Kabar Kaltara

Ditemukan Warga yang Mampir di Sebuah Pondok, Seorang Pria Pulau Sebatik Nunukan Ditemukan Tewas 

Ditemukan warga yang mampir di sebuah pondok, seorang pria Pulau Sebatik Nunukan ditemukan tewas, Sebatik,Minggu (01/12/2024), pukul 20.00 Wita

Editor: Edi Nugroho
iStockphoto
Ilustrasi tewas 

BANJARMASINPOST.CO.ID, NUNUKAN - Ditemukan warga yang mampir di sebuah pondok, seorang pria Pulau Sebatik Nunukan ditemukan tewas, Sebatik,Minggu (01/12/2024), pukul 20.00 Wita

Warga yang mampir di pondok awalnya curiga. Di amelihat sepasang sendal di tangga pondok. 

Pelapor yang penasaran dengan sendal itu, lalu masuk ke dalam pondok dan kaget melihat seorang laki-laki tewas dengan tidak wajar dengan tali pada leher di sebuah kayu bagian atas pondok.

Seorang pria di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara mengalami depresi berat dan tewas tidak wajar di dalam sebuah pondok Jalan Yos Sudarso, RT 006, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Sebatik,Minggu (01/12/2024), pukul 20.00 Wita.

Baca juga: Tari Kolosal Batampa Wasi Membuka Peringatan HUT HSS, Muhidin Terima Cinderamata Parang Dari Nagara 

Baca juga: HST Tuan Rumah Aruh Sastra Kalimantan Selatan ke-21, Ini Persiapan dari Panitia 

Pria bernama Jumadi ini bernasib malang dengan memilih mengakhiri hidupnya di pondok milik warga atas nama Andi Anir.

Kapolsek Sebatik Timur, Iptu Wisnu Bramantio, menyampaikan jenazah Jumadi yang tewas tergantung tali terpal dengan panjang 4 meter itu, ditemukan seorang warga yang mampir di pondok tempat kejadian perkara (TKP).

"Awalnya seorang pria berstatus pelapor (Andi Ancu) masuk ke dalam toko untuk melakukan transaksi transfer uang. Setelah selesai melakukan transaksi, pelapor keluar kemudian menuju ke pondok yang berada di samping toko tersebut. Tujuannya ke pondok mau pakai WiFi di pondok itu," kata Wisnu Bramantio kepada TribunKaltara.com, Senin (02/12/2024), pukul 10.00 Wita.

Setelah pelapor tiba di pondok, dia melihat sepasang sendal di tangga pondok. Pelapor yang penasaran dengan sendal itu, lalu masuk ke dalam pondok dan kaget melihat seorang laki-laki tewas dengan tidak wajar dengan tali pada leher di sebuah kayu bagian atas pondok.

"Melihat kejadian tersebut pelapor langsung memanggil orang yang berada di sekitar pondok dengan mengatakan 'woi si Madi tegantung'," ucap Wisnu.

Wisnu beberkan keterangan dari sejumlah saksi, bahwa korban diketahui memiliki penglihatan yang kurang jelas, sehingga susah beraktivitas. 

Korban Jumadi juga sudah satu tahun tinggal menumpang di rumah warga atas nama Andi Anir, lantaran tak punya keluarga di Sebatik.

"Saksi-saksi menerangkan bahwa korban sehari-harinya hanya tinggal di rumah. Korban sudah satu tahun tinggal menumpang di rumah warga, semenjak korban berpisah dengan istrinya. Korban juga tidak punya keluarga di Sebatik," ujarnya.

Menurut Wisnu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, perlawanan, serta benda tajam ataupun benda tumpul di sekitar TKP (tempat kejadian perkara).

Lebih lanjut Wisnu katakan bahwa korban sebelumnya memiliki permasalahan rumah tangga, sehingga menyebabkan korban ditinggalkan oleh istri dan anaknya.

"Korban diduga kuat depresi dengan masalah rumah tangganya. Korban semasa hidupnya sering curhat kepada pemilik rumah hendak mengakhiri hidupnya. Saudara pemilik rumah yang mendengar curhatan korban selalu memberi nasehat kepadanya," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Alami Depresi Berat, Seorang Pria Pulau Sebatik Nunukan Ditemukan Tewas Tidak Wajar di Pondok ,

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved