Berita Banjarmasin

BPS Ungkap Tingkat Kemiskinan di Wilayah Perkotaan Kalsel Meningkat

Tingkat kemiskinan di Kalimantan Selatan menunjukkan tren penurunan pada September 2024, dengan persentase penduduk miskin sebesar 4,02 persen

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
Ilustrasi - Badut jalanan di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 'Profesi' ini menjadi cara baru dalam dunia mengamen atau mengemis. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Tingkat kemiskinan di Kalimantan Selatan menunjukkan tren penurunan pada September 2024, dengan persentase penduduk miskin sebesar 4,02 persen, turun 0,09 persen poin dibandingkan Maret 2024.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Martin Wibisono mengungkapkan, jumlah penduduk miskin pada periode tersebut mencapai 180,20 ribu orang, berkurang 3,1 ribu orang dari 183,31 ribu pada Maret 2024.

Namun, penurunan ini tidak merata.

"Di perkotaan, jumlah penduduk miskin justru meningkat sebesar 0,3 ribu orang, dari 80,92 ribu pada Maret 2024 menjadi 81,22 ribu pada September 2024," jelas Martin saat jumpa pers melalui kanal Youtube BPS Kalsel, Rabu (15/1/2025).

Baca juga: Kodim Tanahbumbu Gelar  Peringatan Isra’ Mi’raj, Habib Nauval Sampaikan Keteladanan Nabi 

Baca juga: Warga Sumbermakmur akan Ramai-ramai ke DPRD Tanahlaut, Puluhan Polisi Dikerahkan ke Lokasi

Sebaliknya, di perdesaan terjadi penurunan signifikan sebanyak 3,4 ribu orang, dari 102,39 ribu menjadi 98,98 ribu orang.

Meski jumlahnya bertambah, persentase penduduk miskin di perkotaan turun tipis dari 3,62 persen menjadi 3,59 persen.

Sementara itu, di perdesaan, persentase penduduk miskin turun lebih signifikan dari 4,61 persen menjadi 4,46 persen.

Martin menambahkan, garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp644.107 per kapita per bulan, naik 1,80 persen dibandingkan Maret 2024.

"Komponen makanan masih menjadi penyumbang terbesar dalam garis kemiskinan, yaitu sebesar 72,18 persen. Beras, rokok kretek filter, dan daging ayam ras menjadi komoditas utama," ujarnya.

Penurunan tingkat kemiskinan ini didukung oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 sebesar 5,23 persen (y-o-y), penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 4,20 persen, serta peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi 112,74.

Meskipun demikian, tantangan masih ada, terutama dalam mengurangi ketimpangan antara perkotaan dan perdesaan.

"Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di perdesaan tetap lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Ini menjadi fokus utama pemerintah untuk menekan disparitas," tutup Martin.

Dibandingkan provinsi lain di Pulau Kalimantan, Kalsel mencatat persentase penduduk miskin terendah.

Sebaliknya, Kalimantan Barat memiliki tingkat kemiskinan tertinggi, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

BPS berharap penurunan kemiskinan di Kalimantan Selatan terus berlanjut seiring dengan berbagai kebijakan strategis dan program pengentasan kemiskinan yang lebih merata di seluruh wilayah.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved