Batola Bahalap

Bupati Tekankan Kolaborasi Pentahelix dalam Penanganan Banjir di Jejangkit

Pemkab Batola melalui Dinas PUPR telah melakukan koordinasi dengan BWSK3 dan pihak terkait untuk menangani permasalahan banjir di Kecamatan Jejangkit

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/HO-Hersas
PENINJAUAN LOKASI BANJIR - Bupati Batola H Bahrul Ilmi saat mendampingi Gubernur Kalsel H Muhidin melakukan peninjauan ke lokasi Banjir di Jejangkit. 

Mereka melakukan konfirmasi kepada pemborong jembatan terkait sisa bangunan yang menghalangi aliran sungai sehingga menyebabkan tersumbat.

Pemantauan ini membantu memastikan bahwa pembangunan dilakukan sesuai dengan standar dan tidak menimbulkan masalah baru di masa depan.

Untuk diketahui, Selain penanganan banjir, Pemkab Batola juga memperhatikan infrastruktur jalan yang menjadi jalur alternatif untuk wisata religi, khususnya untuk mendukung Haul Abah Guru Sekumpul. 

Pada tahun anggaran 2023, Pemkab Batola telah melaksanakan pemeliharaan berkala ruas jalan Sei Bamban - Jejangkit sepanjang 5 km dengan alokasi anggaran Rp 6,5 miliar.

Pada tahun anggaran 2024 dilakukan peningkatan jalan ruas Jejangkit Muara - Jejangkit Timur sepanjang 1,2 km dengan alokasi anggaran Rp 2 miliar.

Kemudian, untuk tahun anggaran 2025, Dinas PUPR telah mengusulkan lanjutan peningkatan jalan Jejangkit Muara - Jejangkit Timur sepanjang 2 km dengan memanfaatkan hasil efisiensi anggaran.

Untuk diketahui bersama pula bahwa ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pemerintah daerah seperti Rehabilitasi Saluran Patih Selera, DIR. Sungai Pantai, DIR. Cahaya Baru, Sampurna, Jejangkit Pasar (Saluran Patih Selera- Saluran Sungai Pantai dan Ray 21 Tebing Rimbah -Ray 3 Jejangkit) – Tahun 2023, Panjang ± 19.4 km, Rehabilitasi Saluran Desa Jejangkit Timur, Tahun 2023, Panjang ± 10.5 km.

Kemudian,  Normalisasi Saluran DIR. Sungai Bamban Tembus Ray 5 (DPUPR Prov Kalsel) Tahun 2023, Panjang ±4 km, Normalisasi Saluran Jejangkit Ray 5 (BWSK III), Tahun 2023, Panjang ± 3.7 km, Rehabilitasi Saluran DIR Sampurna, Tahun 2024, ± 4 km, Rehabilitasi Saluran DIR Cahaya Baru, Tahun 2024, ± 5.2 km, Rehabilitasi Saluran DIR Tebing Rimbah, Tahun 2024, Panjang ± 5 km, Pembuatan Tanggul Sungai Alalak (BWS K III), Tahun 2024.

Selanjutnua, upaya pihak swasta sebelumnya adalah Rehabilitasi Saluran Sungai Sawahan – Sungai Sakaramai, Tahun 2023, Panjang ± 16,7 km, Normalisasi Saluran DIR. Handil Bakti (Primer Handil Bakti), Tahun 2023, Panjang ± 3,5 km.

Adapun langkah-langkah Pemkab Batola selanjutnya yakni Melakukan Rehabilitasi Saluran DIR. Tebing Rimbah, DIR. Cahaya Baru, DIR. Sampurna, Jejangkit Muara (Ray 7 Tabing Rimbah-Ray 1 Jejangkit Muara), BTT 2025, Panjang ± 11.5 km, Rehabilitasi Saluran DIR Sei Pantai Panjang ± 5,4 km, Realokasi Anggaran Rehabilitasi Saluran dengan Total 3.3 M untuk Normalisaasi Saluran guna Penanganan Jejangkit dan melakukan Rencana Kajian Teknis Drainase/Saluran Penanggulangan Banjir.

 APBD-P Tahun 2025, mengusulkan ke Provinsi untuk melakukan Normalisasi Saluran DIR. Sei Bamban (Lanjutan Sei Bamban) dan DIR. Jejangkit II (Sungai Rumbia, Sungai Habaya, Sungai Rasau) (DIR Kewenangan Provinsi) sepanjang ± 40 km, Mengusulkan ke BWSK III untuk Normalisasi Primer Handil Bakti DIR. Handil Bakti sepanjang ± 15 km, dan lanjutan Penyelesaian Pembuatan Tanggul Sei Alalak.

Terakhir, rencana pemerintah bersama pihak swasta pada tahun 2025 ini adalah Kerjasama Normalisasi Saluran Ray 21 - Ray 3 Jejangkit, Panjang 12 km, Membuat Kesepakatan Kerjasama Normalisasi Saluran Sungai Rumbia, Panjang ± 15,5 km, Membuat Kesepakatan Kerjasama Normalisasi Saluran Sungai Habaya, Panjang ± 14,5 km.

Bupati Batola menegaskan bahwa pemerintah akan fokus pada rehabilitasi saluran-saluran kewenangan kabupaten di sekitar Jejangkit dan jika diperlukan membuat saluran baru untuk mencegah masalah serupa di masa depan. 

"Tentu menjadi prioritas utama kami untuk mencegah kedepannya banjir terjadi lagi, selanjutnya baru penanganan dampaknya seperti perbaikan jalan. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan maka bukan tidak mungkin tahun depan terjadi banjir kembali dan perbaikan jalan menjadi sia-sia", ucap Bupati Bahrul Ilmi.

Kolaborasi pentahelix ini tidak hanya membantu dalam penanganan bencana banjir di Kecamatan Jejangkit tetapi juga memperkuat ketahanan masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerja sama dalam menghadapi bencana. 

Dengan semangat gotong-royong dan sinergi antar-pemangku kepentingan, diharapkan Kecamatan Jejangkit dapat pulih lebih cepat dan masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan normal dengan lebih sejahtera.

"Saya berharap masyarakat dapat memahami bahwa upaya kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat perbaikan yang diperlukan demi kesejahteraan masyarakat Jejangkit", pungkasnya.(*/AOL)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved