - Melihat Produksi Gula Merah A Kasrun, Tembus Swalayan Modern di Kotabaru
Kamsuddin bersama anak dan istrinya di RT 03, Desa Tirawan, Kotabaru membuka wahana agrowisata di kawasan pengolahan gula aren
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Dikenal sebagai kawasan produksi gula aren, Desa Tirawan, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru kini miliki ciri khas dalam upaya pemasaran.
Langkah kreatif ini dilakukan Kamsuddin bersama anak dan istrinya di RT 03, Desa setempat sejak beberapa bulan lalu.
Yakni tidak hanya gula aren sebagai produk utama untuk ditawarkan, namun juga kuliner lainnya, serta wahana agrowisata di kawasan pengolahan gula aren.
Diungkapkan Kamsuddin, produksi gula aren dengan nama A Kasrun ini telah dimulai sekitar enam bulan lalu.
Baca juga: UMKM Kalsel: Omset Penjualan Klepon Kue Khas Martapura Banjar Capai Rp 2 Juta per Hari
Baca juga: UMKM Kalsel: Legitnya Klepon Khas Martapura Banjar, Sehari Pria Ini Bisa Produksi 400 Kotak Klepon
Semenjak dirinya berhenti bekerja di perusahaan swasta akibat pengurangan karyawan.
"Kemudian atas inisiatif anak saya, dibuatlah semacam agrowisata ini. Namun yang utama tetap membuat gula merah," ungkapnya, Selasa (12/11/2024).
Proses pembuatan bahan masakan yang kerap disebut masyarakat Banjar Gula Habang ini berlangsung cukup lama.
Prosesnya biasa sampai 8 jam lebih dimasak. Mulai pagi hingga sore, terlebih jika dalam jumlah besar, maka akan lebih lama lagi di berada atas tunggu.
Pengakuan Kamsuddin, olahan gula merah miliknya murni dengan proses terbaik.
Bahkan kini telah mengantongi izin produksi hingga mendapatkan label halal, maka dari itu harga yang dibandrol untuk membeli juga terbilang sedikit mahal.
"Per kilo 36 ribu. Itu sudah dengan kemasan yang juga didesain menarik. Makanya bisa diterima di swalayan modern di kawasan Kotabaru," beber Kamsuddin.
Baca juga: UMKM Kalsel : Bokashi Karangrejo Tala Cocok untuk Revetegasi Reklamasi, Diserap Perusahaan Tambang
Dalam sepekan, dirinya bisa memproduksi 20 hingga 25 kg gula aren, hasil dari mengumpulkan aren dari para penyadap (pengumpul nira aren).
Untuk pemasaran sendiri, Kamsuddin biasanya langsung dijumpai pelanggan ke pondok produksi atau melakukan pengantaran ke tempat pembeli. (Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.