Pentol Ikan Pagatan
UMKM Kalsel - Olah Pentol Ikan untuk Oleh-oleh Khas Tanahbumbu, UMKM3 R Habiskan 100 Kg Ikan
Siring Pagatan ada banyak kuliner makanan diantaranya pisang gapit, jagung bakar, es kelapa muda dan lainnya. Namun primadonanya pentol ikan Pagatan
Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Siring Pagatan di Kabupaten Tanahbumbu, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), merupakan wisata yang menarik untuk dikunjungi, ditambah sekarang juga telah berdiri sebuah masjid apung.
Letaknya yang persis di tepi jalur trans Kalimantan jalur ke Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur, akan merasa rugi bila tak mampir.
Wisata Siring dengan panorama pantai dan wisata kulinernya, memanjakan pengunjung untuk berlama-lama tinggal.
Ada pantai dan ada kuliner makanan, pisang gapit, jagung bakar, es kelapa muda dan lainnya. Namun yang menjadi primadonanya adalah pentol ikan pagatan.
Baca juga: UMKM Kalsel: Sensasi Lezat Roti Pisang Saberina Marabahan, Paling Enak Dihidangkan Selagi Panas
Baca juga: UMKM Kalsel - Ini Motif Unggulan Kerajinan Eceng Gondok di HSU, Pembeli Juga Pesan Sesuai Model
Para pedagang yang berjualan di sana hampir semua menjual makanan khas berbahan dasar dari ikan laut, hasil tangkapan para nelayan setempat yang diolah dengan sederhana namun banyak digemari oleh pelancong yang datang.
Dengan harga yang cukup hemat di kantong hanya dengan seribu rupiah per bijinya sudah dapat dirasakan kelezatannya, ada juga pilihan lain yang dijual pedagang dengan kemasan yang lebih besar berisi 50 biji dibandrol dengan harga Rp 25.000 sampai Rp 45.000 per bungkus, serta ada juga tahu dengan isian di dalamnya pentol ikan.
Pentol ikan disini disajikan dari berbagai jenis ikan, seperti bandeng, teri dan jenis ikan lainnya.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 3 R, adalah salah satu UMKM yang memproduksi pentol ikan di Desa Sungai Lembu, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanahbumbu, Kalsel.
Sejak matahari terbit, mereka sudah mulai beraktivitas untuk mencari bahan utama untuk mengolah pentol ikan pagatan tersebut, yakni adalah ikan segar yang dibawa oleh nelayan setempat dari laut.
Dalam sekali produksi, mereka bisa menghabiskan ratusan Kilogram ikan, untuk dijadikan bahan pembuatan pentol.
Sebelum digiling dalam mesin penggilingan daging, terlebih dahulu ikan-ikan tersebut dibersihkan dari kotoran yang ada dalam tubuh ikan.
Sesudah bersih, barulah daging-daging ikan tersebut dimasukkan ke dalam mesin penggiling, biasanya waktu yang dihabiskan untuk menggiling 100 Kg ikan, hanya sekitar 30 menit.
Daging ikan yang sudah terpisah dari tulangnya tersebut, kemudian diproses dengan mencampurkan berbagai bahan seperti tepung kanji, rempah, daun sop, dan berbagai jenis bahan lainnya.
Setelah semua tercampur barulah adonan ini, dibentuk bulat bulat, dengan dimasukan ke dalam air yang sudah hangat.
Setelah teksturnya dinilai sudah pas, biji-bijian bulat yang biasa di sebut pentol tersebut, diangkat dan ditiriskan.
Baca juga: UMKM Kalsel: Berawal Dari Warung Kecil Sederhana, Dapur Palam Banjarbaru Kini Banyak Pelanggan
Setelah turis, barulah pentol-pentol tersebut dibungkus dengan kemasan.
Owner UMKM 3R, Riza Azwari, mengatakan di tempatnya ada beberapa jenis ikan yang diolah menjadi pentol, ada pentol ikan bogor, pentol ikan parang-parang dan pentol ikan tenggiri.
“Untuk pentol ikan bogor harganya Rp 25.000, ikan parang Rp 35.000, dan ikan tenggiri Rp 45.000, isinya per bungkus semua sama yaitu 50 biji . Biasanya sih yang paling banyak dicari pentol ikan bogor karena juga harganya lebih murah,” ucapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.