Berita Nasional

Diskusi AMSI, Dahlan Dahi :  Peran AI Menjadi Tantangan bagi Media Massa

Ini kata CEO Tribun Network Dahlan Dahi yang juga anggota Dewan Pers periode 2025-2028 pada diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)

Editor: Irfani Rahman
(Tribunnews Reza Deni)   
PERAN AI - - CEO Tribun Network sekaligus Anggota Dewan Pers 2025-2028 Dahlan Dahi saat menjadi pembicara di diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Artificial Intelligence (AI) bagi media massa nantinya tampaknya sangat penting.

AI bisa menjadi media massa mengolah dan memproduksi konten, khususnya bagaimana AI mengolah teks dan audio.

Hal itu diungkapkan CEO Tribun Network Dahlan Dahi yang juga anggota Dewan Pers periode 2025-2028 pada diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

"Saya membayangkan suatu konten berbasis teks tapi diterjemahkan dalam berbahasa daerah. Ini memungkinkan dan membuat lebih murah, karena proses produksinya lebih murah tapi advertisingnya juga akan murah," ujar Dahlan.

 AI, dikatakan Dahlan, bisa membuat cerita dan berita sendiri. Dahlan mengatakan AI juga sudah bisa mengambil keputusan sehingga membenamkan informasi dari pers.

"Itu memengaruhi kita, tapi yang diregulasi malah medianya, bukan AI-nya. Dulu itu loper memutuskan surat kabar mana yang dipajang di depan, sekarang AI yang make decision, dan lagi-lagi ini unregulated," kata dia.

"Dan celakanya, Dewan Pers hanya bisa mengatur pers. Tidak bisa mengatur lembaga di luar pers," tandasnya.

Pada kesempatan ini Dahlan juga mengatakan bahwa perubahan ekosistem pers sangat cepat, terutama setelah teknologi masuk.

"Pada zaman koran kita bicara tentang 10 juta pembaca surat kabar, di zaman sekarang kita bicara tentang 210 juta internet users dan itu menjadi tidak mudah," kata Dahlan Dahi dalam acara diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Karena itulah, dengan adanya disrupsi teknologi internet ini, pers punya pertarungan terkait opini publik.

 "Menurut saya pertarungan di Dewan Pers adalah, apakah pers masih menjadi lembaga yang dominan membentuk opini publik? Itu menurut saya akan menjadi pertarungan di sini," kata Dahlan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved