BTalk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja
Manajemen Barito Putera Harus Evaluasi Diri
Barito Putera, harus turun kasta dari Liga 1 ke Liga 2 bersama PSIS Semarang dan PSS Sleman. Ini tanggapan para suporter
Penulis: Muhammad Andra Ramadhan | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Klub sepak bola kebanggaan warga Kalimantan Selatan, Barito Putera, harus turun kasta dari Liga 1 ke Liga 2 bersama PSIS Semarang dan PSS Sleman.
Apakah kecintaan dan dukungan suporter akan luntur atau justru semakin besar? Untuk mengetahuinya, B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja menghadirkan Dirigen Barito Mania (Bartman) Nanang Abdul dan Ketua Umum Barito Putera Fans Club (BPFC) Akhmad Ghazali (Farah).
Wawancara yang dipandu Jurnalis Khairil Rahim ini ditayangkan di akun YouTube Banjarmasin Post News Video, Facebook BPost Online dan Instagram @banjarmasinpost, Senin (26/5) sore. Berikut petikannya:
Apakah suporter tetap mendukung meski tim terdegradasi ke Liga 2?
Nanang: Kecewa dan marah itu pasti. Semua rasa campur aduk saat itu. Siapa yang tidak ingin klub kesayangannya bertahan di kasta tertinggi? Bahkan sebelum laga terakhir, saya sudah mencoba ikhlas kalau Barito harus turun ke Liga 2. Tapi ketika muncul sedikit peluang bertahan, kami mulai berharap lagi. Sayangnya, kenyataan berkata lain kami tetap harus degradasi.
Meskipun ada rasa sedih dan kecewa, itu hanya sementara. Cinta kami ke Barito Putera tidak berubah. Bagi kami, cinta ke Barito bukan soal kasta, tapi soal rasa dan kebersamaan. Barito tetap ada dan bisa kami saksikan. Kami yakin roda akan berputar dan Barito Putera akan kembali ke Liga 1.
Farah: Sedih, apalagi ketika mengingat perjuangan selama ini. Bahkan ini lebih menyakitkan daripada saat degradasi di tahun 2002. Dulu, kondisi manajemen dan keuangan memang terbatas. Tapi sekarang, gaji lancar, manajemen kuat, dukungan suporter luar biasa. Meski begitu, kami tetap dukung. Mau di mana pun Barito bermain, kami tetap setia. Kami mencintai Barito dengan hati, tulus. Bahkan saat tahu Semen Padang menang dan menyalip klasemen, saya langsung menutup media sosial karena tak kuat membaca komentar negatif seperti desakan rombak manajemen
Apakah masuknya Barito Putera ke Liga 2 menjadi perjalanan baru atau pelajaran baru?
Farah: Ini adalah pelajaran besar setelah bertahun-tahun di Liga 1. Bagaimana media menyikapi, bagaimana suporter menerima, dan bagaimana manajemen mencari jalan untuk bangkit. Tapi saya yakin, musim depan Barito bisa kembali ke Liga 1.
Nanang: Masuknya Barito ke Liga 2 punya sisi unik. Karena di Liga 2 saat ini berkumpul banyak tim legendaris seperti Persela, Persipura dan sekarang Barito. Jadi kalau dibilang, ini seperti reuni klub-klub perserikatan masa lalu. Jadi semacam ‘the real Liga Indonesia’. Tapi tentu saja, target kita bukan untuk berlama-lama di Liga 2. Agustus kompetisi sudah mulai, jadi manajemen harus fokus agar Barito segera kembali ke Liga 1.
Apakah manajemen Barito Putera mendengarkan suara suporter?
Farah: Manajemen cukup terbuka, sering mengundang kami untuk berdiskusi, termasuk mengajak pemain dalam sesi sharing. Kami tetap berikan semangat, karena kami percaya Barito bisa kembali ke Liga 1.
Nanang: Manajemen cukup sering berdiskusi dengan Bartman. Bahkan beberapa kali mereka menanyakan apa saja yang perlu dibenahi. Itu langkah positif.
Jika bertemu langsung dengan manajemen, apa yang ingin disampaikan untuk menghadapi Liga 2?
Farah: Pertama merangkul semua elemen suporter BPFC, Bartman, dan lainnya. Kedua, lakukan evaluasi dan inovasi dalam manajemen. Ketiga, benahi tim baik pelatih maupun pemain karena kami semua mengharapkan yang terbaik.
Nanang: Tiga hal dari saya sederhana, fokus, semangat, dan jangan ‘manyupani’ (memalukan). Kalau manajemen tampil maksimal, kami pun akan beri dukungan maksimal. Musim lalu kami selalu tertib, tidak pernah melanggar aturan di stadion. Tapi hasilnya mana? Katanya efisiensi, ya hasilnya pun efisiensi prestasi. Kami ingin prestasi, bukan janji. (dra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.