Kerupuk Solobaru

UMKM Kalsel: Dibalik Renyah dan Gurihnya Kerupuk Solobaru, Ada Proses Panjang yang Harus Dilalui

Kerupuk Solobaru yang renyah dan gurih ternyata tidak dibuat dalam waktu singkat. Ada proses panjang di balik kerenyahannya

Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Andra Ramadhan
Sesi pemotongan krecek saat basah sebelum di jemur dan digoreng.  

BANJARMASINPOST CO.ID, BANJARBARU - Kerupuk yang renyah dan gurih ternyata tidak dibuat dalam waktu singkat. 

Di balik kerenyahannya, ada proses panjang yang harus dilalui agar menghasilkan kualitas terbaik. 

Hal ini juga berlaku bagi Kerupuk Solobaru, UMKM khas Banjarbaru yang dikenal dengan cita rasa autentiknya.

Pembuatan kerupuk ini tidak bisa sembarangan. Ambar Triwulan, pemilik Kerupuk Solobaru, menjelaskan bahwa ada sejumlah tahapan yang harus dilewati sebelum kerupuk siap dinikmati.

Baca juga: UMKM Kalsel - Gurihnya Kerupuk Solobaru di Banjarbaru, Enam Rasa yang Bikin Ketagihan

Baca juga: UMKM Kalsel: Rambah Kanji Jadi Andalan, Harga Terjangkau untuk Semua Kalangan

Pertama, proses perendaman kanji Bahan utama berupa kanji harus direndam dalam air terlebih dahulu agar teksturnya lebih mudah diolah.

Kedua, pembuatan adonan Kanji yang telah direndam kemudian dicampur dengan air dan bumbu khas, lalu diaduk hingga menjadi adonan yang siap dikukus.

Ketiga, pengukusan selama 15 menit adonan yang sudah siap kemudian dikukus selama 15 menit hingga matang sempurna.

Keempat, penjemuran sehari penuh. Setelah dikukus, adonan akan berubah menjadi krecek, yang kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama satu hari penuh agar kadar airnya berkurang.

Kelima, pemotongan kecil-kecil Krecek yang sudah kering kemudian dipotong kecil-kecil untuk memudahkan proses selanjutnya.

Keenam, pemanggangan dalam Oven. Sebelum digoreng, potongan kerupuk harus dimasukkan ke dalam oven khusus yang mampu menampung hingga 120 kg kerupuk. 

Proses ini berlangsung selama 1,5 jam, bertujuan untuk memastikan kerupuk benar-benar kering dan siap digoreng.

Selanjutnya baru ke tahap penggorengan setelah semua tahapan selesai, barulah kerupuk digoreng hingga renyah dan siap dikemas.

Meskipun dalam sehari Kerupuk Solobaru bisa memproduksi hingga 100 kg, Ambar tidak selalu melakukan produksi setiap hari. Ia lebih memilih menjaga stok agar tetap segar dan tidak berlebihan.

Baca juga: UMKM Kalsel - Mengenal Anyaman Purun Tikus dari Batola 

“Kami tidak mau menyimpan stok terlalu lama karena jika dibiarkan terlalu lama, kerupuk bisa berjamur. Jadi, kami lebih memilih menjual habis terlebih dahulu sebelum memproduksi lagi,” jelasnya.

Kerupuk yang sudah dikemas bisa bertahan hingga satu minggu. Namun, Ambar dan timnya tetap melakukan pengawasan ketat di toko-toko tempat produk mereka dijual.

“Sebelum satu minggu, kami bersama karyawan selalu memeriksa kondisi kerupuk di warung atau toko. Jika ada yang berjamur kami tarik dan buang,” tambahnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Andra Ramadhan)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved