Berita Viral

Curhat Siswa SMK di Cengkareng Sulit ke Sekolah Imbas Jalan Becek dan Berlumpur, Ngadu ke Presiden

Viral curhat siswa SMK di Cengkareng, Jakarta Barat, melewati jalanan berlumpur ketika hendak berangkat ke sekolah.

Editor: Mariana
Wartakota
Jalanan rusak dan berlumpur menuju sekolahnya membuat seorang siswa SMK Cengkareng 2, Jakarta Barat mengadu kepada Presiden Prabowo Subianto hingga viral di media sosial Senin (20/1/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Beredar viral di media sosial, video yang menayangkan curahan hati (curhat) siswa SMK di Cengkareng, Jakarta Barat, melewati jalanan berlumpur ketika hendak berangkat ke sekolah.

Rekaman videonya viral salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @undercover.id.

Di dalam video tersebut, siswa itu meminta bantuan kepada pemerintah untuk memperbaiki jalan menuju sekolahnya.

"Saya minta bantuannya Pak Menteri Pendidikan, saya dari SMK Cengkareng 2 Pak, Jakarta Barat," ucap siswa itu.

Kemudian, ia memperlihatkan akses jalan menuju sekolahnya yang begitu becek dan berlumpur.

Baca juga: Fakta Kasus Pegawai Kemendikti Saintek Neni Herlina Tak Jadi Dipecat, Berdamai dengan Menteri Satryo

Baca juga: Atlet Taekwondo Sabuk Hitam Di-KDRT Istri hingga Bonyok kini Dilaporkan Hilang, Keluarga Buka Suara

"Saya minta bantuannya akses masuk sekolah penuh lumpur. Hari Senin (memakai) celana putih Pak, takut kotor," ucapnya lagi.

"Mamah saya nyucinya capek, Pak. Tolong bantuannya Pak, ini mah bener. Ini di Jakarta Barat sekolah kayak pelosok Pak," ujar dia.

"Buat partai, buat Pak Presiden Prabowo saya minta tolong," imbuh dia.

Hingga artikel ini ditulis, Selasa (21/1/2025) sore, video tersebut telah dilihat sbenyak lebih dari 103 ribu kali.

Sejumlah warganet pun banyak yang tidak percaya bahwa lokasi yang diperlihatkan masih berada di kawasan Jakarta.

Lantas, bagaimana kondisi sebenarnya?

Dilansir dari Wartakota, Selasa (21/1/2025), jalanan berlumpur yang terekam dalam video viral itu berada di Jalan Rusun Bci Raya, Cengkareng Timur, Jakarta Barat.

Kondisi yang terekam pun benar adanya, dengan jalanan dipenuhi tanah merah yang sudah berubah menjadi lumpur.

Lumpur pun sangat licin dan menempel di alas kaki kala kami mencoba melaluinya.

Selain itu, ada banyak genangan air lantaran jalanan itu memiliki sejumlah cekungan yang dalam hingga 5-10 centimeter.

Dari yang nampak, luas area jalanan rusak dan berlumpur itu, berkisar seluas kurang lebih 500 meter.

Namun, dari pertigaan jalan menuju SMK Cengkareng 2, panjangnya mencapai 200 meter.

Di sisi kanan dan kiri jalan, nampak ada gundukkan berangkal, pasir, hingga bebatuan yang entah apa peruntukkannya.

Akibat dari gundukkan-gundukkan itu pula, saluran air di sekitar menjadi tersumbat.

Tersumbatnya saluran air kemudian mengakibatkan luapan air alias banjir hingga area parkir SMK Cengkareng 2, yang merendam ban-ban sepeda motor dan sepeda.

Selain itu, air juga menggenang di pos penjagaan SMK Cengkareng 2.

3 tahun tidak ada perkembangan

Siswa yang memviralkan jalan tersebut, Galih mengaku bahwa ia memang sengaja merekam video tersebut karena sudah resah.

"Jujur ini keluh kesah saya, orangtua saya, teman-teman saya, guru-guru saya dan warga sekitar di sekitaran sini," kata Galih saat ditemui di lokasi, Selasa.

Selama tiga tahun bersekolah di SMK Cengkareng 2, Galih merasa belum ada pembenahan terkait permasalahan tersebut.

Menurutnya, tidak ada yang memaksa ia membuat konten tersebut.

Ia hanya berinisiatif dan memanfaatkan sosial media sebagai penyalur aspirasi.

"Sata cuma inisiatif sendiri, karena ya namanya orangtua pasti khawatir, jalan lumpur begini, mama saya juga kemarin kaget kok jalanan kayak gini," kata Galih.

Terlebih, ia merasa tak tega dengan ibunya yang kerap kesulitan mencuci pakaian setiap pulang sekolah lantaran terkena lumpur.

Belum lagi, guru-guru serta rekannya banyak yang sampai terpeleset akibat jalan rusak tersebut.

"Pernah saya lihat teman saya, terus guru-guru juga ada yang jatuh, terus warga, wali murid juga ada yang jatuh," ucap dia.

"Mama saya juga capek karena setiap hari kotor, apalagi Senin, kehujanan, kotor, lumpur, mama saya kesal," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan (Kasudindik) Jakarta Barat 1, Diding, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengecek temuan ini ke lapangan.

"Ya, sedang dicek di lapangan," kata Diding saat dihubungi, Selasa. 

Dilansir dari Antara, Selasa, sejumlah petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat sudah mulai turun tangan memperbaiki kondisi jalan berlumpur dan berlubang.

Petugas juga mengerahkan satu unit mesin vibro secara bergantian untuk meratakan aspal.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved