Rugi Rp5 M Usai Review Codeblu, Anak Pendiri Matahari Lapor Polisi, Ini Proses Kasus Nastar Berjamur

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus review food vlogger Codeblu atas produk milik Reece Clairmont bergulir.

Kini, kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) terus berlanjut di Polres Metro Jakarta Selatan.

Adanya laporan ini berkaitan dengan dugaan penyebaran informasi palsu mengenai produk Clairmont, yakni kue nastar yang diklaim berjamur dan dikirim ke panti asuhan.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan, seorang saksi berinisial R akan dipanggil untuk dimintai keterangan pada pekan depan.

Namun, ia tidak merinci tanggal pasti pemeriksaan tersebut.

“Ada (saksi yang dipanggil ke Polres). Inisial R,” kata Nurma melalui pesan singkat, Rabu (9/4/2025).

Nurma menjelaskan bahwa R merupakan saksi dari pihak Codeblu.

Baca juga: Nasib Jordi Onsu Usai Ruben Onsu Umumkan Mualaf Terekam, Ucapan Paman Betrand Peto Itu Kini Terbukti

Baca juga: Undangan Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier Bocor, Ariel NOAH dan Prilly Latuconsina Hadir?

“(Saksi) Dr Code,” ucap Nurma.

R diketahui adalah orang yang memberikan informasi kepada Codeblu mengenai dugaan pemberian nastar busuk oleh Clairmont kepada sebuah panti asuhan.

Informasi inilah yang kemudian dijadikan konten oleh Codeblu dan diunggah ke akun Instagram-nya.

“Betul (yang akan dipanggil saksi yang memberikan informasi yang akhirnya di-upload oleh Codeblu),” tutur Nurma.

Sebelumnya, pemilik Clairmont, Susana Darmawan, dalam wawancaranya di podcast Grace Tahir, menyebut bahwa masalah ini bermula dari konten video yang diunggah Codeblu (CB) pada November 2024.

Dalam video tersebut, Codeblu menyebut ada toko kue terkenal yang memberikan nastar busuk kepada panti asuhan, tanpa menyebutkan nama toko secara langsung.

Saat itu memang tidak disebutkan toko yang dimaksud, tetapi menurut Susana, CB memberikan 'like' saat ada netizen berkomentar menyebut nama toko miliknya.

Diungkapkan Susana, toko kuenya memang melakukan CSR, tetapi bukan dengan panti asuhan seperti yang disebut CB.