Berita Tapin

Banyak Lubang, Jalan Bundaran Bungur Tapin Kerap Makan Korban, Warga Sampai Sediakan Betadine

Saat ini Kondisi Jalan Bundaran Bungur, Kabupaten Tapin, kembali dikeluhkan warga. Karena banyak lubang dan sering makan korban

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Irfani Rahman
banjarmasinpost.co.id/muhtar wahid
SURVEI - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan melakukan survei pendahuluan di kawasan Jalan Bundaran Bungur, Kabupaten Tapin. Kondisi jalan di sini kerap dikeluhkan karena banyak lubang 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Kondisi Jalan Bundaran Bungur, Kabupaten Tapin, kembali dikeluhkan warga. Jalan yang seringkali berlubang ini dinilai membahayakan, terutama bagi pengendara roda dua.

Salah satu warga Desa Bungur Baru, Muhai mengaku sudah sering menolong warga yang terjatuh saat melintas di kawasan tersebut.

"Ini bukan sekali dua kali diaspal, tapi tetap saja rusak. Kemarin waktu lebaran, sudah diaspal lagi. Tapi sekarang sudah berlubang lagi," ungkap Muhai, saat ditemui di lokasi, Kamis (22/5/2025).

Menurutnya, lubang di jalan tersebut muncul cepat setelah perbaikan, bahkan di beberapa titik cukup dalam dan membahayakan.

Dia juga menyebut bahwa lubang-lubang itu sering kali tidak terlihat jelas oleh pengendara yang datang dari arah kiri jika menuju Rantau.

Baca juga: Balai Jalan Lakukan Survei Pendahuluan di Jalan Bundaran Bungur Tapin, Cek Kondisi Ini

Baca juga: BREAKING NEWS - Warga Tambangulang Tanahlaut Meninggal Tersambar Petir, Saat Bekerja di Sawah

“Sudah banyak yang jatuh, kadang saya sendiri yang bantu angkat. Jadi bukan cuma bundaran ini yang rusak, tapi juga sampai ke arah Benua Padang dan Purut,” ujarnya.

Muhai menegaskan, dia menyampaikan keluhan sebagai warga asli yang tinggal dan merasakan langsung dampak kerusakan jalan.

“Saya sampai sedia obat seperti betadine di rumah,” ucapnya.

Dia berharap pemerintah benar-benar memperbaiki jalan tersebut secara menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam.

“Kalau memang mau diperbaiki, tolong dicor total, jangan setengah-setengah. Supaya tahan lama dan tidak membahayakan lagi,” pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved