Berita Banjarmasin
Tetap Berusaha di Usia Senja, Nurhayati Berharap Tanggui Tetap Lestari
Nurhayati mahir membuat tanggui sejak muda dan dengan pengalaman yang luas, ia dapat membuat tanggui dengan kualitas baik
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Di halaman rumah di tepi Jalan Alalak Selatan RT 2, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, seorang perempuan lanjut usia bernama Nurhayati tengah sibuk mengolah daun nipah menjadi tanggui.
Tanggui adalah penutup kepala berbentuk hampir separuh bola, yang di Banjar biasanya digunakan petani.
Wajah Nurhayati yang keriput dan rambutnya yang mulai memutih tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berusaha. Terik matahari tak membuatnya terganggu.
Nurhayati bekerja dengan penuh semangat hingga tak menghiraukan sepeda motor yang lalu lalang di depannya.
Di sekitarnya, terlihat tumpukan ikatan daun nipah dan beberapa tanggui setengah jadi yang siap dirakit.
“Itu pesanan orang yang sudah saya kerjakan,” kata Nurhayati sambil menunjuk tumpukan tanggui di teras rumah pada Sabtu (18/5/2025) siang.
Nurhayati mahir membuat tanggui sejak muda dan dengan pengalaman yang luas, ia dapat membuat tanggui dengan kualitas baik.
Proses pembuatan tanggui dimulai dengan mengumpulkan daun nipah, kemudian menjemur dan mengolahnya.
Daun nipah yang berkualitas tinggi menjadi pilihan untuk memastikan tanggui yang dihasilkan kuat dan tahan lama.
Setelah daun nipah diolah menjadi tanggui, Nurhayati memperoleh penghasilan yang lumayan untuk ukuran dirinya.
“Rata-rata dalam sebulan bisa terjual 200 buah tanggui. Harga satu tangguinya Rp 2.000. Artinya sebulan dapat sekitar Rp 400 ribu,” tambahnya sambil tersenyum.
Namun, kondisi cuaca dapat menjadi kendala bagi Nurhayati. Hujan dapat memperlambat pengerjaan tanggui karena bahan tidak dapat dijemur dan kering dengan cepat.
Selain itu, ketersediaan bahan baku yang semakin sulit berdampak pada harga bahan yang dibeli. “Soalnya sekarang langka daun nipah ini,” ucapnya sambil menggelengkan kepala.
Meskipun demikian, nenek dua cucu ini tetap bersemangat dalam melakoni usaha ini, melestarikan kerajinan tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Dengan dedikasi dan ketekunannya, diharapkan kerajinan tanggui dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari warisan budaya. (dony usman)
| LK3 Banjarmasin Serukan Penolakan Taman Nasional Meratus di Religi Expo |
|
|---|
| Pertamax di Banjarmasin Alami Kelangkaan, Sejumlah Pengendara Masih Khawatir Isi Pertalite |
|
|---|
| Cuaca Ekstrem di Banjarmasin, BPBD Ingatkan Waspada Pohon Tumbang |
|
|---|
| Sejumlah SPBU di Banjarmasin Kehabisan Stok Pertamax, Pengendara Mulai Mengeluh |
|
|---|
| Atap Kelas SDN Basirih 10 Banjarmasin Bolong, Saat Hujan Belajar Terganggu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.