Berita Tanahlaut

Lantai Jembatan 4 Batibati Kian Menurun, Perbaikan Masih Tunggu Nego Peminjaman Lahan untuk Hal Ini

Konstruksi Jembatan Sungai Batang Banyu I (Jembatan 4 Batibati), Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian melemah

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Irfani Rahman
BPOST GROUP/BANYU LANGIT ROYNALENDRA NARESWARA
INILAH kondisi bagian bawah Jembatan Sungai Batang Banyu I (jembatan Batibati 4). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kekuatan konstruksi Jembatan Sungai Batang Banyu I (Jembatan 4 Batibati), Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian melemah. Bahkan lantainya main menurun.

Jembatan tersebut berada di perbatasan Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang, dan Desa Benuaraya, Kecamatan Batibati. Keberadaannya cukup vital karena berada di jalur utama yang menghubungkan Pelaihari (ibu kota Tala) dengan Banjarmasin (ibu Kota Kalsel).

Kerusakan terjadi pada segmen Gunungraja pada area sekitar oprit sisi kiri. Ini setelah pada pengujung bulan puasa lalu sebuah truk berbadan besar menabrak beton pagar samping oprit dan menghantam tiang besi di sisi kiri tersebut hingga penyok dan melengkung.

Perbaikan kabarnya akan segera dilakukan oleh Balai Jalan Nasional (UPT Kementerian PUPR). Namun saat ini masih menunggu proses negoisasi dengan warga yang berada di dekat sisi oprit kedua segmen.

Pihak Balai Jalan Nasional memerlukan lahan sementara untuk memasang jembatan sementara (bailey) selama proses perbaikan jembatan vital tersebut diperbaiki.

Baca juga: Pasca MK Tolak Gugatan Hasil PSU Pilkada Banjarbaru, Wali Kota Terpilih Segera Ditetapkan

Baca juga: Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kalsel, Cek Lokasinya dan Waktunya

Sementara itu pantauan di lokasi, warga setempat hingga kini masih terus membantu mengatur lalu lintas karena sejak beberapa bulan lalu diberlakukan buka tutup bagi mobil dari arah berlawanan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlama usia jembatan tersebut mengingat kondisinya yang kian melemah.

Beberapa unit drum diletakkan di sisi agak tengah pada lajur arah Banjarmasin sehingga mobil tidak bisa berpapasan. Sedangkan untuk kendaraan roda dua masih tetap diperkenankan melintas dari dua arah secara bersamaan.

Gubernur Kalsel H Muhidin sejak 2 Mei lalu juga telah menerbitkan surat edaran. Intinya meminta armada besar/berat dengan 3 sumbu ke atas untuk tidak melewati jembatan tersebut, disarankan melintasi jalur alternatif. 

Kepala Desa Gunungraja Samsiar mengatakan tiap hari ada beberapa warga yang terus membantu mengatur lalu lintas. "Kalau tidak diatur, wah, kacau lalu lintasnya karena umumnya pengendara  dari dua arah sama-sama ingin lebih dulu lewat," ucapnya.

Peran mereka dikatakannya sangat penting guna kelancaran lalu lintas di jembatan tersebut. Karena itu dirinya berharap perhatian dari para pihak terkait untuk memberikan apresiasi setidaknya untuk uang makan dan minum. 

Ia juga kembali mengimbau pengemudi armada berat untuk melalui jalur alternatif demi kebaikan bersama. Pasalnya, kondisi jembatan memang makin melemah kekuatannya.

"Untungnya di bagian bawah sudah diberi bantalan besi pelat dan kayu ulin juga. Kalau tidak, mungkin sudah ambles jembatannya," sebut Samsiar.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu telah ada pihak dari Balai Jalan Nasional atau dari provinsi yang datang ke lokasi dan menyampaikan bahwa perbaikan direncanakan akan dilakukan sesegeranya. Direncanakan Juni atau Juli nanti sudah dimulai.

"Namun ini masih menunggu proses negoisasi dengan warga yang ada di dekat jembatan karena untuk mendirikan jembatan sementara memang memerlukan lahan sementara," tandas Samsiar.

Jembatan sementara direncanakan didirikan di sisi kiri (arah ke Banjarmasin). 

(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved