Selebrita

Rugi Rp5 M Usai Review Codeblu, Anak Pendiri Matahari Lapor Polisi, Ini Proses Kasus Nastar Berjamur

Rugi Rp5 Miliar Usai Review Buruk Codeblu, Anak Pendiri Matahari Lapor Polisi, Ini Proses Kasus Nastar Berjamur oleh sang Food Vlogger.

Editor: Murhan
Instagram codebluuuu
DIPERIKSA POLISI - Kolase sosok Codeblu dari capture instagram, Rabu (12/3/2025). Rugi Rp5 Miliar Usai Review Buruk Codeblu, Anak Pendiri Matahari Lapor Polisi, Ini Proses Kasus Nastar Berjamur oleh sang Food Vlogger. 

"Kami tidak mengatakan harus Rp 5 M, tapi bagaimana responsnya. Kalau hanya permohonan maaf kan konyol juga," ucap Susana.

Anak Pendiri Matahari

 Sosok Susana Darmawan, pendiri Clairmont, ini menjadi sorotan setelah melaporkan kreator konten William Anderson atau Codeblu.

Susana Darmawan yang sudah mendirikan Clairmont sejak tahun 1998 itu ternyata adalah anak ketiga dari pendiri toko ritel Matahari Department Store.

"Papa saya founder Matahari," ungkap Susana, dikutip dari YouTube Grace Tahir, Jumat (4/4/2025).

"Saya nomor tiga. Paling besar kakak saya perempuan, setelah itu kakak saya laki-laki, saya ketiga. Saya masih ada adik laki-laki," jelasnya.

Susana sendiri mengaku sudah tertarik dengan dunia kuliner sejak kecil.

Itu juga yang kemudian melandasi keinginannya untuk melanjutkan sekolah kuliner di Amerika Serikat.

"Setelah saya lulus sekolah di Singapura, saya masuk Culinary Institute of America," ungkapnya.

Merasa tak cukup bekal pendidikannya, Susana kemudian melanjutkan pendidikan di bangku universitas.

"Kata mama saya, penting edukasi. Saya apply ke Universitas Cornell, saya ambil jurusan perhotelan," ungkapnya.

Berbicara tentang Clairmont, Susana mengatakan bahwa awalnya merupakan toko roti asal Jepang bernama Sun Merry.

Kuasa hukum Clairmont, Dedi Sutanto (kiri) dan Erdia Christina (kanan), serta owner Clairmont, Susana Darmawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).
Kuasa hukum Clairmont, Dedi Sutanto (kiri) dan Erdia Christina (kanan), serta owner Clairmont, Susana Darmawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025). (Kompas.com/Cynthia Lova)

"Itu usaha orang Jepang, kawannya papa saya," kata Susana.

"Kami ambil alih, tapi karena merek itu sudah teregistrasi, kami ganti nama. Saya cari yang berbau-bau Perancis supaya lebih internasional," jelasnya lagi.

Namun, nama baik dari merek yang dibesarkannya selama puluhan tahun itu belakangan ternoda karena ulasan food vlogger.

Susana menjelaskan alasannya tetap melaporkan hal ini ke pihak berwajib, setelah merasa upaya mediasi yang dilakukan mereka sejak tahun lalu tak membuahkan jalan keluar.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved